Kesulitan Bernafas
Gaya Hidup | 2023-09-26 14:05:46Konsentrasi PM2.5 cenderung mengalami peningkatan pada waktu dini hari hingga pagi, dan menurun di siang hingga sore hari.
Khusus pada beberapa hari terakhir, PM2.5 mengalami lonjakan peningkatan konsentrasi dan tertinggi berada pada level 148 µg/m3. PM2.5 dengan konsentrasi ini dapat dikategorikan dalam kualitas udara TIDAK SEHAT.
PM2.5 adalah singkatan dari Particulate Matter 2.5 atau Partikel Udara 2.5. PM2.5 mengacu pada partikel-partikel kecil, yang terdapat dalam udara dan memiliki diameter kurang dari atau sama dengan 2,5 mikrometer.
Partikel-partikel ini sangat kecil, sehingga dapat tersuspensi dalam udara dan dihirup oleh manusia. Mereka dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk polusi udara, asap kendaraan bermotor, industri, pembakaran biomassa, dan proses alam seperti debu dan pollen.
Ukurannya yang sangat kecil, partikel PM2.5 memiliki potensi untuk masuk lebih dalam ke dalam saluran pernapasan manusia, bahkan sampai ke paru-paru dan masuk ke aliran darah.
Dampak yang sama dirasakan sekarang adalah kesulitan dalam bernafas, kesulitan bernapas adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan atau gangguan dalam proses pernapasan.
Ini bisa menjadi gejala dari berbagai masalah kesehatan yang melibatkan sistem pernapasan atau organ lain dalam tubuh.
Kesulitan bernafas secara umum dalam bentuk, pertama, asma, kondisi di mana saluran pernapasan menjadi meradang, menyebabkan penyempitan dan pembengkakan, yang bisa membuat sulit untuk bernapas.
Kedua, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), kondisi kronis di mana aliran udara keluar dan masuk dari paru-paru terbatas, biasanya karena kerusakan permanen pada paru-paru, seperti bronkitis kronis dan emfisema.
Ketiga, Infeksi Saluran Pernapasan, infeksi seperti pneumonia atau bronkitis dapat menyebabkan peradangan, dan penumpukan lendir di saluran pernapasan, menghambat aliran udara dan menyebabkan kesulitan bernapas.
Keempat, edema paru, akumulasi cairan di dalam paru-paru dapat mengganggu pertukaran udara yang normal dan menyebabkan kesulitan bernapas.
Kelima, gangguan jantung, kegagalan jantung atau kondisi jantung lainnya dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru, yang juga dapat menghambat proses pernapasan.
Keenam, serangan panik, selain masalah fisik, kondisi emosional seperti serangan panik juga dapat menyebabkan seseorang merasa sulit bernapas.
Pada umumnya yang tengah dialami sekarang adalah infeksi saluran pernapasan, yang terindikasi langsung flu dan batuk dengan tumpukan lendir pada saluran pernapasan, akibat langsung dari kualitas udara kita yang buruk.
BMKG menyebutkan, buruknya kualitas udara, konsentrasi PM2,5 disebabkan oleh transportasi yang pada umumnya menggunakan energi fosil, residensi penetapan dan penyebaran konsentrasi PM2.5 dalam radius tertentu dalam zona tertentu, asap pabrik dan gas buang industri yang berpolutan di atmosfier, pergerakan pola angin yang mengakibatkan konsentrasi PM2.5 pada zona tertentu, tingginya kelembaban udara yang mengikat konsentrasi PM2.5.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk penanggulangan ini, diantaranya pembuatan hujan buatan, dengan mengubah pola cuaca, meningkatkan presipitasi (curah hujan) di suatu daerah yang membutuhkan air, dengan cara melibatkan dispersi zat kimia atau partikel dalam atmosfer untuk membantu membentuk awan dan meningkatkan peluang terjadinya hujan.
Tetapi yang sangat dibutuhkan adalah gerakan masyarakat. Pertama, memberikan kesadaran kepada sebagian masyarakat yang terbiasa membakar bekas hasil panen padi sekitar areal pertanian semenjak Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, kalau memungkinkan diberikan teguran untuk stop semua kegiatan pembakaran bekas lahan dan pembukaan lahan baru di tengah musim kemarau panjang ini.
Kedua, memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk menghentikan pembakaran sampah domistik dan sampah pasar yang dibuang di Tempat Pembuangan Akhir. Termasuk juga pembakaran biomassa, sisa dedaunan dan ranting kering guna pengambilan debunya.
Biomassa cukup dikeringkan, dicincang sampai kecil sehingga dapat digunakan sebagai kompos padat.
Ketiga, memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk beralih kepada moda transportasi massa, mengurangi penggunaan transportasi pribadi, mobil pribadi, motor, sehingga kontribusi emisi signifikan untuk kondisi yang sekarang sedang semakin sulit bernafas.
Keempat, sekarang lagi digalakkan kendaraan motor dan mobil listrik, agaknya akselerasi kesuksesan program ini perlu diperkuat oleh semua pihak, semua lini lapisan masyarakat, semenjak elit sampai masyarakat kelas bawah, agar udara kita semakin segar, karena biaya rekayasa cuaca dengan menurunkan hujan buatan lumayan mahal.
Kelima, mengurangi mobilitas sosial, lebih banyak pergunakan waktu di rumah, di kantor untuk bekerja lebih tekun berzikir lebih khusu’ seraya bermunajat kepada Allah SWT agar segera menurunkan hujan alamiah, memberikan terpaan angin yang proporsional sesuai dengan arah mata angin yang sudah ditetapkan-Nya, sehingga konsentrasi PM2,5 menipis di tengah kita.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.