Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image 21025010197 PRIMADI HINDUN LABIBA

Mengenal Biosaka, Manfaat dan Cara Pembuatannya Bersama DKPP Kota Madiun

Edukasi | 2023-10-23 10:34:03

Biosaka berasal dari dua suku kata yaitu Bio yang artinya hidup dan Saka singkatan dari selamatkan alam kembali ke alam. Maka dari itu, secara harfiah biosaka adalah bahan aktif dari makhluk hidup yang berguna untuk menyelamatkan alam dengan cara alami. Tak hanya bermanfaat untuk melestarikan lingkungan, biosaka juga bisa meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Selain itu, penggunaan biosaka juga bisa menghemat pupuk kimia dan mengurangi serangan hama penyakit.

Pelatihan pembuatan biosaka di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangand dihadiri beberapa ketua kelompok tani yang berada wilayah Kota Madiun. Petani mengeluhkan beberapa penyakit dan hama sulit untuk dikendalikan baik secara organik maupun kimia. Menurut pembicara pada sosialisasi ini mengatakan, bahwa cairan biosaka dapat memancarkan gelombang penolak bagi hama padi. Gelombang tersebut akan memancarkan bahwasannya tanaman tersebut merupakan tanaman rumput liar. Dikarenakan yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan biosaka ini ialah rumput dan tanaman liar disekitar.

Pelatihan Pembuatan Biosaka

Menurut pembicara tersebut juga menyampaikan bahan dasar dari biosaka dapat diubah sesuai kebutuhan. Seperti untuk membuat tanaman tahan akan sifat salinitas yang tinggi, maka bisa menggunakan hasil seresah daun mangrove.

Langkah membuat biosaka dengan mudah, seperti berikut:

1. Campurkan seluruh bahan dalam air bersih sebanyak 2 hingga 5 liter air.

2. Daun-daunan atau rumput diremas sembari terus diaduk. Peremasan dilakukan sampai semua bahan tercampur merata, biasanya memerlukan waktu 10 sampai 20 menit. Pencampuran bahan tidak boleh menggunakan blender, mesin, atau alat tumbuk.

3. Ciri biosaka yang sudah homogen yaitu tidak mengendap, tidak menimbulkan gas, tidak ada butiran. Selain itu, pada bagian bibir permukaan akan pekat, mengkilap seperti berminyak, dan berwarna sesuai dengan jenis rumput atau daun yang digunakan.

4. Selanjutnya, ukur kepekatan biosaka menggunakan alat total dissolved solid atau TDS. Kepekatan biosaka minimal 200 ppm, namun sebaiknya diatas 300 ppm. Namun, untuk menjadi homogen sempurna tingkat kepekatan di atas 500 ppm.

5. Berikutnya, saring biosaka menggunakan saringan dan masukkan dalam botol atau jerigen. Ramuan biosaka bisa langsung diaplikasikan dan sisanya dapat disimpan. Penyimpanan harus dilakukan pada tempat yang aman dan terhindar dari jangkauan anak-anak.

Pembuatan biosaka tidak dianjurkan menggunakan seresah tanaman hortikultura, dikarenakan tanaman hortikultura memiliki tingkat resisten yang termasuk lebih rendah. Biosaka berbahan dasar rumput juga memiliki efek samping yang sangat membahayakan. Pada pemakaian yang berlebih akan mebuat tanaman mudah terbakar. Oleh karena itu ada teknis khusus saat pengaplikasiannya, yaitu dengan menyemprotkan cairan kearah atas, tidak langsung kearah tanaman, dan menghomogenkan kembali cairan biosaka dengan air.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image