
Puisi-ku Menjelma Api
Sastra | Wednesday, 06 Sep 2023, 13:09 WIBPuisi-ku menjelma api
Ketika laki-laki lusuh itu menghampiri
Dengan tatapan sayu,ia menyodorkan sebuah kaleng kosong
Sambil bergumam,sembari sesekali melemparkan senyum
Aku mengisi kaleng kosong itu dengan selembar rupiah
Lagi - lagi aku tak nyaman
Sebab, sebuah kalimat selalu menghantui; "apa kau merasa lebih beruntung dari laki - laki itu ?"
Aku benci dengan deretan kalimat ini,karena seolah "mengamini" bahwa kemiskinan itu adalah takdir!
Yogyakarta,6 September 2023
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.