Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Meneguhkan Istiqamah: Kunci Keberhasilan dalam Agama Tauhid

Agama | Saturday, 07 Oct 2023, 13:12 WIB
Dokumen Republika.co.id

Istiqamah, sebuah kata yang memiliki makna dalam bahasa Arab yang mendalam. Istiqamah berarti tetap lurus atau i'tidal. Namun, istiqamah dalam konteks ini mencakup lebih dari sekadar keadaan fisik yang lurus. Istiqamah merujuk pada kondisi kejiwaan dan kerohanian seseorang yang tetap teguh di atas jalan yang benar, terutama dalam agama tauhid. Dalam tulisan ini, kita akan menjelaskan makna istiqamah, pentingnya istiqamah dalam agama Islam, serta bagaimana Rasulullah dan umatnya diperintahkan untuk menjalani istiqamah dalam kehidupan mereka.

Makna Istiqamah

Istiqamah adalah istilah penting dalam agama Islam. Maknanya adalah menjaga ketakwaan dan akhlak yang luhur secara konsisten. Ini mencakup keteguhan dalam menjalani perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Istiqamah juga mencakup keteguhan dalam beriman kepada konsep tauhid, yaitu keyakinan akan keesaan Allah.

Allah telah memberikan pedoman yang jelas dalam Al-Quran tentang pentingnya istiqamah. Salah satu ayat yang menjelaskan ini terdapat dalam Surah Fussilat (41:30) yang berbunyi, "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, 'Tuhan kami adalah Allah', kemudian mereka istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tidak (pula) bersedih hati."

Perintah Istiqamah dalam Islam

Perintah untuk berlaku istiqamah merupakan salah satu bentuk isyarat bahwa dakwah menuju kebenaran tidak akan terwujud dengan sempurna, kecuali jika da'i (orang yang berdakwah) adalah orang yang istiqamah dalam dirinya. Ini adalah konsep yang mendasar dalam Islam. Allah memerintahkan Rasulullah untuk tetap dan tegar di atas agama tauhid agar beliau tetap istiqamah di atasnya.

Istiqamah yang diperintahkan oleh Allah bukan hanya tentang menjalani agama tanpa kesalahan atau berlebihan. Ini juga tidak boleh diabaikan atau dispelekan. Istiqamah adalah tentang menjalani perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dengan penuh kesadaran dan tekad yang kuat. Itu adalah sikap yang harus diterapkan secara terus-menerus dalam kehidupan sehari-hari.

Rasulullah dan Istiqamah

Rasulullah Muhammad adalah contoh terbaik dari istiqamah dalam agama Islam. Allah memerintahkan beliau untuk menyempurnakan diri sendiri dengan menjalani jalan istiqamah dalam agama ini. Beliau juga diperintahkan untuk menyempurnakan orang lain dengan menyeru mereka menuju agama yang benar.

Rasulullah selalu bertindak sesuai dengan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Beliau menjalani agama dengan penuh ketakwaan dan akhlak yang luhur. Contoh-contoh keistiqamahan beliau terlihat dalam semua aspek kehidupan, mulai dari beribadah hingga berinteraksi dengan sesama.

Istiqamah dalam Umat Islam

Perintah untuk istiqamah tidak hanya berlaku bagi Rasulullah, tetapi juga kepada umatnya selama tidak ada nash yang mengkhususkannya. Artinya, setiap Muslim diperintahkan untuk menjalani agama dengan istiqamah. Hal ini mencakup menjalani ibadah, mematuhi hukum-hukum Allah, dan menjauhi larangan-Nya.

Istiqamah juga berarti tetap teguh di atas jalan tauhid, yaitu keyakinan akan keesaan Allah. Dalam dunia yang penuh godaan dan tantangan, menjaga keimanan dan ketakwaan adalah hal yang tidak mudah. Namun, istiqamah adalah kunci untuk tetap berpegang pada ajaran agama dan menjalani kehidupan yang benar di mata Allah.

Penutup

Dalam Islam, istiqamah adalah konsep yang sangat penting. Ini mencakup menjaga ketakwaan, akhlak yang luhur, dan keyakinan dalam agama tauhid. Allah memerintahkan Rasulullah dan umatnya untuk menjalani istiqamah dalam agama ini. Rasulullah adalah contoh terbaik dari istiqamah, dan umat Islam diperintahkan untuk mengikuti jejak beliau.

Penting untuk diingat bahwa istiqamah bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi itu adalah sikap yang perlu kita usahakan dalam setiap aspek kehidupan kita. Dengan menjalani istiqamah, kita akan mendapatkan keberkahan dan rahmat dari Allah, serta mencapai kesuksesan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Semoga kita semua dapat menjalani istiqamah dalam agama tauhid dan menjadi hamba yang taat kepada Allah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image