Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Roro Indrianingtyas_Kelas05_Kelompok42

Sistem Zonasi Timpang Sebelah

Pendidikan dan Literasi | Tuesday, 22 Aug 2023, 23:52 WIB

https://pin.it/7cFfuDx

Pendidikan adalah instrument penting bagi kehidupan kita. Pendidikan sendiri menentukan seperti apa suatu negara berjalan. Jika pendidikannya bagus maga suatu negara juga akan semakin maju. Namun jika tingkat pendidikannya rendah kualitas suatu negara juga akan turun.

Sedangkan di negara kita ini pendidikannya masih berada di bawah rata-rata. Masih banyak daerah yang infrastruktur sekolahnya sangat tidak layak atau bahkan tidak memiliki sekolah. Ada juga sekolahan pelosok yang tidak memiliki tenaga pendidik yang cukup dan layak. Sistem pendidikannya pun masih banyak yang tidak memadai.

Oleh karena itu Kemendikbud membuat system baru, yaitu zonasi. Sistem ini diluncurkan untuk pemerataan Pendidikan di Indonesia. Namun sistem ini justru dinilai tidak bisa berjalan dengan baik. Sehingga banyak siswa maupun orang tua siswa yang mengeluh dengan kebijakan sistem zonasi.

Faktor yang menyebabkan system ini dinilai tidak berjalan dengan baik ada banyak, salah satunya:

 

  1. Tenaga pendidik yang tidak merata

Banyak guru yang sering kali menolak mengajar di daerah pelosok dengan alasan gaji yang diberikan kecil, infrastruktur sekolah yang tidak memadai menyebabkan ketidak kondusifan dalam proses belajar mengajar, hingga akses transportasi yang sulit. Hal ini mengakibatkan banyak sekolah plosok yang kekurangan tenaga pendidik.

 

  1. Fasilitas Pendidikan yang tidak layak

Pemerintah telah mengalokasikan dana guna pemerataan infrastruktur sekolah. Namun, hingga kini peluncuran dana tersebut belum memberikan dampak yang signifikan terhadap kesenjangan Pendidikan di Indonesia. Masih banyak daerah plosok yang infrastruktur sekolahnya sangat tidak memadai dan tidak layak dipakai.

 

  1. Akreditasi sekolah

Akreditasi sekolah sangat penting untuk pendaftaran ke perguruan tinggi di beberapa jalur masuk. Perguruan tinggi lebih banyak memprioritaskan sekolah yang berakreditasi A. Lalu bagaimana dengan sekolah plosok yang belum mendapat akreditasi bagus?

 

  1. Kualitas Pendidikan tidak merata

Akibat dari kurangnya tenaga pendidik di sekolah mengakibatkan kualitas Pendidikan menurun. Banyak sekolah yang menuntut gurunya mengajar pelajaran yang bukan bidangnya dengan alasan kurangnya tenaga pendidik sedangkan materi pelajaran harus disampaikan. Sehingga kualitas penyampaian materinya pun kurang.

 

  1. Belum hilangnya “sekolah favorit”

Meskipun system ini sudah diluncurkan sejak 2017, nyatanya masih banyak siswa maupun orang tua yang menginginkan untuk bisa masuk ke sekolah favorit. Hal ini membuktikan bahwa pemerataan pendidikan belum berhasil.

"Zonasi itu niatnya baik sekali, sangat mulia karena ada unsur pemerataan dan keterjangkauan akses pendidikan. Namun tetap harus dibarengi dengan kesiapan infrastruktur beserta sarana dan prasarana pendidikan. Sehingga peserta didik baru akan bisa terakomodir melalui sistem tersebut," kata pakar pendidikan Prof Mohamad Amin kepada detikcom, Rabu (19/6/2019).

Ketimpangan Pendidikan setelah system ini diluncurkan pun masih sangat besar. Hingga saat ini perbedaan dari sekolah-sekolah yang ada di Indonesia terlihat sangat jelas. Seperti pada sekolah favorit atau sekolah yang berada di kota besar, mereka mampu mengakses dan mempergunakan fasilitas Pendidikan secara maksimal. Sedangkan di daerah pelosok mereka masih kesulitan mengakses dan mempergunakan fasilitas Pendidikan yang disediakan pemerintah.

“Dari tujuh tahun (kebijakan zonasi) yang sudah berlangsung, ini juga belum bisa menghasilkan dampak yang yang maksimal terhadap peraturan Permendikbud Nomor 1 Tahun 2021 tentang PPDB,” ujar Illiza dalam keterangannya, Senin (24/7/2023).

Sistem zonasi memang sangat diperlukan supaya Pendidikan di Indonesia bisa merata dang meningkat. Namun, dalam pengimplementasiannya harus dibarengi dengan pemerataan infrastruktur serta sarana dan prasarana yang layak. Hal ini supaya tidak terjadi ketimpangan Pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4591912/pakar-sebut-ppdb-dengan-sistem-zonasi-dinilai-terlalu-dipaksakan

https://news.republika.co.id/berita/ryax42330/ppdb-zonasi-legislator-masyarakat-terpaksa-curang-agar-anaknya-sekolah-yang-layak

#Amerta2023 #KsatriaAirlangga #UnairHebat

#AngkatanMudaKsatriaAirlangga #BanggaUNAIR

#BaktiKamiAbadiUntukNegeri #Ksatria3_Garuda21

#ResonansiKsatriaAirlangga #ManifestasiSpasial

#GuratanTintaMenggerakkanBangsa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image