Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Ladang Umur: Panen Bahagia di Akhirat

Agama | Wednesday, 20 Sep 2023, 05:21 WIB
Dok. Republika.co.id

Waktu, tanpa diragukan lagi, adalah harta paling berharga yang dimiliki oleh manusia. Tidak ada apapun di dunia ini yang bisa setara dengan nilainya. Bahkan sejuta harta benda, kekayaan materi, atau harta karun sekalipun tidak dapat membeli satu detik waktu yang telah berlalu. Inilah salah satu hikmah yang harus dipahami oleh setiap kaum Muslim. Kaum Muslimin diberikan pemahaman yang dalam tentang nilai waktu dalam Al-Quran dan hadis, dan ini menjadi dasar penting untuk menjalani kehidupan yang bermanfaat, baik untuk akhirat maupun dunia.

Kewajiban Memanfaatkan Waktu dengan Baik

Allah menciptakan manusia dalam keadaan lemah dan rentan. Namun, manusia dianugerahi akal dan waktu sebagai sarana untuk berbuat kebaikan, beramal shalih, dan mendekatkan diri kepada-Nya. Oleh karena itu, wajib bagi setiap Muslim untuk menjaga dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Setiap momen dalam hidup kita adalah ladang yang harus kita tanami dengan amal shalih untuk panen yang baik di akhirat nanti. Al-Quran mengingatkan kita tentang pentingnya amal shalih dengan firman-Nya:
"Kemudian setelah itu kamu pasti akan mati. Kemudian sesungguhnya pada hari kiamat kamu akan dibangkitkan." (QS. Al-Mu'minun/23:15-16)
Momen-momen dalam hidup kita adalah waktu berharga yang harus digunakan untuk meraih kebaikan dan menghindari perbuatan yang dilarang Allah. Seperti yang dinyatakan dalam Al-Quran:
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Imran/3:133)

Tidak Ada Kesempatan Kedua untuk Waktu yang Telah Berlalu

Salah satu karakteristik paling unik tentang waktu adalah bahwa, setelah waktu berlalu, tidak akan ada kesempatan kedua. Ini adalah pelajaran yang sangat penting yang harus diingat oleh setiap individu. Ketika suatu saat telah berlalu, tidak mungkin kita dapat mengubahnya atau mengembalikannya. Inilah mengapa sangat penting untuk menjaga setiap detik waktu yang kita miliki.
Kisah-kisah orang-orang yang menyesal di akhirat karena tidak memanfaatkan waktu mereka dengan baik adalah pelajaran berharga bagi kita semua. Mereka yang menghabiskan waktu mereka dalam kemaksiatan dan kelalaian akan merasa penyesalan yang mendalam ketika mereka melihat akibat dari tindakan-tindakan mereka. Tidak ada gunanya menyesal di saat penyesalan tidak lagi berguna.

Ladang Umur dan Panen di Akhirat

Ladang umur adalah sebuah konsep yang sangat bermakna dalam Islam. Ini mengacu pada fakta bahwa umur kita di dunia ini adalah waktu yang kita miliki untuk menanam amal perbuatan yang akan menentukan nasib kita di akhirat. Seperti yang Allah sampaikan dalam firman-Nya:
"Kemudian setelah itu kamu pasti akan mati. Kemudian sesungguhnya pada hari kiamat kamu akan dibangkitkan." (QS. Al-Mu'minun/23:15-16)
Inilah saatnya kita beramal shalih dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Saat kita memanfaatkan waktu kita untuk berbuat baik, beribadah kepada Allah, dan memberikan manfaat bagi sesama, kita sedang menanam benih-benih kebahagiaan abadi di akhirat.

Nasib Orang-Orang yang Beramal Shalih

Orang-orang yang telah berusaha keras untuk menjaga dan memanfaatkan waktu mereka dengan baik, yang telah menanam ladang umur mereka dengan amal shalih, akan mendapatkan pahala dan kebahagiaan yang abadi di akhirat. Allah telah menjanjikan ganjaran yang besar bagi mereka yang beriman dan beramal shalih. Seperti yang disebutkan dalam Al-Quran:
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Imran/3:133)

Kesalahan Tanpa Pengampunan

Namun, bagi mereka yang mengabaikan waktu mereka, yang menanam ladang umur mereka dengan dosa dan kemaksiatan, mereka akan merasakan penyesalan yang mendalam di akhirat. Mereka akan merindukan kesempatan yang telah hilang untuk berbuat baik. Seperti yang Allah sampaikan dalam firman-Nya:
"Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun." (QS. Fáthir/35:37)

Kesimpulan

Dalam pandangan Islam, waktu adalah harta paling berharga yang dimiliki manusia. Setiap detik waktu yang kita miliki adalah ladang umur yang harus kita tanami dengan amal shalih. Kita tidak bisa mengubah masa lalu, tetapi kita memiliki kendali atas bagaimana kita menggunakan waktu kita saat ini. Oleh karena itu, adalah kewajiban setiap Muslim untuk menjaga dan memanfaatkan waktu dengan baik, menjauhi dosa dan kemaksiatan, dan berusaha untuk berbuat baik serta mendekatkan diri kepada Allah. Dengan begitu, kita dapat memetik kebahagiaan abadi di akhirat, seperti yang dijanjikan oleh Allah dalam Al-Quran.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image