Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Diana Rofi Hamidah, MM UPN Veteran Yogyakarta

Respon Cepat Tanggap Perusahaan Menghadapi Calon Karyawan Generasi Baru

Bisnis | Wednesday, 13 Sep 2023, 08:50 WIB
Mahasiswa generasi Z sebagai calon karyawan generasi baru.

Mengoperasikan bisnis yang berada pada lingkungan yang dinamis menuntut perusahaan untuk berhadapan dengan perubahan yang tidak dapat di prediksi. Perubahan ini didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat. Ini menjadi tantangan bagi perusahaan untuk dapat bertahan pada lingkungan yang kompetitif. Situasi yang semakin kritis mengakibatkan perusahaan harus memiliki sikap adaptif dan agile. Kata agile mungkin masih sedikit asing diterima banyak orang. Agile sendiri memiliki arti kecepatan dan ketangkasan. Apabila diaplikasikan pada perusahaan, agile atau agilitas ini membawa unsur kecepatan dan ketanggapan sebuah organisasi dalam menghadapi perubahan. Mereka berlomba lomba untuk saling mudah beradaptasi sehingga perubahan tersebut dapat mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan. Era perubahan penuh ketidak pastian ini sangat familiar disebut dengan VUCA atau voliatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity. Istilah ini merujuk pada aktivitas perusahaan di era yang mudah berubah, dikelilingi ketidak pastian, kerumitan, dan ketidak jelasan. Salah satu praktik nyata agilitas perusahaan dalam menghadapi perubahan adalah saat pandemic Covid-19. Perusahaan bertahan untuk selalu beroperasi pada lingkungan yang tiba tiba berubah dengan cepat. Perubahan yang nyata dapat dirasakan ketika perusahaan harus berinteraksi dengan para pemangku kepentingannya. Interaksi tersebut dilakukan dengan sangat terbatas. Respon perusahaan yang cepat dan tanggap sangat dibutuhkan pada situasi ini. Hasilnya, perusahaan dapat lebih fleksible dan inovatif untuk terfokus pada tujuan mereka yaitu memberikan layanan yang terbaik. Sampai saat ini perusahaan perusahaan tersebut dapat beroperasi seperti biasa dengan melihat perubahan dan ketidak pastian dari sudut pandang yang berbeda. Pandemic Covid-19 telah berlalu ternyata perusahaan masih dihadapkan lagi dengan tantangan perubahan yaitu mulai masuknya generasi baru pada usia produktif.

Generasi baru yang mulai memasuki usia produktif ini adalah generasi Z dan generasi millennial. Kedua kelompok anak muda ini sudah mencapai usia kepala dua dimana mereka sudah membutuhkan pekerjaan. Calon pekerja muda ini memiliki bakat dalam dirinya yang sebenarnya bisa dimanfaatkan perusahaan untuk mencapai tujuan. Meskipun mereka penuh dengan inovasi dan ide kreatif, perusahaan perlu memahami bagaimana memberikan kenyamanan bagi mereka. Tidak hanya itu, perusahaaan juga perlu memahami harapan berkarir mereka. Survey dilakukan oleh perusahaan Deloitte terhadap generasi Z dan millennial terkait harapan kerja. Survey tersebut menghasilkan data bahwa kedua generasi ini memiliki harapan karir yang lebih spesifik dibandingkan generasi sebelumnya. Survey yang dilakukan pada tahun 2022 menunjukkan hasil bahwa kedua kaum muda ini sangat memperhatikan kesehatan baik fisik terutama mental mereka. Mereka kemudian berharap agar perusahaan memberlakukan kerja hybrid dan flexible sehingga karyawan tidak mudah stress. Kedua generasi ini kemudian berharap bahwa lingkungan mereka bekerja adalah bangunan yang tidak terlalu sempit untuk mengurangi burn out atau kelelahan berlebih akibat bekerja. Karena kesehatan yang menjadi kebutuhan utama dalam berkarir, kedua generasi ini sangat beharap, tidak hanya asuransi kesehatan fisik saja yang diberikan perusahaan tetapi juga asuransi kesehatan mental. Selain itu, databooks.co.id menyebutkan bahwa generasi Z dan millennial berharap mereka dapat bekerja pada lingkungan yang baik dan dengan beban kerja yang seimbang sehingga kesempatan belajar dan berkarya akan selalu ada.

Menghadapi hadirnya calon karyawan dari generasi baru ini membuat perusahaan harus menyusun strategi. Strategi perusahaan dalam menarik calon karyawan generasi baru ini, menjadi bentuk respon cepat tanggap dalam menghadapi perubahan. Pada masa ini, perusahaan dihadapkan oleh calon tenaga kerja dengan segudang ide dan inovasi tetapi mereka juga memiliki standar kenyamanan dalam bekerja versi mereka sendiri. Untuk memenuhi standar kenyamanan tersebut perusahaan perlu merespon dengan cepat keadaan tersebut. Salah satu tanggapan perusahaan dapat melalui pemberian fleksibilitas bekerja berupa keseimbangan kehidupan pribadi dan kerja. Penelitian terkait work life balance pada tahun 2018, menunjukkan bahwa keseimbangan pribadi dan kerja yang sedikit akan berdampak pada stress dan kecemasan tinggi karyawan. Oleh sebab itu perusahaan perlu mengkaji ulang sistem bekerja generasi baru ini agar mereka bisa terus berkembang. Selain itu, perusahaan perlu memberikan respon cepat mereka terkait generasi baru ini yang memiliki harapan untuk berkarir yang tinggi. Perusahaan dapat memberikan tanggapan atas perubahan ini melalui kesempatan mewujudkan karir bagi karyawan. Melansir dari Harvard Business Review dalam mengakomodasi kesempatan berkarir generasi baru, perusahaan dapat mengutamakan pengelolaan kompetensi dan kecerdasan emosi. Strategi strategi ini dilakukan agar generasi baru tidak hanya dianggap sebagai asset perusahaan saja tetapi juga dianggap sebagai manusia yang sedang menyumbangkan ide idenya. Perusahaan yang selalu agile akan menghadapi fenomena lahirnya generasi baru ini sebagai peluang memanfaatkan perubahan. Dengan selalu beradaptasi dengan perubahan yang ada, perusahaan dapat menarik generasi baru ini untuk berkontribusi dan bekerja dengan multi level generasi. Adanya calon tenaga kerja yang baru akan mempermudah perusahaan dalam menghadapi persaingan. Kolaborasi yang kuat antara level generasi karyawan akan membuka peluang bagi perusahaan untuk menerapkan nilai nilai agilitas yang berkelanjutan.

Diana Rofi Hamidah, Magister Manajemen UPN “Veteran” Yogyakarta

Sumber:

Holbeche, Linda. 2018, The Agile Organization : How to Build an Engaged, Innovative and Resilient Business. 2nd Edition. New York.

Pineda, K. 2020. Generation Create? Gen Z Might Be The Most Creative Generation Yet, Poll Says. USA Today.

Rigby, D. K., Sutherland, J., & Takeuchi. H. 2016. Embracing Agile. Harvard Business Review.

Sugiharto.2022. Pengaruh Kepemimpinan Agility, Budaya Organisasi, dan Motivasi Karyawan. Jurnal Ekonomi Global.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/04/20/ternyata-ini-alasan-gen-z-dan-milenial-bisa-betah-di-tempat-kerjanya

https://www.deloitte.com/global/en/issues/work/content/genzmillennialsurvey.html

https://www.computerworld.com/article/3661170/what-gen-z-and-millennials-want-from-employers.html

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image