Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nurpaeji 10

Rangginang Makanan Tradisional Yang Selalu Eksis

Eduaksi | Wednesday, 04 Oct 2023, 06:25 WIB
Hasil pembuatan rangginang (dokumentasi pribadi)

Kegiatan KKN (kuliah kerja nyata) yang dilakukan oleh Mahasiswa Kelompok Rw 3 Desa Tegalurung dari STIT Rakeyan Santang di desa Tegalurung, Kecamatan Cilamaya kulon, Kabupaten Karawang Jawa Barat. Kegiatan KKN yang berlangsung selama 2 bulan (Agustus-september) tersebut melakukan berbagai macam kegiatan guna memajukan masyarakat sekitar baik di bidang pendidikan maupun ekonomi.
Berdasarkan hasil pengamatan yang di lakukan oleh mahasiswa KKN pada tanggal 24 agustus 2023 di salah satu dusun yaitu di dusun krajan di desa tegalurung kecamatan cilamaya kulon ini terdapat banyak sekali makanan-makanan tradisonal yang jika di olah dan dikelola dengan baik bisa bernilai jual tinggi diantaranya ialah rangginangIya Rangginang,Rengginang yang merupakan salah satu makanan ringan yang sangat mudah di temukan di seluruh daerah pulau jawa tak terkecuali di jawa barat khusunya di desa tegalurung kecamatan cilamaya kulon . Cemilan yang terbuat dari beras ketan yang sudah dikeringkan ini memiliki rasa yang gurih serta renyah saat berada di mulut kita sangant di gandrungi oleh anak-anak ,remaja maupun orang tua.Namun ternyata masih banyak warga yang belum sadar akan nilai ekonomis dari cemilan tradisonal ini, untuk itu para mahasiswa KKN di desa tegalurung di bantu Ibu RT juga masyarakat sekitar untuk melakukan pelatihan pembuatan dan pengemasa agar rangginang ini mejadi makanan yang lebih menarik juga nantinya bisa membantu perekonomian masyarakat sekitar. Adapun bahan dan proses pembuatan rangginang sebagai berikut :Bahan 1000 gram beras ketan putih kualitas bagus500 ml air 3 sdt gula pasir butiran halus Bumbu halus 8 siung bawang putih 1 sdt merica bulat 1 sdt terasi bakar 2 sdm garam

Cara pembuatan :Cuci bersih beras ketan, rendam dalam air selama tiga jam. Tiriskan. Kukus beras ketan hingga setengah matang selama 20 menit atau hingga butiran beras mulai lengket. Angkat, pindahkan ke panci.Didihkan air, tambahkan gula pasir dan bumbu halus, aduk. Setelah mendidih, angkat segera beras ketannya. Tuang bumbu yang sudah dimasak ke dalam panci berisi beras ketan, aduk rata. Tutup panci, diamkan sekitar 30 menit atau hingga air terserap habis oleh ketan. Kukus beras ketan kembali hingga matang, sekitar 30 menit. Ambil satu sendok makan nasi ketan yang masih panas, pipihkan bentuk bulat dengan diameter 6 cm dan tebal 0.5 cm. Letakkan di atas tampah kering yang bersih tapi jangan ditumpuk. Lakukan hingga semua nasi ketan habis, Jemur di bawah terik matahari sekitar tiga hari atau sampai benar-benar kering. Simpan di tempat kering.Panaskan minyak goreng cukup banyak dengan api besar. Goreng renggingan sambil dibalik-balik hingga butiran ketan mulai mengembang. Angkat dan tiriskanRangginang yang sudah ditiriskan dimasukan ke kmasan pouch ukuran 12x17 yang sudah diberi label kemasan

Setelah melakukan kegiatan, salah satu warga yaitu IBU Ani Berkomentar tentang kegiatan tersebut.”sangat senang dengan adanya program kegiatan pelatihan ini terhadap masyarakat oleh mahasiswa KKN jadi masyarakat yang tadinya rangginang yang hanya dijadikan cemilan rumahan ternyata bisa bernilai jual yang lumayan jika dikelola dengan baik”.Bapak Toto Nur Anwari selaku kepala dusun Desa tegalurung juga mengungkapkan sangat senang dengan adanya kegiatan KKN ini bisa membantu menambah wawasan guna mengembangkan potensi yang ada di Desa tegalurung khusunya dari bidang ekonomi. Semoga denga adanya kegiatan ini nanti kedepanya warga bisa terus berinovasi aktif untuk mengembangakn potensi yang ada di desa tegalurung ini untuk membuat produk –produk yang bisa memajukan perekonomian masyarakat.
Contributor: NurpaejiPipit Setyaningsih (B23620B1004)Teti Supriyati (B23620B1178)Kurniati (B23620B1179)Novi Yunita Lestari (B23620B1067)
DPL : Drs. H. Supandi, M.Pd

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image