Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Topik Irawan

Saya Bukan Robot: AI Melengkapi Kecerdasan Manusia

Lomba | 2023-08-31 22:27:30
Era digital saatnya menerapkan AI dalam kehidupan

Pasti familiar dengan verifikasi Saya bukan robot itu adalah Captcha(Completely) Automated Public publik touring Turing Test to Tell Computers and Human Apart), meski memiliki kemampuan sempurna untuk mengolah data dalam sebuah pemrograman, robot mampu meretas kata sandi dengan ribuan kombinasi, sejatinya komputer tak cukup pintar untuk memecahkan hal yang remeh-temeh bagi manusia.

Manusia meski kemampuan mengingatnya tak sehebat pemrograman komputer lamun manusia dengan enteng bisa mengenali bilah-bilah foto sepeda, bus, ataupun lampu lalu lintas,ini menjadi titik penting bahwa kecerdasan buatan ketika mampu memecahkan masalah kognitif yang berkaitan dengan pembelajaran dan pemecahan masalah, disisi lain mempunyai kekurangan juga yakni ketergantungan pada data, serta terbatas untuk memahami konteks yang rumit dan pelik.

Menurut penulis Artificial Intelligence (AI) bukanlah ancaman bagi umat manusia, namun AI memberik dukungan untuk manusia melompati kemajuan yang dapat dirasakan oleh semua kalangan. Jalan Panjang AI dimulai saat Profesor John Mc Carty seorang ilmuwan komputer yang memperkenalkan rancangan AI pada tahun 1956, setelah 6 dekade lebih hadir, AI mempunyai manfaat signifikan dalam beragam aplikasi yang memudahkan umat manusia di beragam bidang,seperti pendidikan, kesehatan pangan hingga reformasi birokrasi.

Ancaman yang Harus Cermat Menyikapinya

Salah satu film yang bersentuhan dengan teknologi AI adalah Robocop film yang dirilis tahun 1987 dan disertai oleh Paul Verhoeven menceritakan seorang polisi yang nyaris tewas, namun dengan dukungan teknologi sang polisi itu dihidupkan kembali, dan melindungi Detroit. Film Robocop seakan menjadi penanda bahwa AI akan berperan dalam kehidupan manusia di kemudian hari.

Populix melakukan survei online pada April 2023,45 persen pekerja dan pengusaha menggunakan aplikasi AI, di era digital ini, pengembangan AI tanah air tidak terlepas jumlah pengguna internet, pada periode 2022 2023 pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta. Namun di sisi lain kehadiran AI ditandai dengan munculnya pengangguran teknologi.

Kecanggihan teknologi yang terus berkembang dan semakin tersisihnya manusia untuk mendapatkan peluang kerja, hal ini menyebabkan dampak yang sangat terasa yaitu,seseorang tak lagi memiliki pekerjaan karena adanya perkembangan teknologi.Word Ecnomic Forum membuat laporan bahwa pasar kerja mengalami curn 23% dan ada 83 juta pekerjaan hilang.

Salah satu kiat untuk menangkal ancaman AI agar tidak tergusur begitu saja, upaya itu adalah dengan menajamkan kemampuan hard skill dan soft skill. Salah satunya yaitu mempunyai kemampuan komunikasi, dan juga kolaborasi untuk membangun tim di lingkungan kerja yang mumpuni. Hal ini tentu tak bisa dikerjakan oleh teknologi AI.

AI dari Manusia untuk Manusia

AI serta merta mempunyai cerdas begitu saja, kenyataannya AI merupakan kreasi manusia yang mempresentasikan kecerdasan, pada mesin dan di program untuk pengenalan pola, serta pemecahan masalah yang memberi manfaat untuk meningkatkan produktivitas kehidupan manusia.

Kunci utama adalah pada manusianya,mampukah mengoptimalkan AI agar pekerjaan menjadi cepat dan efisien, serta membantu manusia agar lebih meminimalkan kealpaan. Otomatisasi AI memudahkan manusia mendeteksi kesalahan yang tak terlacak oleh manusia, bahwa teknologi secara kodrati seharusnya suruh info membawa manfaat bagi kehidupan umat.

Menangguk Tantangan AI untuk Peradaban

Dapat dikatakan saat ini memasuki peradaban digital, perubahan drastis ketika peradaban manusia menggunakan AI. Dimulai dengan penemuan mesin uap yang mempengaruhi jalan sejarah bagi umat manusia,hingga saat ini lompatan penggunaan AI menjadi standar kemajuan teknologi, bila kita tidak mampu beradaptasi tentu akibatnya akan semakin tertinggal.

Indonesia 100 tahun pada 2045 mendatang, penting menyiapkan sumber daya manusia, yang melek teknologi dan siap menghadapi tantangan global. Salah satu kunci kemenangan bagi bangsa Indonesia, dengan menyiapkan generasi muda saat ini, harus mengerti teknologi informasi digital. Anak muda menguasai keterampilan dan mengembangkan AI, agari digitalisasi di berbagai bidang saat 100 tahun Indonesia merdeka bukan isapan jempol.

Berjalan Seiring Antara Kecerdasan Manusia dengan Kecerdasan Buatan

Jika kecerdasan manusia di kreasi oleh sang Pencipta Allah SWT dengan maha sempurna, sedangkan kreasi manusia yang bisa saja mengalami kesalahan meski di desain secara mumpuni tetap saja ada lubang yang bisa di tembus dan rentan dihack.

Bersyukur berada di abad ini, pernah menikmati teknologi analog dan kini mencicipi teknologi digital yang memudahkan bila berinteraksi meski terkendala jarak geografis. Kecerdasan manusia bersanding dengan kecerdasan buatan, lebih seru lagi adalah manfaat yang bisa kita ambil dari kecerdasan buatan adalah , kualitas hidup semakin meningkat, yuk kita buktikan bahwa kita bukan robot, dan AI membuka peluang melangkah maju bersama teknologi yang menyertainya.



#hutrol28 #lombanulisretizen #republikawritingcompetition

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image