Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rina Andyta Deviningrum, SE

Konflik Palestina-Israel Abadi, Tidak Adakah Solusi?

Agama | Tuesday, 10 Oct 2023, 16:01 WIB

Pada hari Sabtu, 07 Oktober 2023 lalu, pasukan Hamas, pejuang Palestina luncurkan 5000 roket ke Israel. Tindakan ini sebagai bentuk tindakan kolektif atas apa yang sudah dilakukan Israel selama ini terhadap Palestina. (Smart_171)

Canva.com

Israel menanggapi hal ini dengan menyatakan perang, setelah sebelumnya penyerangan yang di lakukan selalu dinamakan "operasi" atau istilah lainnya, namun kali ini Petinggi Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan perang kepada Palestina.

Israel pun melakukan serangan balasan dengan turut menargetkan rumah sakit Indonesia sebagai arah peluncuran rudal. Bahkan atas peperangan pun Israel tak beradab. Sedangkan serangan Hamas tidak ditargetkan kepada warga sipil. Karena dalam Islam, berperang pun ada adabnya.

Namun sungguh ironis, banyak media dunia yang menanggapi hal ini sebagai bentuk kekejaman terhadap Israel, bahkan banyak yang mengecam tindakan Palestina. Padahal selama ini yang di serang justru adalah Palestina. Permainan media menjadikan pelaku kejahatan seolah-olah kini menjadi korban.

Faktanya, sejak 1948 hingga kini 2023, Israel terus menyerang Palestina. 75 tahun tanpa henti kekerasan, perampasan, dan tindakan keji lainnya dilakukan Israel atas Palestina. Namun selama itu pula penguasa dunia bungkam dan merespon ini bukan tindakan penjajahan.

Bila kita telisik sejarah, Palestina selalu menjadi bagian dari umat Islam, bahkan hingga akhir kiamat nanti. Palestina adalah bagian dari umat Islam. Masjidil Aqsa milik umat Islam. Itulah mengapa pembebasan harus terus diupayakan. Mulai dari perjuangan Khalifah Umar bin Khattab, hingga Shalahuddin Al Ayyubi, bahkan pada pemerintahan Khalifah yang terakhir, Sultan Abdul Hamid II tak pernah rela secuil pun tanah Palestina dirampas oleh Israel.

Mengapa umat Islam saat ini seakan terkesan bungkam?

Bila sejarah membuktikan Palestina terus diperjuangkan, lantas mengapa kini seakan umat Islam berbalik badan dan membiarkan Gaza berjuang sendirian?

Jawabannya adalah karena umat Islam kini tak satu perjuangan, dan umat Islam kini sedang terkotak-kotakan oleh pemikiran sekularisme, pemisahan antara agama dan kehidupan. Banyak umat yang masih sibuk mengurusi hidup masing-masing, tanpa peduli apa yang menimpa saudara se-akidahnya.

Konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel tak mungkin dapat terselesaikan selama umat Islam tak mempunyai satu komando kepemimpinan.

Selama pemerintahan Islam belum tegak, maka konflik akan terus terjadi. Mengapa? Karena akan terus terjadi perbedaan persepsi tentang hak atas tanah Palestina. Dan dua negara bukanlah solusi.

Tanah Palestina adalah milik umat Islam. Ini bukan tentang kedaulatan satu negara. Namun ini tentang harga diri umat Islam yang perlu diperjuangkan.

Maka, hanya dengan bersatunya kaum muslim seluruh dunia dalam satu komando pemerintahan Islam, yang dipimpin seorang Khalifah yang akan mampu mengusir Israel dari bumi Plalestina.

"Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)." (HR Muslim No 4685)

Bukankah para pejuang Gaza adalah saudara kita? Lantas dimana keberpihakan kita saat ini?

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image