Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image andri gunawan

FINAL PIALA AFF 2020: Intermeso Jelang kick off, Kekhawatiran Nasi Kotak, berlebihankah?

Olahraga | Wednesday, 29 Dec 2021, 15:27 WIB
Foto:shutterstock.com

Di satu sisi, pelatih usia 51 tahun itu khawatir dengan aspek nutrisi yang didapatkan anak asuhnya. Sebab dengan sistem bubble yang diterapkan penyelenggara turnamen, para pemain Indonesia hanya mendapat makanan dalam bentuk nasi kotak.

"Memang ini jadi bagian yang sulit bagi kami untuk pemulihan fisik. Harusnya kami menyantap makanan bergizi agar cepat pulih, tapi karena kami makan nasi kotak jadi agak sedikit nutrisi untuk pemain. Saya mengkhawatirkan itu," ujar Shin.

Itulah dua paragraf terakhir dalam berita berjudul “Sorotan Shin pada Indonesia Jelang Final Piala AFF: Mental, Bola Bundar, dan Nasi Kotak” yang ditayangkan Republika 29 Desember 2021. https://www.republika.co.id/berita/r4uwgy438/sorotan-shin-pada-indonesia-jelang-final-piala-aff-mental-bola-bundar-dan-nasi-kotak-part1

Mengapa Nasi Kotak jadi sorotan pelatih Shin, apa alasan dia untuk khawatir?.

Sebenarnya, seberapa penting asupan nutrisi bagi pemain atau Atlit?, berikut informasi yang mungkin penting untuk dipahami.

Nutrisi membantu tubuh seorang pemain untuk menyelesaikan tugas yang ditetapkan. Nutrisi adalah bagian penting bagi setiap atlet.

Secara umum ada tiga sistem energi yang mengatur gerakan fisik:

Glikolisis anaerobik – Transformasi gula menjadi energi di lingkungan dengan oksigen rendah seperti sprint dan olahraga singkat dan intens;

Glikolisis aerobik – Mengubah gula menjadi energi di lingkungan yang kaya oksigen seperti sprint yang lebih lama mulai dari beberapa detik hingga beberapa menit; dan

Mobilisasi lemak aerobik – Menggunakan simpanan lemak sebagai energi selama periode latihan atau gerakan yang lebih lama, seperti lari jarak jauh, olahraga lapangan, dll.

Laju metabolisme adalah laju energi yang dikeluarkan selama aktivitas; yaitu, berapa banyak energi yang digunakan selama pertandingan sepak bola 90 menit, atau berapa banyak kalori yang terbakar dalam lari cepat 100 meter. Otak adalah organ yang relatif aktif secara metabolik, menggunakan persentase energi yang tinggi, jadi menyediakan bahan bakar yang tepat akan membantu mempertahankan fungsi yang tepat.

Asam amino rantai cabang (ditemukan dalam makanan seperti ayam, ikan, dan susu) memberi tubuh glukosa, gula yang kita butuhkan untuk energi latihan jangka pendek, serta protein dan karbohidrat untuk membantu aktivitas dan pemulihan jangka panjang, yang secara metabolik melelahkan. Ada manfaat kognitif untuk ini, juga.

Penyerapan hal-hal seperti dopamin (kesenangan/hadiah) dan noradrenalin (denyut jantung/perhatian) meningkat ketika makanan ini dimakan. Ayam, ikan, dan susu juga mengandung tirosin, yang membantu mengatur stres dan pemulihan dari situasi stres. Bahkan ada saran bahwa karbohidrat dapat membantu meningkatkan kapasitas olahraga di lingkungan yang panas. Efek fisik dari karbohidrat dalam makanan ini sudah diketahui,tetapi bukti menunjukkan bahwa proses mengubahnya menjadi energi juga dapat meningkatkan kinerja olahraga jangka panjang, yang berdampak pada kelelahan yang dirasakan dan keinginan untuk berolahraga. Metabolisme karbohidrat di otak dapat mengubah cara otak bertindak sebagai respons terhadap aktivitas fisik, meningkatkan kinerja olahraga jangka panjang, dan persepsi kelelahan dengan bekerja pada bahan kimia yang ditransmisikan ke otak.

Nutrisi yang tepat juga berkorelasi dengan plastisitas otak, fungsi sinaptik, memori, serta struktur fisik otak. Bagi seorang atlit, ini sangat penting karena seorang atlet membutuhkan fungsi kognitif yang tepat agar dapat melakukan yang terbaik. Misalnya, seorang atlet harus dapat dengan cepat dan akurat mengingat permainan yang ditetapkan, atau merespons tindakan lawan agar dapat bertahan dengan benar. Hal ini juga sangat penting dalam hal pemahaman aspek taktis dan teknis dari permainan dan pelatihan. Seorang atlet dengan nutrisi yang tepat dan kebiasaan diet akan lebih baik menyimpan informasi yang diperoleh selama sesi latihan, dan akan belajar lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat. Jadi, dari perspektif kognitif,memiliki nutrisi yang tepat membuat perbedaan besar dalam apa yang akan dipelajari seorang atlet dan seberapa baik dia akan dapat merespons selama pertandingan dan sesi latihan.

Aspek terpenting lainnya adalah nutrisi yang tepat akan meningkatkan kemampuan seorang atlet untuk pulih dari dan menghindari kelelahan sentral. Kelelahan dapat berdampak buruk bagi seorang atlet berupa kelelahan, kegagalan mengatur diri sendiri, perubahan motivasi negatif, dan gangguan mood.

Jadi, apakah nutrisi mempengaruhi sistem kognitif dan psikologis seorang pemain? Jawabannya adalah iya. Dan pantas jika seorang pelatih mengkhawatirkan hal ini. Bukan hanya Timnas Indonesia, hal ini pun dikhawatirkan oleh pelatih Timnas Vietnam sebelumnya.

Masih penasaran tentang seberapa penting nutrisi bagi atlit sampai harus menjadi kekhawatiran. Anda dapat membaca beberapa informasi di bawah ini:

https://republika.co.id/berita/qgfwij414/penuhi-kebutuhan-kalori-atlet-perlu-makanan-enak-bergizi?read_meta=%7B"label"%3A"articlepage_number2"%2C"group"%3A"NA"%7D

https://www.republika.co.id/berita/qkj8sf456/ini-pentingnya-nutrisi-via-penyediaan-makan-yang-terencana

https://www.republika.co.id/berita/qu0unz456/pakar-manfaatkan-nutrisi-sebagai-strategi-pulihkan-cedera

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image