Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Mengapa Hak Orang Tua adalah Prioritas Utama

Agama | 2023-09-26 05:26:47
Dokumen Republika.co.id

Pernahkah Anda memikirkan sejauh mana kewajiban kita terhadap orang tua? Ayat suci dalam Al-Quran, QS. Luqman (31:15), dengan tegas mengingatkan kita untuk "dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik." Ini adalah dalil yang paling agung dan paling jelas tentang betapa besarnya hak kedua orang tua atas anak-anak. Dalam seribu kata ini, kita akan mengeksplorasi makna dan pentingnya kewajiban ini dalam pergaulan sehari-hari kita.

Pertama-tama, mari kita pahami makna ayat tersebut. Ketika Allah berbicara tentang "keduanya," Dia merujuk kepada orang tua kita. Ini adalah panggilan untuk memperlakukan orang tua dengan baik dan hormat. Dalam Islam, orang tua memiliki kedudukan yang sangat mulia. Mereka adalah pilar keluarga, dan kewajiban kita adalah untuk berbakti kepada mereka dan bertakwa kepada Allah dalam mempergauli mereka.

Mengapa kewajiban terhadap orang tua begitu penting? Orang tua adalah pintu di antara pintu-pintu Surga. Ini adalah konsep yang sangat kuat dalam Islam. Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk mendapatkan Surga melalui ketaatan dan bakti kepada orang tua. Jika kita berjalan di dua jalan ini dan memasuki Surga melaluinya, maka kita telah beruntung dan selamat. Bahkan jika salah satu pintu terhalang bagi kita, masih ada satu pintu yang terbuka. Artinya, kita tidak boleh mengabaikan kewajiban kita terhadap orang tua.

Kewajiban kita terhadap orang tua tidak hanya berhenti pada tindakan fisik seperti memberi makan atau merawat mereka. Sebagai anak yang beriman, kita juga harus menjaga hubungan emosional dan spiritual dengan mereka. Ini termasuk mendoakan mereka, bersedekah untuk mereka, dan menunjukkan kasih sayang dan rasa hormat kepada mereka dalam setiap aspek kehidupan kita. Sesungguhnya, orang yang paling utama mendapatkan kebaikan dari seseorang adalah orang tuanya.

Namun, fenomena yang memprihatinkan adalah ketika kita melihat banyak orang, terutama para pemuda, bersikap baik dan berbicara lembut kepada pasangan mereka, namun ketika bersama kedua orang tua, semangat dan antusiasmenya menurun. Mungkin ada yang berpikir bahwa orang tua sudah memahami mereka sepenuhnya sehingga tidak perlu lagi menunjukkan rasa hormat. Namun, ini adalah pemikiran yang salah. Hak orang tua mesti diunggulkan dan diutamakan daripada yang lain.

Kita sering melihat bahwa saat bersama teman-teman atau rekan kerja, seseorang dapat menyenangkan mereka meskipun itu berarti melakukan hal yang mereka tidak sukai. Ini adalah akhlak yang baik, namun, kita tidak boleh melupakan bahwa orang tua kita juga adalah sahabat terbaik kita. Kita harus menunjukkan sikap yang sama, jika tidak lebih baik, kepada mereka.

Orang tua telah memberikan kita hidup, pendidikan, dan kasih sayang sejak kita lahir. Mereka telah mengorbankan banyak hal demi kita. Oleh karena itu, kewajiban kita untuk berbuat baik kepada mereka tidak boleh disepelekan. Kita harus memberikan perhatian dan kasih sayang kepada mereka sepanjang waktu, bukan hanya ketika mereka membutuhkan bantuan fisik.

Tentu saja, ada saat-saat di mana kita mungkin memiliki perbedaan pendapat atau ketegangan dengan orang tua kita. Namun, ini tidak boleh menghalangi kita untuk tetap menghormati mereka. Dalam Islam, bahkan jika orang tua kita tidak seiman dengan kita, kita masih diwajibkan untuk berlaku baik kepada mereka. Ini adalah ujian sejati dari kesabaran dan ketaatan kita kepada Allah.

Selain itu, kita harus menghindari perilaku yang bisa menyakiti perasaan orang tua kita. Kata-kata kasar, perilaku kasar, atau sikap yang tidak sopan harus dihindari dengan tegas. Ingatlah bahwa setiap ucapan atau tindakan kita dapat memiliki dampak emosional yang mendalam pada orang tua kita. Oleh karena itu, kita harus selalu berpikir dua kali sebelum berbicara atau bertindak.

Satu hal yang penting untuk diingat adalah bahwa kewajiban terhadap orang tua bukan hanya selama masa kecil kita. Bahkan ketika kita sudah dewasa dan memiliki keluarga sendiri, kewajiban ini tetap ada. Kita harus tetap berbakti kepada orang tua kita, merawat mereka jika diperlukan, dan selalu menjaga hubungan yang baik dengan mereka.

Dalam Islam, ada berbagai cara kita dapat memenuhi kewajiban kita terhadap orang tua. Salah satunya adalah dengan mendoakan mereka. Doa adalah salah satu bentuk kasih sayang kita yang paling kuat. Ketika kita berdoa untuk kebahagiaan, kesehatan, dan keselamatan orang tua kita, kita tidak hanya meminta yang terbaik bagi mereka, tetapi juga menunjukkan bahwa kita peduli dan menginginkan yang terbaik bagi mereka.

Selain itu, memberi sedekah untuk orang tua kita juga merupakan bentuk berbakti yang penting. Ketika kita memberi mereka sesuatu sebagai tanda penghargaan dan kasih sayang kita, kita tidak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga mengangkat semangat mereka. Sedekah dapat berupa hadiah fisik atau bahkan membantu mereka dalam kebutuhan sehari-hari.

Kita juga harus selalu berusaha untuk bersikap sabar dan pengertian terhadap orang tua kita. Mereka mungkin memiliki pendapat atau cara pandang yang berbeda, tetapi kita harus menghormati hal ini dan berusaha untuk mencapai kesepakatan tanpa menyakiti perasaan mereka.

Kesimpulannya, kewajiban terhadap orang tua adalah salah satu aspek paling penting dalam Islam. Ini adalah panggilan untuk berbakti kepada mereka, menghormati mereka, dan menjaga hubungan yang baik dengan mereka sepanjang waktu. Kita tidak boleh mengabaikan hak orang tua, bahkan jika kita memiliki perbedaan atau kesulitan dengan mereka. Dalam pergaulan sehari-hari kita, kita harus selalu mengutamakan hak orang tua di atas yang lain. Dengan melakukan ini, kita tidak hanya memenuhi kewajiban agama kita, tetapi juga mendapatkan berkah dan kebahagiaan dalam hidup kita.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image