Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Syahadat: Lebih dari Sekadar Kata-kata, Menyelamatkan Diri dan Iman

Agama | Tuesday, 10 Oct 2023, 13:22 WIB
Dokumen Republika.co.id

Syahadat adalah salah satu aspek paling mendasar dalam agama Islam. Orang yang mengikrarkan dua kalimat syahadat, "Laa ilaaha illallah, Muhammadur rasulullah" (Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah), memasuki agama Islam dan dianggap sebagai seorang Muslim. Namun, mengikrarkan syahadat bukanlah akhir dari kewajiban seorang Muslim. Ia harus juga mengamalkan kandungannya dalam setiap aspek kehidupannya. Dalam tulisan ini, kita akan menjelaskan mengapa mengamalkan syahadat adalah suatu kewajiban dalam Islam.

I. Makna Sejati dari Syahadat

Ketika seseorang mengucapkan syahadat, itu bukan hanya kata-kata kosong. Ini adalah pengakuan tulus bahwa hanya Allah yang berhak disembah, dan Muhammad adalah utusan-Nya. Ini adalah awal dari suatu perjalanan spiritual yang mendalam, yang menuntut pengabdian dan ketaatan kepada Allah.

Syahadat bukan hanya tentang kata-kata yang diucapkan, tetapi juga tentang keyakinan yang tulus dalam hati. Ini melibatkan perasaan mahabbah (cinta) kepada Allah, ketakutan (khouf) akan-Nya, tawakkal (bergantung sepenuhnya) kepada-Nya, ketundukan yang tulus, inabah (kembali kepada-Nya), dan permohonan kepada-Nya. Dalam setiap tindakan dan pikiran, seorang Muslim harus selalu memiliki kesadaran akan keberadaan Allah.

II. Syarat-syarat Syahadat

Agar syahadat menjadi sah dan berarti, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Sejumlah ulama telah merangkum syarat-syarat ini, termasuk ilmu (pengetahuan tentang syahadat), yakin (keyakinan yang kuat), ikhlas (keikhlasan dalam niat), shidq (kejujuran dalam keyakinan), mahabbah (cinta kepada Allah), qabul (menerima dengan sepenuh hati), inqiyad (patuh kepada Allah), dan mengingkari sesembahan selain Allah.

Semua syarat ini menunjukkan bahwa syahadat tidak hanya tentang perkataan, tetapi juga tentang keadaan batin yang mendalam. Setiap Muslim harus berusaha untuk memenuhi syarat-syarat ini dalam hidup mereka untuk menjaga keabsahan syahadat mereka.

III. Rukun-rukun Iman

Selain mengikrarkan syahadat, seorang Muslim juga harus beriman kepada enam rukun iman yang menjadi dasar iman Islam. Ini termasuk iman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, Hari Akhir, dan takdir yang baik dan yang buruk. Ini adalah keyakinan yang mendasar dalam Islam, dan setiap Muslim harus memahami dan mengimani semua aspek ini.

Sebagai contoh, iman kepada Allah mencakup keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah dan menciptakan segala sesuatu. Iman kepada malaikat-Nya berarti percaya bahwa malaikat adalah makhluk-Nya yang menjalankan perintah-Nya. Iman kepada kitab-kitab-Nya termasuk keyakinan bahwa Al-Qur'an adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad. Iman kepada rasul-rasul-Nya berarti percaya bahwa Allah mengutus rasul-rasul untuk membimbing umat manusia. Iman kepada Hari Akhir mencakup keyakinan akan hari kiamat dan perhitungan amal perbuatan manusia. Dan akhirnya, iman kepada takdir mencakup keyakinan bahwa Allah memiliki kendali mutlak atas segala sesuatu.

IV. Pentingnya Mengamalkan Syahadat

Mengamalkan syahadat adalah suatu kewajiban dalam Islam karena:

1. Menyelamatkan dari Kesyirikan

Syahadat adalah benteng pertahanan terhadap syirik, yaitu kesyirikan atau penyekutuan dengan Allah. Dengan mengamalkan syahadat, seorang Muslim memastikan bahwa hanya Allah yang diibadahi dan tidak ada sekutu bagi-Nya.

2. Menyadarkan Akan Tanggung Jawab

Syahadat juga mengingatkan seorang Muslim akan tanggung jawabnya kepada Allah. Setiap tindakan yang diambil harus sesuai dengan ajaran Islam yang disampaikan oleh Rasul-Nya.

3. Memberikan Pedoman dalam Hidup

Syahadat dan prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya memberikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Seorang Muslim diberikan petunjuk tentang cara hidup yang benar dan moral yang baik.

4. Menguatkan Iman

Mengamalkan syahadat membantu menguatkan iman seorang Muslim. Ini mengingatkan mereka pada kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan mereka.

5. Membawa Kepuasan dan Damai

Hidup sesuai dengan syahadat membawa kedamaian dan kebahagiaan. Seorang Muslim yang mengamalkan syahadat merasakan kedamaian dalam hatinya, karena ia tahu bahwa ia hidup sesuai dengan kehendak Allah.

6. Meninggalkan Perbuatan Haram

Mengamalkan syahadat juga berarti meninggalkan perbuatan-perbuatan yang diharamkan dalam Islam. Seorang Muslim harus menjauhi dosa dan menjalani kehidupan yang taat kepada Allah.

Kesimpulan

Mengikrarkan syahadat adalah awal dari perjalanan spiritual seorang Muslim. Namun, ini tidak cukup hanya sebagai kata-kata yang diucapkan, tetapi harus dihayati dan diamalkan dalam setiap aspek kehidupan. Dengan mengamalkan syahadat, seorang Muslim menjaga iman dan keyakinannya, menghindari kesyirikan, dan memperoleh pedoman dalam hidup yang membawa kebahagiaan dan kedamaian. Oleh karena itu, mengamalkan syahadat adalah suatu kewajiban bagi setiap Muslim dan merupakan fondasi utama dalam praktek agama Islam.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image