Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Mengatasi Stres Jelang Hari Pernikahan

Gaya Hidup | Friday, 15 Sep 2023, 07:27 WIB
Menyiapkan pernikahan bisa sebabkan stres. Foto: Ilustrasi: Mgrol101 via republika.co.id.

Salah satu peristiwa besar dan bersejarah dalam hidup adalah pernikahan. Setiap orang menginginkan hari tersebut menjadi hari yang benar-benar berkesan. Bukan hanya untuk dirinya, tapi untuk semua pihak yang terlibat. Karenanya, hari pernikahan plus resepsinya selalu direncanakan dan dipersiapkan sebaik mungkin sejak jauh-jauh hari.

Perencanaan dan persiapan itu paling tidak meliputi hal-hal seperti anggaran, penetapan waktu, menentukan tamu dan undangan, menetapkan tempat, memilih jenis jamuan dan hiburan hingga ke penyusunan agenda acara pada hari H.

Meski sudah jauh-jauh hari direncanakan dan dipersiapkan, menjelang datangnya hari H tak jarang membuat calon pengantin, khususnya dari pihak keluarga perempuan, semakin sibuk dan tidak menutup kemungkinan dilanda stres.

Bagi si calon pengantin wanitanya sendiri, beberapa saat menjelang akad nikah dan resepsi dilangsungkan sangat boleh jadi perasaannya akan campur aduk. Ada ketegangan. Ada kecemasan. Ada kegembiraan. Ada pula kebahagiaan. Perasaan campur aduk demikian cukup wajar. Maklumlah, orang sedang menunggu hari bersejarah dalam hidup. Lalu, sambil menunggu detik-detik penting itu tiba, apa yang bisa dilakukan?

Cek, cek, cek, dan cek semua hal yang terkait dengan acara pernikahan! Ibaratnya kalau dalam ikatan tali, harus kembali diperiksa kalau-kalau ada ikatan-ikatan atau simpul-simpul yang masih logor. Mumpung masih memiliki waktu, manfaatkanlah itu!

Khusus menjelang satu minggu sebelum akad nikah dan resepsi nikah dilangsungkan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

Pertama, menghubungi pihak katering, Bila Anda menggunakan jasa katering, pastikan kesiapan mereka, termasuk di sini memastikan porsi akhir makanan dan minuman yang akan dipesan.

Kedua, lakukan konfirmasi kepada semua pihak yang akan mendukung acara pernikahan Anda. Tegaskan sekali lagi soal waktu dan tempat acara akan digelar.

Ketiga, menyusun jadwal acara dan menyerahkannya kepada semua pihak yang akan mendukung acara pernikahan sehingga mereka mengetahuinya secara jelas dan detil.

Keempat, agar upacara akad nikah bisa berlangsung lebih lancar dan cepat, bila perlu, lakukan gladiresik. Dengan gladiresik dapat diketahui pula kisaran waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya acara.

Kelima, memastikan jumlah kursi untuk para tamu dan undangan. Jangan sampai pada saat acara berlangsung banyak tamu dan undangan yang tidak kebagian kursi. Ini akan sangat menggangu dan mengurangi kekhidmatan acara.

Keenam, luangkan waktu khusus untuk melakukan acara pertemuan khusus dengan para kerabat dari luar kota yang mungkin telah berdatangan.

Ketujuh, periksa kembali semua baju dan kostum yang akan digunakan pada hari H. Pastikan jumlahnya sesuai dengan yang telah direncanakan. Lakukan juga pengepasan untuk tiap-tiap baju dan kostum.

Kedelapan, periksa kembali dan persiapkan surat-surat yang diperlukan untuk syarat pernikahan.

Kesembilan, jika akad nikah dan resepsi dilakukan di luar rumah, pastikan lagi biaya transportasi dan jumlah kendaraan yang diperlukan. Menjelang hari H, siapa tahu ada tambahan sejumlah personil yang harus terlibat sehingga membutuhkan pula tambahan sarana dan biaya transportasi.

Kesepuluh, siapkan semua barang dan perlengkapan lain yang hendak dibawa sekiranya acara honey moon akan dilakukan di luar kota.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga menjelang akad dan resepsi pernikahan, 1-2 hari menjelang hari H, pastikan kembali semua perlengkapan yang hendak digunakan serta para personil pendukung yang akan terlibat telah benar-benar siap.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image