Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ruang Dakwah Medis Indonesia

Mendengarkan Earphone di Telinga Terlalu Kencang Tingkatkan Resiko Tuli

Eduaksi | Friday, 25 Aug 2023, 16:50 WIB

Musik saat ini merupakan salah satu hidangan hiburan bagi masyarakat pada umumnya, hampir semua kalangan banyak mendengarkan musik. Ada yang mendengarkan musik sambil bekerja dengan speaker, ada yang mendengarkan musik diperjalanan menggunakan Aerphone dll.

Aerphone merupakan alat bantu pendengaran yang dipasang dilubang telinga yang bertujuan supaya suara tidak keluar serta tidak didengar oleh orang lain. Tujuan pemasangan aerphone salah satunya digunakan supaya tidak mauy didengarkan oleh orang lain karena suara private ataupun supaya tidak mengganggu orang lain.

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna aji ketika menguji mahasiswa skripsi/Foto : Dokpri

Mendengarkan musik menggunakan aerphone sambil perjalanan merupakan salah satu hal yang menyenangkan dikarenakan tidak menyebabkan mengantuk. Headshet atau aerphone mempunyai efek samping apabila digunakan secara berlebihan. Penggunaan volume aerphone yang kencang dan berlebihan bisa mengganggu fungsi pendengaran manusia.

Menurut penelitian dari WHO bahwa lebih dari 1milliar orang berusia 12 – 35 tahun beresiko kehilangan pendengarannya dikarenakan sering mendengarkan musik memakai headshet atau aerphone dengan volume yang keras dan kencang. Hal ini dikarenakan volume suara yang keras dapat merusak sel – sel saraf pendengaran sehingga telinga akan kesulitan atau bahkan tidak akan bisa menghantarkan rangsangan suara untuk menuju ke otak yang mengakibatkan akan beresiko terjadinya tuli.

Salah satu tanda apabila telinga mulai merasakan gangguan adalah terjadi tinitus atau telinga yang berdengung sehingga akan sering meminta lawan bicara untuk mengulang apa yang diucapkannya. Kemudian ketika melihat televisi atau mendengarkan radio harus meningkatkan volume suara tersebut. Gejala lainnya adalah telinga mulai terasa nyeri dan sakit. Apabila terjadi merasakan gejala tersebut, hal yang pertama harus dilakukan adalah menghentikan kebiasaan mendengarkan volume kencang segera dihentikan serta segera memeriksakan diri ke dokter Spesialis THT.

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji memberikan tips yang aman ketika mendengarkan Headshet atau aerphone untuk mencegah terjadinya tunitis yaitu : Atur volume suara tidak lebih dari 60%, hindari penggunaan headshet selama lebih dari 1 jam dan istirahatkan telinga setidaknya selama 5 menitsetiap jamnya.

Selain itu bahaya menggunakan headset terhadap kesehatan yang harus anda perhatikan adalah gangguan pada otak. Paparan jangka panjang terhadap suara keras dapat menyebabkan gangguan otak dalam menerima sinyal suara. Lama kelamaan, menggunakan headset tanpa aturan dapat menyebabkan keluhan pusing berputar atau vertigo. Maka dari itu pentingnya kita harus menghindari sedini mungkin mendengarkan suara apapun menggunakan headshet dengan volume kencang. *Red

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image