Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Taufiq Zulqisti

Konsumsi Air Putih Terhadap Konsentrasi Siswa

Gaya Hidup | Saturday, 07 Oct 2023, 11:15 WIB

Penelitian telah menunjukkan bahwa banyak remaja dan orang dewasa mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Studi yang dilakukan di Singapura menemukan bahwa hal ini merupakan masalah umum. Dehidrasi ringan, yang terjadi ketika tubuh kehilangan sekitar 1 hingga 2 persen cairan, bisa mengganggu fungsi kognitif dan bahkan menurunkan kapasitas fisik.

Masalah ini tidak hanya berpengaruh pada orang dewasa. Mahasiswa yang tidak cukup minum juga dapat mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi selama perkuliahan. Sama halnya, anak-anak sekolah dasar yang mengalami dehidrasi mungkin akan kesulitan dalam memahami pelajaran, yang pada akhirnya memengaruhi produktivitas belajar mereka.

Kebutuhan air tiap individu bervariasi berdasarkan faktor-faktor seperti aktivitas fisik, berat badan, usia, iklim, dan pola makan. Kebutuhan harian air biasanya dihitung sebagai proporsi dari total energi yang dikeluarkan oleh tubuh dalam kondisi rata-rata. Asupan air dikendalikan oleh perasaan haus dan kenyang, yang diperantarai oleh perubahan dalam mulut, hipotalamus di otak, dan perut. Ketika konsentrasi bahan dalam darah meningkat, tubuh memberi sinyal untuk minum air.

Namun, terdapat situasi di mana minum air tidak cukup untuk mengatasi kekurangan cairan yang cepat, seperti ketika seseorang kehilangan cairan dengan cepat akibat aktivitas fisik yang intens atau berada di bawah sinar matahari. Dalam kondisi ini, dehidrasi dapat terjadi.

Dehidrasi bisa merusak fungsi kognitif, menyebabkan gangguan konsentrasi, bahkan memiliki dampak serius hingga pingsan, koma, atau bahkan kematian. Oleh karena itu, menjaga asupan air yang cukup sangat penting untuk kesehatan dan kualitas hidup kita.

Konsentrasi merupakan kemampuan untuk memusatkan pikiran pada satu hal dengan mengabaikan yang lainnya. Ini sangat penting dalam proses pembelajaran, di mana siswa perlu fokus pada pelajaran dan mengesampingkan gangguan. Faktor yang bisa mengganggu konsentrasi bisa berasal dari faktor eksternal seperti gangguan sensorik atau lingkungan, maupun faktor internal seperti motivasi, kesehatan mental, atau kurangnya keterampilan.

Untuk berhasil dalam proses pembelajaran, penting untuk mengembangkan strategi aktivasi mental yang membantu menjaga konsentrasi. Penelitian tentang kebiasaan minum dan konsentrasi siswa dapat memberikan wawasan yang berharga untuk memahami dampak asupan air pada performa akademik. Oleh karena itu, selalu penting untuk menjaga asupan air yang memadai dalam rutinitas sehari-hari kita.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image