Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Tita Rahayu Sulaeman

Jangan Tinggalkan Sikap Sabar

Agama | 2023-10-04 15:50:23
sumber gambar : depositphotos.com

Ketika Rasulullah saw menyaksikan keluarga yasir menerima siksaan dari kaum Quraisy, maka Beliau berkata, "Bersabarlah, Wahai keluarga Yasir. Sesungguhnya tempat yang dijanjikan kepada kalian adalah surga." Maka tidak ada yang tidak ada yang dilakukan Sumayah, Istri Yasir kecuali berkata "Sesungguhnya aku melihatnya dengan jelas wahai Rasul".

Siksaan yang diterima keluarga Yasir adalah siksaan yang amat berat. Hingga Yasir dan Istrinya kehilangan nyawanya. Tersisa anaknya, yang juga menerima siksaan berat. Rasulullah SAW belum mendapatkan perintah untuk melakukan perlawanan pada saat itu.

Nasehat sabar adalah ajaran Islam. Tatkala seorang muslim menghadapi sebuah musibah, kesulitan atau kesempitan. Namun di masa-masa ini, nasehat sabar seperti dianggap basa basi oleh sebagian orang. Ketika seseorang berkeluh kesah, kemudian diberikan nasehat sabar, maka ia yang memberikan nasehat dianggap tidak empati terhadap masalah yang dihadapinya.

"Kamu mah ga ngerasain sih .... "

"Saya sudah cukup sabar, kurang sabar gimana lagi..."

Dst...

Manusia hidup, pasti tidak akan lepas dari tantangan/masalah yang harus dihadapi. Islam pastinya memiliki solusi atas segala permasalahan hidup yang dialami manusia. Sayangnya kebanyakan manusia saat ini, selalu mencari dari yang lain, bukan solusi dari pencipta-Nya.

Kesadaran masyarakat saat ini terhadap kesehatan mental, justru cenderung menyepelekan dan meninggalkan nasehat sabar. Penanganan medis bila diperlukan maka silakan untuk diambil. Namun nasehat agama janganlah ditinggalkan atau disepelekan.

Sikap sabar, tidak boleh ditinggalkan oleh seorang muslim, seandainya pun mengalami masalah yang tak kunjung usai. Allah swt tidak akan pernah membebani seseorang melebihi kemampuannya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image