Kasus ISPA Meningkat Pesat Imbas Polusi Udara di Jakarta
Eduaksi | 2023-09-04 21:56:32Kasus Polusi udara dijakarta ternyata sangat mengganggu bagi kesehatan pada masyarakat sekitar. Akibat polusi udara yang terjadi dijakarta kasus kejadian ISPA meningkat drastis menjadi 4x lipat sejak awal tahun 2023. Polusi udara yang terjadi dijakarta pada tahun 2023 ini sudah mulai terlihat dari pantauan dari udara langit dijakarta melalui jalur udara pesawat terbang.
Bahkan akibat polusi udara yang terjadi gila – gilaan dikota Jakarta, pemerintah DKI Jakarta melakukan WFH bagi PNS dikota Jakarta. Sedangkan untuk kendaraan mobil dan sepeda motor wajib melakukan verifikasi lolos uji emisi.
Kejadian ini tentunta sangat menganggu kesehatan warga sekitar, bagaimana tidak? Apabila kasus ini dibiarkan maka selain bisa menyebabkan masalah ISPA tetapi juga bisa menyebabkan masalah kesehatan serius bagi kesehatan bayi dan anak. Pada bayi dan anak apabila terpapar polusi udara bisa menyebabkan penyakit pneumonia yang serius.
Bahkan dari data yang didapatkan pada Kementrian Kesehatan atau Kemenkes RI telah bahwa terjadi peningkatan jumlah kasus infeksi saluran pernafasan akut diwilayah jabodetabek. Bahkan angka kasus setiap hari terus meningkat serta didapatkan hasil tanda dan gejala yang parah.
Direktur jendralPencegahan dan Pengadilan Penyakit (P2P) kemenkes RI Maxi rein Rondonuwu menyampaikan bahwa data tercatat kasus ISPA Jabodetabek mencapai 200 ribu per bulan. Peningkatan kasus ISPA di Jabodetabek terjadi dari periode Januari 2023 hingga sekarang.
Kita ketahui ISPA merupakan Infeksi Saluran Pernafasan Akut yaitu infeksi yang menyerang saluran pernafasan seperti flu biasa, Influenza, sinus dan radang tenggorokan. ISPA sendiri bisa menyerang saluran pernafasan bagian atas ataupun saluran pernafasan bagian bawah. Penyebab ISPA antara lain : Rhinovirus, Pneumokokus, Adenovirus, Virus Influenza.
Sedangkan bakteri yang menyebabkan ISPA antara lain : Streptococus, Haemophillus, Staphylococcus aerus, Klebsia Pneumonia, Mycoplasma Pneumonia dan Chlamydia. Gejala yang dirasakan antara lain : Batuk, demam, nyeri kepala. Hidung tersumbat, nyeri tenggorokan, nyeri telan, sinusitis, kekurangan oksigen dan kesulitan untuk bernafas.
Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji menyampaikan beberapa tips untuk mencegah dan mengobati penyakit ISPA pada saat polusi udara tinggi adalah memberikan makanan sehat dengan gizi seimbang pada anak, memastikan anak tidur cukup, mengajak anak berolahraga secara teratur, mengajak anak rutin mencuci tangan, menghindari keramaian, mengajarkan anak untuk tidak menggunakan peralatan makan bersama dan memastikan anak selalu menggunakan masker saat berada diluar ruangan. *Red
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.