Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alfaiz Rayhan Azhim

Randang Baluik Kuliner Nikmat Khas Sungayang

Kuliner | 2023-09-14 13:46:38

Siapa yang tidak kenal rendang? Makanan khas Minangkabau yang satu ini, sudah diakui dan menjadi salah satu warisan budaya dunia. Biasanya rendang identik dengan daging sapi dan memiliki rasa otentik. Sehingga rasa otentik tersebut dapat membuat penikmatnya teringat Kembali dengan Minangkabau yang memiliki rasa yang pedas dan gurih.

Namun, berbeda dengan oalahan rendang pada umumnya, Nagari Sungayang di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat justru punya jenis rendang yang menjadi ciri khas unik daerah ini. Yaitu rendang belut atau randang boluik. Meskipun randang baluik merupakan olahan belut. Tapi bukan perbedaan jenis daging yang dimasak yang membedakannya. Randang baluik memiliki rasa yang khas karena berbagai jenis daun-daunan didalamnya. Daun-daunan inilah yang membedakan olahan randang baluik Nagari Sungayang, dengan daerah lainnya.

Daun-daun tersebut antara lain daun kontuik-kontuik, daun surian, dan berbagai jenis daun yang berasal dari hutan. Pada zaman dahulu randang baluik ini bisa dikatakan dibuat dengan ribuan macam daun. Namun karena sulitnya mendapatkan daun tersebut, hanya sekitar 10 sampai 50 macam daun saja yang diolah menjadi rendang baluik ini

"Kalau zaman dahulu, istilahnya randang baluik ini dibuat dengan seribu macam daun, tapi kalau untuk zaman sekarang, daun-daunan tersebut sulit untuk didapatkan, jadi setidaknya hanya 10 atau 50 macam daun saja yang digunakan, tapi ini tidak menghilangkan ciri khas randang baluik Sungayang yang didominasi oleh dedaunan," ujar Gusnety, selaku pembuat randang baluik, dalam liputan bersama Mahasiswa KKN Universitas Andalas yang berkesempatan menyaksikan langsung proses pembuatan randang baluik pada Rabu, 26 Juli 2023.

Pembuatan randang baluik sendiri membutuhkan waktu yang lama, Proses pengeringan daun-daunan membuat proses pengolahannya menjadi terbilang lama dibanding rendang biasanya. Jika rendang daging atau olahan daging lainnya membutuhkan waktu satu hari penuh untuk mengolahnya. Rendang baluik membutuhkan waktu tiga sampai lima hari untuk membuat satu porsi randang baluik ini. Daun yang dijemur harus benar-benar kering agar dapat diolah menjadi randang baluik. Karena Ketika bumbu rendang yang telah berbentuk gulai atau istilah di Minangkabau itu kalio sudah siap. Daun-daun kering berbagai jenis itu dicampur dan dimasukkan hingga daun-daun dan belut yang telah disiapkan tersebut dapat melebur dan menjadi olahan rendang seperti yang biasanya kita lihat.

Daun-daun yang melebur dalam bumbu rendang membuat siapa saja akan bingung untuk menjelaskan bagaimana rasa gurih dan nikmat yang khas dari hidangan otentik ini. Daun-daun tersebut akan melebur membentuk bumbu atau “dadak” dalam Bahasa Minang dengan aroma khas dari hidangan ini. Nasi hangat dan randang baluik akan menjadi nikmat jika disantap bersama keluarga.

Meskipun randang baluik ini merupakan makanan khas Nagari Sungayang. Tidak setiap saat masyarakat atau pengunjung dapat mencicipinya. Proses pembuatan yang memakan waktu cukup lama membuat makanan ini cukup langka. Randang baluik biasanya akan disajikan saat ada acara-acara besar seperti pernikahan atau acara adat. Sehingga hidangan randang baluik bisa dikatakan sebagai hidangan yang eksklusif dan ditunggu dengan penyantapnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image