Mental Tetap Sehat di Masa Quarter Life Crisis
Agama | 2023-10-23 16:03:05Mental Tetap Sehat di Masa Quarter Life Crisis
Mengenal Quarter Life Crisis
Belakangan ini, istilah quarter life crisis sedang marak menjadi perbincangan. Dalam ilmu psikologi, quarter life crisis merupakan suatu fase dimana kondisi mental atau emosional seseorang sedang tidak stabil. Individu yang sedang berada difase ini umumnya kerap merasa frustasi, depresi, galau, tertekan, atau khawatir yang berlebih bahkan merasa takut dengan kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. Sebagai seorang muslim, sebenarnya tidak perlu merasa khawatir dengan fase ini karena sudah dijelaskan di dalam QS. Al-Baqarah ayat 214, sebagai berikut: “ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan) sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.”
Quarter life crisis marak dialami oleh individu dengan rentang usia 20-30 tahun. Berdasarkan pemaparan dari Melissa Nelson, Rogers Behavioral Health dan Bradley University, Amerika Serikat, quarter life crisis banyak disebabkan karena galau dalam hal pekerjaan dan karir terutama ketika melihat kesuksesan teman sebaya, galau dalam hal asmara, kondisi finansial belum stabil. baru memulai untuk hidup mandiri, sedang menentukan keputusan untuk jangka panjang, ataupun gagal mewujudkan impian. Individu yang sedang mengalami masa ini umumnya sulit dalam mengambil keputusan, sering kalu merasa kesepian, mudah hilang arah karena suatu hal yang tidak pasti, dan tidak merasa aman atau terasingkan karena sering membandingkan dirinya dengan orang lain.
Seorang profesor dari University of Greenwich, Dr. Oliver Robinson, menjelaskan bahwa terdapat empat tahapan yang umumnya dialami oleh individu pada masa quarter life crisis. Tahapan tersebut sebagai berikut.
- Timbul perasaan cemas, khawatir, dan terjebak di suatu keadaan yang dirasa tidak mudah untuk dilewati.
- Adanya perasaan pada diri seseorang bahwa dirinya bisa mengubah keadaan menjadi lebih baik. Pada tahap ini seorang individu harus berhati-hati dalam melangkah agar tidak mengalami depresi yang mungkin lebih berat.
- Terdapat keinginan untuk memulai kehidupan baru, terutama saat seseorang dapat mencapai suatu cita-cita dihidupnya. Di tahap ini seseorang bisa lebih merasa lega dan bangga atas dirinya.
- Mulai terbentuk komitmen di dalam diri untuk terus melanjutkan pilihan hidupnya saat ini dan seseorang seolah-olah lahir kembali menjaadi pribadi yang lebih tangguh dan siap dengan tantangan berikutnya.
Menjaga Kesehatan Mental di Masa Quarter Life Crisis
Dalam menjalani kehidupan, tidak hanya sehat fisik saja yang penting. Namun, sehat mental juga tidak kalah penting. Baik sehat fisik maupun sehat mental, keduanya harus dapat berjalan beriringan. Berkaitan dengan hal itu, fase quarter life crisis tidak bisa dianggap remeh karena sangat memengaruhi kondisi kesehatan mental seseorang. Di fase ini mungkin seseorang akan lebih sensitif akan suatu hal yang terjadi di hidupnya. Untuk menjaga kondisi mental tetap baik dan sehat dalam melewati masa quarter life crisis, setiap individu memiliki caranya masing-masing. Namun, dapat dicoba beberapa cara berikut.
- Mendekatkan diri pada Tuhan
Ketika seseorang hilang arah, sebenarnya ia membutuhkan petunjuk dari Tuhannya. Bagi umat muslim, Al-Qur’an telah memuat semua petunjuk hidup dan solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi dengan selalu ikhtiar, tidak putus asa, dan bertawakal.
- Belajar menerima dan mencintai diri sendiri
Sesulit apapun masalah yang dihadapi, orang yang paling bisa diandalkan hanyalah diri sendiri. Penting bagi seseorang untuk bisa memahami kelebihan dan kekurangan diri serta memaafkan kesalahan yang pernah dilakukan. Hal ini justru bisa menjadi bahan evaluasi dan motivasi untuk mengupgrade diri jadi lebih produktif dan lebih baik lagi.
- Pantang menyerang dan optimis
Walaupun terkadang hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, namun sebaiknya optimis dan mencoba kembali. Tidak apa jika merasa sedih, murung, marah, atau cemas. Hal tersebut sangatlah wajar. Namun, setelah perasaan itu mereda, segeralah bangkit dan jangan salahkan diri sendiri.
- Fokus terhadap tujuan dan potensi diri
Tetaplah fokus pada tujuan awalmu dan teruslah mengembangkan potensi diri. Hal tersebut bisa dilakukan dengan mengikuti pelatihan ataupun bergabung bersama komunitas positif yang sesuai dengan minat.
- Sabar, ikhlas, bersyukur, dan tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Start setiap orang berbeda, jalan hidup setiap orangpun juga berbeda. Nikmatilah jalan hidupmu karena belum tentu orang lain bisa menjalani kehidupanmu dan mungkin terdapat orang diluar sana yang menginginkan kondisi kehidupan seperti kamu saat ini, bersyukurlah. Tetaplah sabar ketika mendapat cobaan dan ikhlas jika kehilangan sesuatu.
- Belajar menghargai proses
Up and down dalam kehidupan adalah hal yang biasa terjadi. Setiap proses yang terjadi dalam hidup adalah pembelajaran berharga yang mungkin tidak akan terulang kembali.
- Membuat perencanaan dan skala prioritas
Perencanaan tidak kalah penting karena dapat membantu seseorang dalam mengingat impian dan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, dengan adanya perencanaan diharapkan seseorang tidak hilang arah dan tetap on track. Setelah itu, jangan lupa untuk tetap memiliki skala prioritas agar tidak boncos dan kecolongan dalam perjalanan meraih impian.
- Berbagi cerita kepada teman dekat atau ahli
Usahakan untuk selalu membagi cerita atau keluh kesah kepada orang lain yang dipercaya, seperti teman dekat, sahabat, ataupun ahli (psikolog). Hal ini bertujuan agar beban dan emosi yang terpendam dapat tersalurkan dan tidak menjadi bom waktu. Cara ini cukup efektif untuk membuat seseorang merasa lebih lega dan tidak merasa sendiri.
Pentingnya menjaga kesehatan mental di masa quarter life crisis terdapat dalam QS. Az-Zumar ayat 53 sebagai berikut: “katakanlah (Nabi Muhammad), “wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas (dengan mendzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun Maha Penyayang.”
Referensi
Laksono, D. 2022. Memahami Apa Itu Quarter Life Crisis dan Cara Menghadapinya. Diakses pada 13 Oktober 2023. https://www.klikdokter.com/psikologi/kesehatan-mental/memahami-apa-itu-quarter-life-crisis-dan-cara-menghadapinya>.
Prudential Syariah. Yuk, Intip Penjelasan Quarter Life Crisis Dalam Islam!. Diakses pada 13 Oktober 2023. https://www.prudentialsyariah.co.id/id/pulse/article/quarter-life-crisis-dalam-islam/>.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.