Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Febiandri

AI (Kecerdasan Buatan), Ancaman atau Tantangan?

Teknologi | Saturday, 19 Aug 2023, 22:11 WIB

Dalam pasal 1 ayat 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menyatakan, Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan dan peningkatan mutu kehidupan manusia. Dapat dibilang AI atau Artificial Inteligent merupakan buah dari perkembangan teknologi yang sedemikian pesat dan canggih.

Kecerdasan buatan (English: Artificial Intelligence atau AI) merupakan bidang ilmu komputer yang mempunyai peran penting di era kini mulai dari bidang paling umum hingga yang khusus. Dari Learning atau Perception hingga pada permainan catur, pembuktian teori matematika, menulis puisi, mengemudikan mobil dan melakukan diagnosis penyakit. Menurut Rich and Knight, Kecerdasan buatan ialah sebuah studi tentang bagaiamana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia. John Mc Carthy, tokoh dibalik kecerdasan buatan juga mendefinisikan hal senada yakni kecerdasan buatan (AI) ialah memodelkan proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar menirukan perilaku manusia.

Ilustrasi AI (source: google)

Adalah John McCarthy, seorang ilmuan dari Boston, Amerika Serikat, penemu dan pelopor dari Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI). Dia tak hanya dianggap sebagai penemu AI, namun juga orang yang menciptakan istilah Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI). Ia lahir di Boston pada tanggal 4 September 1927. John McCarthy menerima gelar sarjana dalam bidang matematika dari California Institute of Technology pada tahun 1948 dan gelar doktor dalam bidang matematika dari Universitas Princeton pada tahun 1951.

John McCarthy menciptakan istilah Artificial Intelligence, yang dia usulkan dalam konferensi Dartmouth pada tahun 1956, Bersama Alan Turing, Marvin Minsky, Allen Newell, dan Herbert A. Simon. Konferensi ini dihadiri oleh 10 ilmuwan komputer, Mereka mengeksplorasi cara-cara di mana mesin dapat belajar dan bernalar seperti manusia.

Adapun beberapa jenis atau macam macam kecerdasan buatan, diantaranya:

1. Artificial Narrow Intelligence

Artificial narrow intelligence mempunyai fungsi atau dirancang untuk tugas lebih cepat tetapi dengan kualitas yang sangat baik. Penerapan jenis kecerdasan buatan tersebut sangat membantu kehidupan masyarakat dan telah diterapkan pada berbagai sektor kehidupan. Misalnya untuk memberikan rekomendasi produk sampai perkiraan cuaca.

2. Artificial General Intelligence

Merupakan satu konsep yang digambarkan sebagai sistem yang dapat bekerja pada tingkat kognitif seimbang dengan manusia. Sistem tersebut termasuk untuk pemrosesan bahasa, pemrosesan gambar, dan juga fungsi untuk mengambil keputusan.

3. Artificial Super Intelligence

Sistem yang digunakan pada artificial super intelligence mampu melebihi sistem pada artificial general intelligence. Contohnya, sistem tersebut mampu menghasilkan keputusan, berpikir rasional, sampai menghasilkan sebuah temuan.

4. Self -Aware

Self-aware merupakan salah satu jenis dari kecerdasan buatan yang merupakan tingkatan tertinggi karena pada sistemnya terdapat kemampuan kesadaran tinggi terkait sesuatu serta mempunyai kesadaran diri. Mesin ini mampu memahami keadaan sekeliling serta menghimpun data yang ia gunakan supaya bisa menyimpulkan hal terkait perasaan orang lain.

5. Theory Of Mind

Mesin ini mempunyai kecerdasan emosional untuk mengingat emosi dan tingkah laku seseorang dengan cara mengumpulkan data saat berinteraksi dengan manusia. Tipe tersebut juga mampu mempunyai kemampuan mengambil keputusan tepat seperti halnya seorang manusia.

6. Limited Memory

Kecerdasan buatan ini yakni kecerdasan buatan berdasarkan ingatan maupun pengalaman di masa lalu dalam informasi keputusan yang harus diambil di masa depan. Contoh penerapan kecerdasan buatan pada jenis limited memory yaitu sudah ada penerapan kendaraan menggunakan teknologi self-driving, yaitu sebuah mobil untuk menggantikan jalur otomatis. Keputusan masa mendatang tersebut berjangka pendek menggunakan data yang tidak pernah disimpan secara permanen.

7. Reactive Machine

Mesin reaktif merupakan kecerdasan buatan yang paling dasar pada artificial intelligence. Mesin tersebut secara otomatis mampu merespon maupun mengidentifikasi situasi dalam berbagai kondisi. Contoh untuk menggunakan kecerdasan buatan tersebut adalah ketika super komputer IBM membuat sebuah mesin pemain catur pada tahun 1996 yang berhasil mengalahkan grandmaster catur dunia, Garry Kasparov.

Keistimewaan kecerdasan buatan ini tentu saja memberikan banyak manfaat bagi manusia. Adapun beberapa pekerjaan yang dibantu oleh Artificial Intelegence diantaranya:

1. Pekerjaan di bidang administrasi

Tugas-tugas seperti pengelolaan dokumen, pengolahan data, dan penyimpanan informasi dapat diotomatisasi dengan bantuan AI. AI dapat mengidentifikasi, mengklasifikasikan, dan mengatur dokumen secara otomatis. Seperti misalnya, membalas email secara otomatis,

2. Pekerjaan di bidang pemasaran

AI dapat membantu melakukan analisis data dan prediksi kebutuhan konsumen, sehingga perusahaan dapat membuat strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran. AI juga dapat digunakan untuk memperkirakan tren pasar dan memantau pesaing, sehingga perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan penjualan.

3. Pekerjaan di bidang Kesehatan

AI dapat digunakan untuk membantu proses diagnosis dan perawatan pasien. AI dapat menganalisis data medis dan memberikan saran tentang pengobatan yang paling tepat untuk pasien. Selain itu, AI juga dapat digunakan untuk memantau kondisi pasien dan memberikan peringatan dini tentang kemungkinan masalah kesehatan di masa depan.

4. Pekerjaan di bidang Pendidikan

AI dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran. AI dapat membantu guru dalam membuat kurikulum dan memilih materi yang tepat untuk siswa. Selain itu, AI juga dapat digunakan untuk memantau kemajuan siswa dan memberikan umpan balik yang sesuai untuk meningkatkan kinerja mereka.

5. Pekerjaan di bidang Keuangan

AI dapat digunakan untuk membantu analisis data dan prediksi pasar. AI dapat membantu perusahaan dalam membuat keputusan investasi yang tepat dan memperkirakan risiko. AI dapat menganalisis data keuangan dan memberikan rekomendasi yang tepat untuk mengurangi risiko dan meningkatkan keuntungan.

Berdasarkan hal tersebut tentu saja untuk alasan efisiensi, Perusahaan dapat meninggalkan tenaga kerja dan beralih ke Artificial Inteligence.

Adapun beberapa jenis bidang yang terancam punah karena kehebatan Artificial Inteligence (AI):

1. Bidang Teknologi (Coding, Computer Programmer, Software Engineer, Data Analis)

Pekerjaan-pekerjaan itu akan bisa digantikan oleh tools AI termasuk ChatGPT. Teknologi tersebut dilaporkan dapat menghitung angka dengan akurasi relatif. ChatGPT bisa menghasilkan kode dengan lebih cepat dari manusia. Artinya, pekerjaan bisa selesai dengan lebih sedikit orang.

2. Bidang Media (Iklan, Pembuat Konten, Penulis Teknis, Jurnalis)

AI memiliki kemampuan untuk membaca, menulis, dan memahami data berbasis teks dengan baik.

3. Bidang Industri Hukum (Paralegal, Asisten Legal)

Peranan berorientasi pada bahasa seperti di industri hukum rentan pada otomatisasi. Namun memang tidak sepenuhnya akan pekerjaan dikendalikan mesin.

4. Bidang Analis Riset Market

AI bisa menggantikan pekerjaan analis riset market seperti mengumpulkan data, identifikasi tren pada data, hingga menemukan kampanye pemasaran yang efektif.

5. Guru

Teknologi AI seperti ChatGPT sudah dapat dengan mudah bekerja di dalam kelas. Pengcheng Shi, dekan di Departemen Komputasi dan Ilmu Informasi Rochester Institute of Technologymengatakan, "Meski ada bug dan ketidakakuratan dalam hal pengetahuan, ini bisa dengan mudah diperbaiki. Pada dasarnya Anda hanya perlu melatih ChatGPT".

6. Pekerjaan Bidang Keuangan (Analis Keuangan, Penasihat Keuangan Pribadi)

AI bisa mengidentifikasi tren pasar, menyoroti investasi pada portofolio yang lebih baik atau buruk, hingga menginformasikan data tersebut.

7. Desain Grafis

AI yang bisa menghasilkan gambar secara cepat sehingga Perusahaan tidak memerlukan lagi seorang desain grafis.

8. Akuntan

AI dapat menganalisis angka dengan lebih cepat dan akurat. Hal ini diprediksi akan sangat berdampak bagi para Akuntan.

9. Layanan Konsumen

Chatbot atau AI sudah mulai dipekerjakan untuk menelepon atau mengobrol dnegan layanan konsumen. Studi tahun 2022 dari perusahaan riset teknologi Gartner memperkirakan chatbot akan mendominasi 25% saluran tersebut pada 2027 mendatang.

Tentunya, setiap hal yang diciptakan oleh manusia, memiliki keuntungan dan kekurangan, termasuk kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Adapun keuntungan yang dimiliki oleh kecerdasan buatan adalah:

1. Mempermudah pekerjaan manusia

2. Menghemat waktu, dan tenaga bagi manusia

3. Mampu membantu manusia menciptakan suatu hal dengan cepat

Adapun kekurangannya adalah:

1. Membuat manusia menjadi malas

2. Tidak bisa digunakan bagi banyak golongan, terutama golongan yang gagap teknologi

3. Untuk membuat AI bekerja sesuai keinginan, harus diatur terlebih dahulu

4. Biayanya tinggi

Kecanggihan teknologi yang semakin maju, tentu membuat kita semakin dipermudah. Kehadiran AI bisa dikatakan sebagai ancaman, jika kita tidak mampu beradaptasi dengan perubahan yang dibawanya. Begitupun AI bisa menjadi suatu tantangan dan untuk kita, bahwa kita harus lebih pintar daripada kecerdasan buatan manusia sendiri, sebagaimana Tuhan sudah memberikan kita karunia berupa otak yang lebih cerdas, daripada kecerdasan buatan itu sendiri.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image