Hal Remeh Perkuat Pernikahan
Gaya Hidup | 2023-09-13 19:24:08Idealnya, bahtera rumahtangga yang diarungi bersama pasangan, sejak ikrar suci pernikahan dilangsungkan, semestinya semakin kokoh dari waktu ke waktu. Akan tetapi dalam perjalanannya, tidak sedikit pasangan suami-istri yang malah mendapati fondasi bahtera pernikahan mereka semakin rapuh, bahkan rungkad. Kerapuhan atau kerungkadan itu mungkin terjadi oleh karena mereka mulai melupakan hal-hal remeh akibat antara lain terbelenggu oleh rutinitas kesibukan pekerjaan.
Menurut Nancy J Wasson, penulis buku Keep Your Marriage: What to Do When Your Spouse Says "I don't love you anymore" (2004), ada sejumlah hal yang sesungguhnya perlu terus dipraktikkan oleh pasangan suami-istri sesibuk apa pun mereka.
Pertama, jadwalkan secara rutin acara kencan di malam hari. Kalau saat pacaran Anda kerap melakukan kencan dengan pasangan, kenapa ini tidak dilakukan pula setelah Anda menikah? Pergi makan malam ke restoran, menari bersama, menonton bioskop, melihat konser musik merupakan hal yang bisa Anda lakukan bersama pasangan Anda. Hal terpenting adalah bagaimana Anda dan pasangan menghabiskan waktu bersama dan bersenang-senang. Kajian yang dilakukan oleh Universitas Idaho, Amerika Serikat, menyimpulkan bahwa pasangan yang rutin melakukan kencan ternyata memiliki kepuasan lebih besar atas pernikahan mereka ketimbang mereka yang jarang melakukan kencan.
Kedua, tunjukkan penghormatan. Perhatikanlah mimik dan gerak tubuh tatkala sedang menyimak pasangan yang tengah berbicara. Selalu upayakan mimik dan gerak tubuh menunjukkan penghormatan. Ingat, aspek nonverbal ikut berperan penting dalam setiap proses komunikasi dengan pasangan. Mimik dan gerak tubuk yang tidak wajar dapat menjadi sumber petaka bagi munculnya benih keretakan hubungan.
Ketiga, enyahkan televisi dari kamar tidur. Jika selama ini menempatkan perangkat televisi di kamar tidur, segeralah singkirkan. Sebuah kajian yang dilakukan di Italia menunjukkan, pasangan berusia 50-an tahun yang menyingkirkan televisi dari kamar tidur mereka ternyata memiliki peningkatan keintiman yakni dengan rata-rata mampu melakukan hubungan suami-istri sebanyak 7 kali dalam sebulan.
Keempat, lakukan liburan. Rutinitas kerja sehari-hari kerap dipenuhi kesibukan yang tidak jarang membuat kelelahan dan stres. Ini bisa sangat berdampak besar bagi pola hubungan suami-istri. Gara-gara rutinitas kerja, tidak sedikit romantisme terhadap pasangan menjadi terabaikan. Karenanya, luangkan sedikit waktu untuk berlibur bersama pasangan. Bersenang-senanglah sembari menciptakan kembali kenangan-kenangan manis nan romantik. Tidak perlu pergi liburan jauh-jauh dan mengeluarkan biaya mahal. Yang paling pokok carilah tempat yang nyaman dan aman bersama pasangan untuk menikmati liburan .
Kelima, peluklah pasangan. Sejumlah dokter dari Universitas North Carolina menyatakan bahwa pelukan dapat meningkatkan kadar oxytocin darah. Meningkatnya kadar oxytocin darah berpengaruh erat dengan meningkatnya kedekatan emosi maupun fisik dengan pasangan. Oleh sebab itu, jangan sungkan-sungkan, peluklah pasangan setiap hari. Misalnya, Anda bisa memeluk pasangan sebelum pergi kerja dan setelah pulang kerja.
Keenam, rayakan hari-hari khusus bagi Anda dan pasangan. Catatlah hari-hari tersebut sehingga Anda dan pasangan tidak akan pernah lupa. Umpamanya saja hari saat pertama kali bertemu dengan pasangan, hari pernikahan, hari ulang tahun pasangan dan hari-hari lainnya yang sangat bermakna bagi Anda dan pasangan. Pada momen hari-hari spesial inilah Anda bisa merayakannya bersama pasangan. Anda bisa membelikan kado khusus untuk dia, sekadar jalan-jalan atau makan-makan saja di hari-hari khusus tersebut.
Selain keenam hal tadi, Nancy J Wasson juga menyarankan agar seringlah tersenyum kepada pasangan. Menurutnya, senyuman dapat memberi Anda dan pasangan energi, sekaligus membuat pasangan menjadi lebih dekat dan lebih memaknai keberadaan diri Anda, sehingga membuat suasaa terasa nyaman.***
--
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.