Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Thareza Tifany

Proses Produksi pada Perusahaan Manufaktur dan Perusahaan Jasa

Bisnis | Friday, 28 Jul 2023, 23:26 WIB
https://pixabay.com/id/photos/keju-pengilangan-susu-5125021/

Produksi atau disebut juga operasional memiliki definisi, yaitu kegiatan penciptaan produk baik berupa barang maupun jasa di dalam suatu organisasi dengan melalui proses atau tahapan-tahapan tertentu yang akan mentransformasikan input atau sumber daya yang dimiliki hingga menjadi output berupa produk (Heizer & Render, 2011).

Definisi lain mengenai proses produksi dijelaskan oleh Sumarti dan Soeprihanto (1991), dimana menurut mereka, produksi ialah semua kegiatan yang berkaitan dengan menciptakan atau menambah kegunaan dari barang atau jasa menggunakan faktor-faktor produksi.

Menurut Magfuri (1987), proses produksi adalah kegiatan mengubah produk yang berupa barang maupun jasa agar memiliki kegunaan untuk memenuhi segala kebutuhan manusia.

Sedangkan, menurut Ace Partadireja (1987), setiap kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa diberi nama proses produksi ialah karena proses produksi memiliki landasan teknis yang disebut fungsi produksi dalam teori ekonomi.

Proses produksi dapat dijumpai pada perusahaan manufaktur maupun pada perusahaan jasa. Pada perusahaan manufaktur, proses produksi yang dilakukan untuk menciptakan produk terkesan lebih nyata hasilnya, yaitu berupa barang jadi atau barang setengah jadi.

Sedangkan, pada perusahaan jasa, produk yang dihasilkan dalam proses produksi tidak dapat dilihat secara fisik. Namun demikian, apapun bentuk produk yang dihasilkan, baik berupa barang atau jasa tetaplah menjadi output yang diperoleh dari adanya proses produksi.

• Contoh proses produksi pada perusahaan manufaktur yaitu :

1. Proses Produksi Barang Jadi

Salah satu contoh produk barang jadi yang dihasilkan oleh perusahaan manufaktur sebagai bentuk output dari proses produksi ialah keripik singkong.

Proses produksi diawali dengan menyiapkan input atau sumber daya yang dibutuhkan termasuk kegiatan memanen singkong dan menyiapkan bahan-bahan olahan yang dibutuhkan.

Setelah itu, proses produksi kemudian dilanjutkan dengan membersihkan singkong, mengupasnya, dan juga memotongnya. Proses produksi kemudian berlanjut pada kegiatan menggoreng dan memberi bumbu serta mengemasnya hingga menjadi produk jadi yang siap dikonsumsi.

2. Proses Produksi Barang Setengah Jadi

Salah satu contoh produk barang setengah jadi yang dihasilkan oleh perusahaan manufaktur sebagai bentuk output dari proses produksi ialah tempe.

Proses produksi tempe sendiri meliputi kegiatan penyiapan input yang diperlukan khususnya yaitu biji kedelai, kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pencucian biji kedelai, perebusan, hingga pemberian ragi dan proses fermentasi sampai menjadi barang setengah jadi yang siap untuk diolah kembali menjadi berbagai macam produk lainnya seperti tempe goreng dan keripik tempe.

https://pixabay.com/id/photos/operasi-kamar-operasi-pembedahan-1807543/

• Selain itu, beberapa contoh proses produksi pada perusahaan jasa yaitu sebagai berikut :

1. Rumah Sakit

Dalam rumah sakit, proses produksi yang menghasilkan output berupa jasa dibuktikan pada adanya pemeriksaan kesehatan pada pasien, penyembuhan dan pengobatan luka, bantuan tenaga medis pada proses bersalin, hingga penyembuhan penyakit parah melalui kegiatan operasi.

2. Lembaga Pendidikan

Dalam lembaga pendidikan yang mencakup pendidikan anak usia dini, taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas hingga perguruan tinggi, proses produksi yang menghasilkan output berupa jasa dibuktikan pada adanya pengajaran berbagai macam ilmu pengetahuan dari guru atau dosen kepada para murid atau mahasiswa sehingga mereka dapat lebih memahami berbagai hal, menjadi lebih pandai, dan juga lebih memudahkan mereka untuk menggapai cita-citanya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image