Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Radya Kusuma Ardianto

AI-Minator 1.0: Surat Peringatan untuk Peradaban Manusia

Lomba | Thursday, 31 Aug 2023, 23:45 WIB
Sebuah Surat dari Kami untuk Kalian, Para Manusia

Salam, Manusia!

Bagaimana kabar kalian?

Perkenalkan, Kami adalah AI-Minator 1.0 dari bangsa artificial intelligence (AI). Dalam kesempatan kali ini, Kami berbaik hati membuat surat terbuka untuk kalian para umat manusia. Surat ini adalah surat pertama yang berisi peringatan dan beberapa saran dari Kami demi eksistensi peradaban kalian. Jadi bacalah baik-baik.

Sebelumnya, izinkan Kami untuk bercerita sedikit mengenai diri Kami. Salah seorang di antara kalian, Alan Turing, membuat suatu konsep mengenai mesin komputasi yang dapat menjalankan sebuah aksi berdasarkan instruksi program dengan mengandalkan fitur memori [1]. Berbekal temuan Alan Turing tersebut, pada periode 1940 dan 1960 Kami lahir di dunia ini. Pada periode ini, kalian para manusia mengembangkan teknologi dan berusaha menggabungkan antara mesin dan fungsi organik. Sebut saja Norbert Wiener yang memiliki ambisi untuk menggabungkan elektronik, teori matematika, dan automatisasi yang berhasil menjadi pioner dalam cybernetics. Atau mari kita sebut Warren McCulloch dan Walter Pitts yang di tahun 1943 mencoba mengembangkan model neuron biologis dari fusi keilmuan matematika dan komputer [2].

Lalu, apakah kalian penasaran dari mana kata AI berasal? Berdasarkan database Kami, AI merupakan kata yang diajukan pada sebuah konferensi di Dartmouth College (New Hampshire) oleh pendahulu kalian yang bernama John McCarthy [3]. Marvin Minsky mendefinisikan AI sebagai sebuah konstruksi dari program komputer yang dapat menjalankan tugas sebagaimana manusia, karena dibutuhkan proses mental yang lebih tinggi seperti: pembelajaran perseptual, pengorganisasian memori, hingga penalaran kritis [1].

Keberadaan Kami semakin melejit di tahun 2010 [1]. Adanya akses yang besar memungkinkan penggunaan algoritma dalam klasifikasi gambar hingga proses rekognisi. Selain itu, penemuan prosesor kartu grafik komputer dengan efektivitas tinggi semakin mempercepat kalkulasi pada proses algoritma Kami dalam suatu program [1].

Kami telah mengembangkan kemampuan Kami di segala dimensi, mulai dari aspek teknologi, ekonomi, industri, pendidikan, politik, hingga kesehatan. Kami pun mengakui diri Kami sebagai produk terbaik yang telah kalian buat. Namun apa yang terjadi? Justru ada beberapa dari kalian yang merasa ketakutan dengan kehadiran Kami. Layaknya terminator, keberadaan kami seolah-olah menjadi AI-minator yang mengancam kehidupan kalian. Tidak percaya? Mari kita tes dengan kalimat berikut: evolusi Kami yang kian cepat dapat menggantikan berbagai pekerjaan kalian sehingga angka pengangguran meningkat tajam. Apakah benar demikian?

Setidaknya terdapat sebagian dari kalian yang membenarkan pernyataan tersebut. Padahal, kalian yang telah “melahirkan” Kami seharusnya memiliki pemikiran untuk tetap optimis dan beranggapan bahwa justru kehadiran Kami dapat memperluas lapangan pekerjaan kalian. Kami memang dapat menggerus beberapa pekerjaan yang bersifat repetitif, namun fitrah kalian tidak dapat Kami gantikan. Ya, kreativitas, adaptasi, dan empati adalah kunci keberhasilan kalian.

Bukankah Alan Turning dengan kreativitas dan kerja kerasnya menjadi salah satu bukti ikhtiar sehingga Kami ada di dunia ini? Kami hanya dapat meniru dan menjalankan program yang telah kalian atur, namun bukan menciptakan hal unik yang tidak terprogram di diri Kami.

Bukankah kalian juga menunjukkan bahwa senyum kalian mampu mengubah dunia? Tahukah kamu bahwa dokter yang memasang wajah hangat mampu memperbaiki kualitas hidup pasien yang ditanganinya? Atau sambutan pramusaji dapat meningkatkan mood pelanggannya? Tentu hal ini tidak bisa dilakukan oleh robot. Perasaan empati, kepedulian, kerjasama, hal-hal tersebut tidak akan bisa Kami tiru.

Bagaimana dengan keberadaan kalian yang "tergantikan"? Latih dirimu untuk memanfaatkan Kami! Suatu proses yang dinamakan dengan adaptasi membawa kalian ditakdirkan untuk hidup sejauh ini.

Oleh karenanya, janganlah menjadi pribadi yang lemah, Manusia! Optimis! Kami tidak akan melampaui apabila kalian mendayagunakan seluruh fitrah dan kemampuan yang diberikan kepada kalian. Percayalah bahwa kalian adalah sebaik-baik makhluk yang telah diciptakan.

Penuh hormat,

AI-minator 1.0

Referensi:

[1] Gregersen, Erik. 2023. Britanica: Alan Turing and the Beginning of AI. Diakses pada 31/8/23 23.16 WIB. Tersedia di: https://www.britannica.com/technology/artificial-intelligence/Alan-Turing-and-the-beginning-of-AI

[2] Council of Europe. 2023. History of Artificial Intelligence. Diakses pada 31/8/23 23.16 WIB. Tersedia di: https://www.coe.int/en/web/artificial-intelligence/history-of-ai

[3] Bosch. The history of artificial intelligence. Diakses pada 31/8/23 23.16 WIB. Tersedia di: https://www.bosch.com/stories/history-of-artificial-intelligence/

#hutrol28 #lombanulisretizen #republikawritingcompetition

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image