Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fauzia El Daroynia

Efektifitas Kebijakan Moneter terhadap Pengendalian Laju Inflasi

Bisnis | Friday, 20 Oct 2023, 17:07 WIB
Gambar inflasi

Inflasi merupakan keadaan dimana barang dan jasa dalam perekonomian cenderung naik. Kenaikan ini tidak hanya pada satu barang saja, melainkan terjadi pada semua barang dan jasa secara terus menerus. Selain itu inflasi juga bisa disebabkan oleh kenaikan biaya produksi atau cost push inflation dan juga disebabkan oleh naiknya permintaan terhadap barang maupun jasa atau disebut demand pull inflation. Inflasi adalah hal yang wajar karena inflasi menunjukkan pertumbuhan ekonomi dalam keadaan stabil selama inflasi tidak berlebihan. Inflasi harus dikontrol agar tidak terjadi lonjakan kenaikan harga.

Pemerintah dapat mengendalikan inflasi salah satunya melalui kebijakan moneter.
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan menaikkan atau menurunkan suku bunga, menaikkan giro wajib minimum, dan kebijakan diskonto. Namun yang menjadi pertanyaan, "Apakah selama ini, kebijakan moneter yang dilakukan memberikan dampak yang efektif terhadap inflasi?

Pada Desember 2022, inflasi yang terjadi di Indonesia sebesar 5,51% yang melebihi sasarannya yaitu 3,0±1% karena penyesuaian harga BBM bersubsidi yang dilakukan pada September 2022. Inflasi ini diperkirakan akan terus berlanjut dan akan mereda pada triwulan 1 pada 2023. Pada data yang dirilis BPS pada triwulan awal 2023, secara tahunan inflasi turun dari level bulan sebelumnya sebesar 5,51% (yoy) menjadi 4,97% (yoy). Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran 3,0±1% di sisa tahun 2023 dan inflasi IHK dapat kembali ke dalam sasaran 3,0±1% lebih awal dari perkiraan sebelumnya.

Kenaikan BBM juga pernah melonjak di tahun 2005 hingga 2008. Pada tahun 2005 yang awalnya BBM jenis premium Rp 2.400 sampai Rp 4.500, hingga di tahun 2008 kenaikan harga mencapai angka Rp 6.000. Pada Oktober 2005, inflasi tercatat melonjak menjadi 17,89%year-on-year. Kemudian, inflasi tersebut berangsur-angsur menurun hingga stabil kembali sebesar 6,26 persen pada bulan Januari 2007.

Berdasarkan paparan diatas, kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah tidak bisa cepat bereaksi terhadap inflasi. Pengendalian inflasi membutuhkan waktu yang lambat dalam merespons. Kebijakan moneter juga tidak ditujukan untuk menyelesaikan kenaikan inflasi yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bersifat kejutan dan bersifat sementara yang akan hilang dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu seperti kenaikan BBM 2005-2008 yang melonjak tajam. Sehingga peran kebijakan fiskal dan sektoral juga diperlukan untuk mengendalikan laju inflasi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image