Pengembangan Komunitas Cakap Etika dan Literasi Digital (Cak EDI) untuk Revolusi Mental Generasi Mud
Info Terkini | 2023-09-07 16:58:05Malang, 7 September 2023 – Bertempat di Co Working Space G-Space, Malang, sebuah langkah besar diambil oleh Universitas Airlangga bersama Forum Rektor Indonesia dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI. Tepat pada hari Sabtu, 2 September 2023, lahir sebuah komunitas yang diberi nama Cakap Etika dan Literasi Digital atau Cak EDI. Komunitas ini didirikan dengan tujuan untuk merevolusi mental generasi muda Indonesia, khususnya dalam bermedia sosial.
Ketua Gerakan Nasional Revolusi Mental, Dr. Eko Supeno, M.Si, dalam sambutannya menekankan bahwa pembentukan Komunitas Cak EDI ini merupakan salah satu mandat dari Kemenko PMK. Dr. Eko barharap generasi muda Indonesia memahami betapa pentingnya memiliki etika dan literasi digital, dapat memilah informasi yang benar dan salah, menyebarkan hal-hal positif, serta berkomunikasi dengan bijak di dunia maya. Komunitas Cak EDI nantinya akan bertindak sebagai garda terdepan dalam upaya merevolusi mental masyarakat Indonesia di dunia digital. Dengan berbagai pelatihan dan workshop yang diselenggarakan, komunitas ini diharapkan menjadi wadah bagi masyarakat untuk belajar, berbagi, dan tumbuh bersama.
Ketua Pelaksana kegiatan, Agie Nugroho Soegiono, S.IAN., M.P.P., mengungkapkan visi dari komunitas ini. "Kita ingin mewujudkan masyarakat yang bukan hanya sekadar cakap dalam bermedsos, tapi juga memiliki kontrol diri. Mereka harus dapat memahami dampak positif dan negatif dari penggunaan media sosial dan teknologi. Dengan begitu, mereka dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak dan aman," kata Agie. Untuk mencapai visi tersebut, kegiatan pelatihan literasi digital pun dihelat. Pelatihan ini meliputi berbagai aspek, mulai dari cara bersosmed yang aman, menyebarkan informasi dengan benar, mengelola keuangan digital, hingga cara membuat password yang aman.
Uniknya, semua materi pelatihan dikemas dalam bentuk games yang menarik dan interaktif. Mereka bukan hanya mendapatkan teori, tapi juga praktek langsung dalam bentuk permainan yang menyenangkan. "Kami percaya bahwa pembelajaran yang efektif adalah ketika peserta merasa terlibat aktif dan menikmati prosesnya," tambah Agie. Sebagai contoh, dalam pelatihan mengenai keuangan digital, peserta diajak untuk bermain game simulasi. Mereka harus memahami konsep transaksi digital, bagaimana melindungi data pribadi, dan bagaimana mengidentifikasi potensi penipuan. Melalui game ini, peserta mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang keamanan transaksi digital.
Selain pelatihan, Komunitas Cak EDI juga diharapkan akan aktif mengadakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat luas. Mulai dari sharing session online, seminar, talk show, hingga workshop di berbagai daerah di Jawa Timur. Dr. Eko Supeno, M.Si juga berharap bahwa Komunitas Cak EDI dapat menjadi contoh bagi provinsi lain di Indonesia. "Saya berharap apa yang telah dimulai di Jawa Timur ini dapat menyebar ke seluruh Indonesia. Kita butuh generasi muda yang cerdas, kritis, dan bijak dalam menggunakan teknologi," tutupnya.
Dengan lahirnya Komunitas Cak EDI, harapan besar telah diletakkan di pundak generasi muda Indonesia. Melalui komunitas ini, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab, serta menjadi agen perubahan untuk Indonesia yang lebih baik di era digital.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.