Tips Atasi ASI Mampet pada Ibu Pasca Melahirkan
Gaya Hidup | 2023-08-29 14:41:23ASI mampet adalah permasalahan yang sering kali dialami oleh ibu-ibu setelah melahirkan. Keadaan ini biasanya menimpa ibu baru yang pertama kali melahirkan. Dalam dunia medis ASI mampet disebut dengan blocked ducts.
Terdapat sumbatan di kelenjar susu dan membuat ASI tidak lancar keluar sehingga bayi kesulitan atau tidak bisa menyusu. Ibu baru akan merasa stress dengan ASI yang mampet apalagi diperparah dengan sindrom postpartum blues.
Sebelum mengetahui tips yang dapat Moms gunakan untuk mengatasi ASI mampet, yuk kita kenal dengan penyebab mengapa ASI bisa mampet berikut ini. Simak sampai habis ya Moms!
Penyebab ASI Mampet
Ada beberapa penyebab umum yang dapat menyebabkan saluran ASI (Air Susu Ibu) menjadi tersumbat atau mampet. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan ASI mampet.
1. Skala MengASIhi kurang
Jika Moms tidak menyusui cukup sering atau tidak menyusui dalam waktu yang cukup lama, maka ASI dapat menumpuk dan menyumbat saluran mengASIhi.
2. Penggunaan Pakaian Terlalu Ketat
Pakaian yang terlalu ketat di area payudara dapat memberikan tekanan pada saluran ASI, menyebabkan penumpukan ASI dan potensi penyumbatan.
3. Teknik Menyusui yang Salah
Posisi dan teknik menyusui yang salah bisa membuat aliran ASI tidak lancar, yang akhirnya dapat menyebabkan mampetnya saluran ASI.
4. Penyumbatan Saluran
Penyumbatan saluran ASI bisa terjadi jika ada sumbatan seperti kotoran atau kulit mati di dalam saluran ASI.
5. Stres dan Kelelahan
Ibu baru rawan mengalami stress karena masih beradaptasi dengan kondisinya. Stres dan kelelahan ini dapat mempengaruhi produksi ASI dan membuat saluran ASI lebih rentan tersumbat.
Tips Atasi ASI Mampet
ASI mampet sangat mengganggu masa golden age baby. Maka dari itu, perlu treatment khusus untuk para Moms dibarengi dengan kesadaran dari ayah dalam mengatasi kondisi ini. Lantas apa saja tips yang dapat dilakukan Moms dan Dad? Yuk simak selengkapnya!
Untuk mencegah atau mengatasi saluran ASI yang mampet, Moms Dad dapat melakukan beberapa tindakan seperti berikut ini.
1. Menyusui secara teratur dan memastikan bayi terpasang dengan benar saat menyusui.
2. Memberikan payudara cukup istirahat dan dukungan yang tepat.
3. Terapi aroma dengan minyak kayu putih Habbie untuk menghindari stress.
4. Menghindari pakaian yang terlalu ketat.
5. Mengompres payudara dengan hangat sebelum menyusui.
6. Memijat lembut area yang tersumbat selama menyusui atau sebelumnya, dan melakukannya dengan lembut dari arah payudara ke puting.
7. Menggunakan kompres hangat atau rendam payudara dalam air hangat sebelum menyusui.
8. Memastikan asupan cairan yang cukup dan menjaga pola makan yang sehat.
Moms sebaiknya meminta bantuan ayah untuk perlu bekerjasama dengan Dad untuk treatment pijat laktasi. Hal ini dikarenakan pijatan dari ayah akan merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang berkontribusi pada sensasi relaksasi.
Hormon ini tidak hanya mendukung produksi air susu ibu (ASI), tetapi juga memiliki efek serupa morfin yang membantu meredakan ketidaknyamanan, seperti bengkak pada payudara atau iritasi pada puting. Ketika ibu merasa tenang dan diberi perhatian, diharapkan produksi ASI bisa meningkat.
Terapi Aroma untuk Kurangi Stress
Terapi aroma dapat membantu mengurangi tingkat stress pada ibu baru. Saat stress melanda kita akan lebih enjoy dan rileks Ketika mencium sesuatu yang kita sukai. Misalnya, wewangian parfum, teh, bunga, maupun wangi-wangi essential oil. Moms dapat lebih rileks mencium Minyak Kayu Putih Habbie yang memiliki 2 wangi utama yaitu floral dari saffron dan wangi vanilla. Terapi aroma akan mengurangi stress maupun rasa lelah Moms.
Jika sudah melakukan tips-tips di atas namun Moms masih mengalami masalah dengan saluran ASI yang mampet, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis atau seorang konsultan laktasi yang berpengalaman untuk mendapatkan nasihat dan panduan yang sesuai dengan situasi Moms ya!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.