Faktor-faktor yang Mempengaruhi Literasi Keuangan Mahasiswa di Era Digital
Pendidikan dan Literasi | 2023-10-18 00:29:30Menurut Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2017, perkembangan ekonomi dari tahun ke tahun semakin kompleks dengan pesatnya pertumbuhan di bidang teknologi dan beragam produk dan layanan jasa keuangan baru yang ditawarkan. Perhatian berbagai negara terhadap literasi keuangan (financial literacy) semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan sektor perekonomian. Bagi pengambil kebijakan negara, literasi keuangan dianggap sebagai life skill yang penting untuk membantu Masyarakat memahami produk- produk dan layanan keuangan yang kompleks ini untuk meningkatkan penggunaan produk keuangan, dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi negara dan menjadi solusi untuk penurunan angka kemiskinan.
Literasi keuangan menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangan Masyarakat. Hal ini berdasarkan pada hasil survey yang dilakukan oleh OJK tentang pelaksanaan edukasi keuangan dalam rangka meningkatkan literasi keuangan masyarakat yang dilakukan pada tahun 2022, dimana indeks literasi keuangan penduduk Indonesia yaitu sebesar 49,68%, angka ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2013, 2016 dan 2019 yang masing-masing hanya 21,84%, 29,70%, dan 38,03%. Dengan melakukan kegiatan edukasi tentang keuangan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya untuk mengatur atau mengelola keuangan dengan baik.
Terutama bagi mahasiswa, yang pada era konsumsi seperti saat ini membeli kebutuhan yang mengakibatkan konsumtif dan sering melakukan pembelian untuk memenuhi keinginannya saja bukan sebagai kebutuhan. Perilaku konsumtif atau boros didukung dengan maraknya sistem belanja online dan pusat perbelanjaan yang tersebar di mana-mana. Hal itulah yang semakin memudahkan mahasiswa untuk berbelanja kapanpun.
Mahasiswa adalah salah satu komponen masyarakat yang memberikan pengaruh terhadap perekonomian, karena jumlahnya yang cukup besar dan di kemudian hari akan memasuki dunia kerja serta mulai mandiri termasuk mengelola keuangan. Oleh karena itu, mahasiswa penting untuk dibekali pengetahuan tentang mengelola keuangan. Masalah keuangan dianggap kompleks bagi mahasiswa karena sebagian mahasiswa belum memiliki pendapatan sendiri dan cadangan dana yang mereka punya terbatas untuk memenuhi kebutuhan selama sebulan. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi literasi keuangan mahasiswa di era digital, yaitu.
1. Pengiriman uang bulanan, terkadang mengalami keterlambatan uang yang dikirim dari orang tua dan uang bulanan sudah habis sebelum waktunya. Hal ini disebabkan karena kebutuhan yang tidak terduga, pengelolaan uang yang salah, gaya hidup, dan pola konsumsi yang konsumtif atau boros.
2. Usia, hal ini merupakan salah satu yang menentukan tingkat kematangan pola pikir, cenderung ke arah mandiri, bertanggung jawab dan pemahaman dalam mengelola keuangan, dan pengalaman seseorang dalam mengatur keuangan pribadi.
3. Pendidikan dari keluarga, seperti diajarkan untuk membuat rencana keuangan untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang dan membuat keputusan atas keuangannya sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Widayati (2012) mengungkapkan bahwa dengan adanya pengetahuan yang baik tentang keuangan sejak dini dapat membantu mahasiswa memiliki kehidupan yang Sejahtera di masa depan.
4. Pendapatan orang tua, jika orang tua yang memiliki pendapatan tinggi akan membuat mahasiswa memiliki kesempatan lebih banyak untuk mengembangkan kemampuannya dalam mengelola keuangannya. Sebaliknya, jika pendapatan orang tua rendah maka akan berakibat pada sedikit atau banyaknya uang saku yang diberikan oleh orang tua. Sehingga mahasiswa harus mampu mengelola keuangan dengan bijak agar tidak kekurangan.
Setelah mengetahui tentang pentingnya literasi keuangan dan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi literasi keuangan mahasiswa di era digital seperti saat ini. Maka dapat disimpulkan bahwa literasi keuangan bagi mahasiswa itu penting untuk mencapai keberhasilan keuangan, kesejahteraan, dan kemandirian. Dengan begitu, mahasiswa dapat bijaksana dalam mengelola serta mengambil keputusan terkait keuangannya sendiri. Apalagi di era digital seperti ini banyak kemudahan yang didapatkan seperti melakukan belanja online yang mengakibatkan perilaku konsumtif atau boros, lebih mementingkan keinginan saja bukan kebutuhan. Mahasiswa harus mulai menentukan skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Literasi keuangan yang baik selama masa kuliah akan membantu mahasiswa menghadapi tantangan finansial dengan lebih baik dan mempersiapkan untuk masa depan mereka yang lebih baik.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.