Gerakan Istri Pejabat Tanam Pohon
Eduaksi | 2023-09-19 17:21:43IKHTIAR untuk membuat udara di kawasan perkotaan kita semakin bersih perlu terus dilakukan. Salah satunya yaitu dengan menggiatkan kembali gerakan tanam pohon.
Fakta menunjukkan bahwa kian hari kualitas udara kota-kota kita semakin mengkhawatirkan. Ini ditandai dengan terus meningkatnya pencemaran udara -- dibuktikan salah satunya dengan Jakarta yang sempat bebera kali menempati posisi teratas sebagai kota paling polutif.
Celakanya, hal tersebut diperparah dengan masih minimnya ruang terbuka hijau (RTH). Sebagian besar kota di negeri ini mengalami defisit RTH. Berdasarkan analisis para pakar lingkungan, wilayah perkotaansemestinya mempunyai minimal 30 persen RTH dari luas kota keseluruhan.
Minimnya RTH ini tentu saja dibarengi pula dengan minimnya jumlah pohon. Idealnya, setiap kota menyediakan sejumlah lahan di berbagai sudut kota untuk dijadikan arboretum. Arboretum adalah kawasan yang khusus ditanami bermacam jenis pohon berkayu.
Ditilik dari asal-usul katanya, arboretum berasal dari dua kata Latin yakni arbor yang berarti pohon dan etum yang berarti tempat tumbuhnya tanaman.
Bagi lingkungan perkotaan, selain menambah estetika, dan juga sebagai penyerap zat-zat polutan macam karbon dioksida, nitrogen oksida, ammonia, sulfur dioksida, ozon dan partikel debu, keberadaan pohon-pohon juga memiliki beberapa manfaat lain.
Beberapa tahun lalu, sebuah program bernama Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon (GPTPP) sempat digulirkan. GPTPP ini digagas oleh mendiang Ibu Negara Ani Yudhoyono, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan rehabilitasi lingkungan. Para istri pejabat sempat diminta agar terlibat langsung dan menjadi penggerak di daerah untuk menanam dan memelihara dan memantau pertumbuhan pohon.
Tujuan GPTPP ini sangat baik dan perlu digiatkan kembali sehingga menjadi gerakan yang berkelanjutan, nyata dan terarah, lebih-lebih lagi untuk kota-kota yang notabene masih mengalami defisit pohon dewasa ini.
Mungkin perlu juga dibuat gerakan-gerakan lain serupa untuk program tanam dan pelihara pohon ini. Semisal, Gerakan Siswa Tanam dan Pelihara Pohon, Gerakan Pemuda Tanam dan Pelihara Pohon, Gerakan Santri Tanam dan Pelihara Pohon, Gerakan Guru Tanam dan Pelihara Pohon, Gerakan Wartawan Tanam dan Pelihara Pohon dan sebagainya dan sebagainya.
Bagaimanapun, gerakan semacam ini sangat dibutuhkan untuk memberi pemahaman dan penyadaran kepada masyarakat ihwal pentingnya keberadaan pepohonan dalam ikut menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan lebih sehat, di kota-kota kita.
Tiada kata terlambat. Mari, kita jadikan kota-kota di negeri ini semakin hijau dan asri, dibarengi dengan kualitas udara yang semakin baik!***
--
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.