Meningkatkan Literasi dan Sistem Edukasi Digital : Mahasiswa KKN UNS Perkenalkan Aplikasi Administra
Pendidikan dan Literasi | 2023-08-21 11:00:02Tri Dharma Perguruan Tinggi menjadi salah satu prinsip utama yang menuntut kontribusi langsung mahasiswa dalam masyarakat, terutama wilayah-wilayah yang belum dijamah kebaharuan teknologi dan infrastruktur. Pada kasus ini, salah satu program perwujudan Tri Dharma Perguruan tinggi yang merupakan sebuah kebiasaan bagi mahasiswa dari perguruan tinggi Universitas Sebelas Maret (UNS) adalah berupa kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), yang biasanya dilaksakan oleh para mahasiswa di tengah-tengah sela libur semester.
Kelompok 189 merupakan kelompok KKN yang seluruh anggotanya berasal dari Program Studi yang sama, yaitu Hubungan Internasional, di bawah naungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNS. Hal ini dikarenakan adanya karakteristik unik yang menjadi penentu anggota kelompok, yaitu kegiatan KKN yang berupa Research Group sebagai salah satu variasi kegiatan KKN sesuai dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kelompok 189 memiliki tema KKN berupa “Pendampingan Komunitas Melek Literasi Digital”, sehingga program-program kerja yang akan dilaksanakan akan berkutat kepada peningkatan literasi digital masyarakat.
Pada kesempatan ini, Kelompok 189 melaksanakan kegiatan KKN pada bulan Juli-Agustus 2023 dan bertempat pada Desa Klaseman, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah. Beberapa program kerja yang dilaksanakan berkaitan dengan tema KKN, atau disebut juga program kerja utama, menarget beberapa institusi yang ada di Desa Klaseman. Beberapa di antaranya adalah Madrasah Ibtidaiyah dan Kantor Kepala Desa Klaseman. Kelompok 189 melihat bahwa kedua institusi tersebut merupakan organ vital dalam pengembangan Desa Klaseman di tingkat, edukatif dan administratif secara berurutan. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas dan literasi digital di dua institusi tersebut menjadi sebuah hal yang penting demi peningkatan jangka pendek dan panjang Desa Klaseman.
Pada tanggal 4 Agustus, Kelompok 189 melaksanakan program kerja peningkatan kapasitas dengan sasaran Balai Desa Klaseman beserta dengan perangkat-perangkat desa yang bertugas untuk melaksanakan administrasi desa sehari-hari. Beberapa fokus yang dibawa oleh Kelompok 189 berkaitan erat dengan digitalisasi administrasi desa, akan tetapi dapat dibagi menjadi 3 secara umum yaitu penyimpanan dokumen, pengetikan dokumen, dan desain grafis yang mana semuanya berbasis digital dan dapat dengan mudah digunakan dengan memanfaatkan aplikasi-aplikasi yang tidak berbayar dan praktis. Pengenalan, pelatihan, dan pemeragaan 3 aspek digital tersebut bertujuan untuk mengembangkan kapasitas administrasi desa sehari-hari, terutama hal-hal yang berkaitan dengan surat-menyurat antar daerah dan pusat hingga keperluan pembuatan MMT, brosur, dan sebagainya yang dapat mendukung acara-acara di tingkat desa.
Program kerja serupa juga diadakan di Madrasah Ibtidaiyah di Desa Klaseman pada tanggal 19 Agustus, akan tetapi pada kasus ini memiliki sasaran para guru yang menjalankan kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Oleh karena itu, fokus peningkatan literasi digital disesuaikan dengan kebutuhan hal tersebut. Pembuatan poster, infografis, hingga presentasi yang berisikan materi-materi pembelajaran menjadi fokus peningkatan kapasitas digital di bidang desain grafis. Diharapkan, pelatihan ini dapat memberikan media pembelajaran yang lebih menarik dan mudah dipahami oleh para siswa. Selain itu, kemudahan desain grafis melalui aplikasi yang dijelaskan juga dapat digunakan untuk membuat desain-desain yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari masyarakat Desa Klaseman, seperti kegiatan rutin warga hingga acara-acara besar yang mungkin ingin diselenggarakan oleh Madrasah Ibtidaiyah tersebut. Kedua program utama tersebut diharapkan dapat meningkatkan kecakapan dan literasi digital masyarakat Desa Klaseman dan berguna bagi kehidupan masyarakat umum.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.