Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zuliman Ikhsanuddin

Antara Bank Tradisional dan Bank Digital, Mana yang Lebih Optimal Memberikan Layanan Kepada Nasabah?

Bisnis | Tuesday, 10 Oct 2023, 12:26 WIB

Bank tradisional atau dalam tafsir OJK disebut sebagai bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya baik secara konvensional maupun berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank tradisional memiliki bentuk fisik berupa kantor cabang maupun mesin ATM fisik.

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022 oleh OJK menunjukkan bahwa tingkat inklusi keuangan di Indonesia telah mencapai 85,10%, indeks literasi keuangan masih di angka 49,68%. Berdasarkan survei CPAS (Consumer Payment Attitudes Study) 2022 Visa menemukan bahwa bank tradisional masih menjadi pilihan bank utama masyarakat karena alasan keamanan, antara lain, sebesar 46% takut rekeningnya di-hack, 39% khawatir akan terjadinya transaksi tidak sah atau penipuan, dan 35% menghkawatirkan jaringan yang tidak stabil.

Sementara itu, alasan lain untuk tetap memilih bank tradisional sebagai bank utama adalah sebesar 24% penilaian kredit menggunakan data keuangan alternatif, 23% merasa uangnya aman disimpan di bank tradisional, serta sebesar 21% merasa mendapatkan layanan pelanggan yang baik, serta pinjaman dapat diproses dan dicairkan lebih cepat. Sedangkan, mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 12/POJK.03/2023, bank digital adalah Bank Berbadan Hukum Indonesia (BHI) yang menyediakan dan menjalankan kegiatan usaha utama melalui saluran elektronik tanpa kantor fisik selain kantor pusat atau kantor fisik dengan jumlah terbatas.

Bank digital disebut tranformasi dari bank tradisional yang lebih efisien. Bank digital memberikan kemudahan dalam satu aplikasi. Kemudahan dalam mendaftar, membuka rekening, dan bertransaksi tanpa batas ruang dan waktu menjadi keuntungan pengguna aplikasi bank digital. Beragam fitur menarik yang hanya bisa diakses melalui platform bank digital juga menjadi daya tarik bagi nasabah. Belum lagi pelayanan yang diberikan selama 24 jam untuk memudahkan nasabah berkonsultasi kapanpun dan dimanapun. Selain itu, Biaya yang lebih murah dan bahkan gratis semakin meningkatkan efisiensi transaksi keuangan. Bnk digital yang terintegrasi dengan platform aplikasi juga lebih sering memberikan promo menarik untuk nasabah.

Dari berbagai keunggulan masing masing jenis bank, memiliki target nasabah yang berbeda. Sebagian besar masyarakat merasa nyaman dengan adanya bentuk konkrit dari perbankan, sedangkan sebagian lainnya menginginkan kemudahan sebagai nasabah dalam mengakses layanan perbankan. Optimalisasi pelayanan kepada nasabah dapat terjadi apabila bank dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Bank tradisional yang mampu memberikan layanan digital akan lebih optimal dibandingkan dengan bank yang hanya memberi layanan digital saja. Transformasi digital perbankan hanya efektif jika sebelumnya bank telah memiliki bentuk tradisional. Bank yang memulai usahanya langsung dalam bentuk digital akan lebih susah mendapatkan kepercayaan masyarakat. Dengan demikian, bank tradisional dianggap lebih tepercaya bagi nasabah, sedangkan bank digital lebih optimal memberikan layanan. Maka, bank yang lebih tepercaya dan memberikan layanan optimal adalah bank tradisional yang terintegrasi dengan platform aplikasi digital.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image