APBN Selalu Defisit Setiap Tahun, Apa Penyebabnya?
Pendidikan dan Literasi | 2023-09-24 11:53:31Kenapa APBN selalu mengalami defisit, Apa penyebab sebenarnya?
Alasan utama terjadinya defisit karena, adanya gap antara penerimaan dan pengeluaran. Disatu sisi penerimaan lebih rendah daripada tingkat pengeluaran terutama pengeluaran rutin, hal ini mengharuskan pemerintah untuk melakukan kebijakan kontraktif dengan memperbesar pengeluaran yang ditunjukkan untuk menggenjot sisi produksi sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa "APBN itu fleksibel, bisa saja APBN menjadi balance tetapi PLN tidak dibayarkan, Pertamina juga tidak dibayarkan. Hal ini bisa menjadi nol defisit"
Defisit anggaran bukan hanya karena pengelola keuangan menginginkan selisih kekurangan anggaran, defisit itu ada karena keharusan pemerintah untuk menjaga perekonomian dan melindungi masyarakat.
Contohnya pada masa covid 19 pemerintah memperlebar defisit anggaran dari kewajaran. Hal ini dilakukan karena perekonomian melambat dan berdampak buruk pada masyarakat karena itu pemerintah menambah alokasi belanja untuk menahan perburukan dampak virus.
Bukan hanya itu saja ketinggalan infrastruktur dan masalah konektivitas menimbulkan tingginya biaya ekonomi yang ditanggung oleh masyarakat hingga rendahnya daya saing nasional, inilah yang menjadi dasar pemerintah mengakselerasi pembangunan infrastruktur demi mengejar ketertinggalan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Belanja negara juga melonjak atau meningkat dan kenaikannya terutama terjadi pada belanja untuk perlindungan pada masyarakat dalam bentuk subsidi, kompensasi, dan berbagai bantuan sosial." Ujar Sri Mulyani
Tingginya tingkat pembangunan ekonomi juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan membengkaknya pengeluaran negara, sehingga pengeluaran meningkat dengan cepat sedangkan laju pertumbuhan penerimaan yang tidak stabil. Kondisi Krisis ekonomi juga akan berimbas kepada anggaran negara hal tersebut memaksa pemerintah untuk mengadakan pengeluaran ekstra untuk memperbaiki keadaan ekonomi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.