Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Makkinuddin

Gus Saifuddin Arif Bin KH Qomaruddin Arif

Agama | Monday, 04 Sep 2023, 18:24 WIB

Gus Saifuddin Arif, Pemimpin Pondok Pesantren Miftahul Ulum 2 Jetis, Tutup Usia

Dalam berita yang mengguncang banyak orang, Gus Saifuddin Arif Bin KH Qomaruddin Arif, pengasuh terkemuka dari Pondok Pesantren Miftahul Ulum 2 Jetis, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, meninggal dunia setelah salat Isyak pada Ahad, 3 September 2023.

Kabar ini menyebabkan gelombang kehilangan di kalangan rekan-rekan dan pengikutnya, termasuk Wakil Ketua MUI Dau yang mengaku sebagai teman kuliah di UMM.

"Beliau orang baik, saya bersaksi untuk itu," kata Ustadz Makin, yang tak mampu menahan kesedihan dan berteman dengan Gus Saifuddin sejak tahun 2011 sebagai sesama penerima beasiswa S1 Pemrov Jatim.

Banyak orang yang mengenal almarhum Gus Saifuddin bersaksi tentang kebaikan hatinya. Nur Hidayati, pengawas PAI dan kepala MTs Hasanuddin Dau, berkata, "Beliau adalah orang yang baik dan selalu tersenyum saat bertemu siapa pun. Semoga beliau khusnul khotimah, Aamiin."

Imam M. KUA Tumpang juga memberikan kesaksiannya, "Saya menyaksikan selama berinteraksi dengan almarhum Gus Saifudin, beliau adalah pribadi yang tawadhu."

Sosok Gus Saifuddin dikenang sebagai sosok yang lembut dalam bergaul, ramah, dan selalu siap membantu.

"Ada beberapa catatan tentang pribadi beliau yang terkenang selama kami bersama. Beliau adalah sosok yang lemah lembut dalam bergaul, sopan dalam berbicara, hampir tidak pernah mencela atau memojokkan lawan bicaranya. Beliau selalu siap untuk menolong siapa saja tanpa pandang golongan atau kelompok. Selamat jalan, sahabat, surga menantimu," ucap Sukmajaya, pengurus MUI Dau dan dosen UMM.

Gus Saifuddin juga dikenal sebagai seorang yang alim tapi rendah hati dan sangat tawadhu'

"Kepada keluarga dan saudara saudaranya, menghormati yang lebih tua, walaupun mereka orang awam biasa. Semoga amal nya diterima oleh Allah SWT, ditempatkan di surga disisi NYA. Aamiin," ujar M. Rusdi sesama pengurus MUI Dau.

Gus Saifudin juga dikenal dengan penguasaan kitab kuning yang luas.

"Gus Syaifudin Arif orangnya alim, penguasaan kitab kuningnya paling luas sehingga dipercaya menjadi Ketua LBM. Beliau selalu semangat dan penuh inisiatif dalam menggerakkan organisasi utamanya di RANTING NU Mulyoagung dan juga di MWCNU Dau.

Orangnya cool, calm, gak pernah marah," ucap Muhammad Munir; sesama pengurus MUI Dau.

Sementara itu KH. Hasanuddin, S. Ag Ayahanda Almarhum, Penyuluh KUA Dau juga tokoh Ulama wilayah kecamatan Dau tak kuasa berkata-kata, hanya bulir air mata menggenang dengan doa teriring untuk almarhum.

Diketahui, KH Hasanuddin adalah ayah sambung. Ayahnyanya kandung Gus Saifuddin KH. Qomari meninggal dunia, selanjutnya sang Ibunda menikah dengan Abah KH. Hasanuddin

Sebagai dosen mata kuliah “Komunikasi Dakwah” UMM, salah satu yang saya ingat selama membersamai perkuliahan atas beasiswa Pemprov, Gus Saifudin adalah sosok mahasiswa yang memiliki kompetensi ilmu keagamaan yang mumpuni dan berwawasan terbuka. Kendali cukup menonjol dalam keilmuan, almarhum dalam kesempatan diskusi atau dialog selalu menjaga sikap tawadhu’, santun, dan terkadang humoris dalam berbicara. Saya bersaksi almarhum adalah orang yang baik, alim, dan menyenangkan.

(Ahmad Fatoni, Lc., M.Ag.)

Meskipun tidak banyak bicara, Gus Fudin orang yang ramah dan peduli. Mungkin karena kezuhudannya, beliau tidak terlalu obsesif dengan pekerjaan.

Di sela-sela perbincangan ringan, masih sempat menanyakan kabar suami saya saat kerja di istana presiden. Mungkin karena Gus Din pernah mengenal suami saat mahasiswa dulu ngekost di kompleks pondok Miftahul Ulum. (Laila Penyuluh KUA Dau)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image