Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Happy Bus

Makna dan Simbolisme di Balik Eloknya Candi Borobudur

Sejarah | 2023-07-26 14:47:59

Candi Borobudur adalah salah satu situs sejarah dan keajaiban dunia yang berlokasi di Jawa Tengah, Indonesia. Dibangun pada abad ke-8 oleh dinasti Syailendra, candi ini merupakan salah satu contoh arsitektur Buddha terbesar di dunia. Selain menjadi tujuan wisata populer, Candi Borobudur juga memiliki makna dan simbolisme yang dalam. Dalam artikel ini, kita akan melakukan eksplorasi mendalam tentang makna dan simbolisme di balik Candi Borobudur.

Sejarah Singkat Candi Borobudur

Sebelum kita membahas makna dan simbolisme di balik Candi Borobudur, penting untuk memahami sejarah dan latar belakangnya. Candi Borobudur dibangun pada masa kejayaan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah. Dalam sejarahnya, candi ini awalnya dibangun sebagai tempat ibadah agama Buddha Mahayana.

Konstruksi Candi Borobudur dimulai pada abad ke-8 Masehi dan diperkirakan memakan waktu sekitar 75 tahun untuk menyelesaikannya. Proses pembangunannya melibatkan ribuan pekerja yang menggunakan batu vulkanik sebagai bahan utama. Setelah selesai dibangun, candi ini digunakan sebagai tempat ziarah dan meditasi bagi para biksu.

Namun, pada abad ke-14, Candi Borobudur mengalami masa sulit. Seiring dengan penyebaran agama Islam di Jawa, candi ini ditinggalkan dan tertutupi oleh abu vulkanik dari letusan Gunung Merapi. Candi Borobudur terlupakan dan menjadi hamparan pepohonan hingga ditemukan kembali pada abad ke-19 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, saat itu gubernur Inggris di Jawa.

Struktur Candi Borobudur

Candi Borobudur memiliki struktur yang unik dan sangat kompleks. Dibangun di atas sebuah bukit, candi ini memiliki tiga tingkat utama yang melambangkan tiga alam dalam kosmologi Buddha. Tingkat pertama melambangkan dunia manusia (kamadhatu), tingkat kedua melambangkan dunia hewan (rupaloka), dan tingkat ketiga melambangkan dunia para dewa (arupaloka).

Tingkat pertama terdiri dari teras atau pelataran terbuka yang dikelilingi oleh dinding berlubang-lubang yang menyimpan patung-patung Buddha. Pada tingkat ini, kita dapat melihat relief yang menggambarkan kisah-kisah dari Jataka, yaitu kisah-kisah kehidupan sebelum Buddha menjadi seorang Buddha.

Tingkat kedua terdiri dari delapan lingkaran yang masing-masing melambangkan tingkat kesadaran dalam ajaran Buddha. Di setiap lingkaran, terdapat stupa-stupa kecil yang menggambarkan Buddha dalam berbagai posisi meditasi.

Tingkat ketiga adalah tingkat teratas Candi Borobudur yang terdiri dari tiga lingkaran yang melambangkan Nirwana, keadaan bebas dari penderitaan yang dicapai oleh seorang Buddha. Pada tingkat ini, terdapat 72 stupa besar yang mengelilingi stupa pusat yang melambangkan Buddha yang mencapai pencerahan.

Makna dan Simbolisme di Balik Candi Borobudur

Candi Borobudur memiliki makna dan simbolisme yang mendalam, dan setiap elemen arsitekturalnya memiliki arti tersendiri.

 

  1. Penggambaran Kosmologi Buddha

Struktur tiga tingkat Candi Borobudur menggambarkan kosmologi Buddha yang terdiri dari tiga alam: dunia manusia, dunia hewan, dan dunia para dewa. Konsep ini mencerminkan keyakinan akan siklus kelahiran dan kematian yang terus-menerus dalam ajaran Buddha.

Dalam Buddhisme, kesadaran manusia terbelenggu dalam siklus kelahiran dan kematian yang tak terputus. Untuk mencapai pencerahan dan keluar dari siklus ini, seseorang harus mengatasi keinginan dan egoisme mereka.

 

  1. Jataka dan Pembelajaran Moral

Relief y ang menghiasi tingkat pertama Candi Borobudur menggambarkan kisah-kisah dari Jataka. Kisah-kisah ini menggambarkan kehidupan sebelum Buddha menjadi seorang Buddha. Mereka mengandung pelajaran moral dan etika yang penting dalam ajaran Buddha.

Contohnya, salah satu relief menggambarkan kisah Bodhisattva yang memberikan tubuhnya sebagai makanan bagi seekor harimau yang kelaparan. Kisah ini mengajarkan tentang belas kasih dan pengorbanan tanpa pamrih.

 

  1. Stupa dan Pencerahan

Stupa-stupa kecil di tingkat kedua Candi Borobudur melambangkan tingkat kesadaran dalam ajaran Buddha. Setiap stupa menggambarkan posisi meditasi yang berbeda dan melambangkan perjalanan menuju pencerahan.

Buddha mencapai pencerahan dalam posisi meditasi tertentu, dan stupa-stupa kecil ini menggambarkan berbagai tahap dalam perjalanan menuju pencerahan tersebut.

 

  1. Stupa Pusat dan Pencerahan Utama

Stupa pusat yang terdapat pada tingkat ketiga Candi Borobudur melambangkan Buddha yang mencapai pencerahan. Stupa ini melambangkan pencerahan utama yang dapat dicapai melalui meditasi dan pemahaman akan ajaran Buddha.

Stupa pusat ini dikelilingi oleh 72 stupa besar yang melambangkan para Buddha dan Bodhisattva yang mencapai pencerahan. Melalui penghormatan terhadap stupa-stupa ini, umat Buddha berharap dapat meneladani kebajikan dan mencapai pencerahan juga.

Keindahan dan Pengaruh Candi Borobudur

Selain makna dan simbolisme yang mendalam, Candi Borobudur juga memiliki keindahan arsitektur yang menakjubkan. Relief yang menghiasi dinding-dinding candi menggambarkan kehidupan dan kebudayaan pada masa itu, termasuk kegiatan sehari-hari, cerita rakyat, dan adegan keagamaan.

Candi Borobudur juga memiliki pengaruh yang besar terhadap seni dan arsitektur di Asia Tenggara. Gaya arsitektur candi ini mempengaruhi pembangunan candi-candi Buddha di wilayah sekitarnya, seperti Candi Sewu dan Candi Prambanan.

Sebagai tujuan wisata, Candi Borobudur menjadi salah satu ikon pariwisata Indonesia. Setiap tahun, ribuan wisatawan dari seluruh dunia datang untuk mengagumi keindahan dan belajar tentang makna dan simbolisme di balik candi ini. Banyak para wisatawan datang ke candi Borobudur dengan menggunakan rangkaian paket wisata jogja dari Happytour.id. Pemerintah Indonesia juga telah mengambil langkah untuk melestarikan dan menjaga Candi Borobudur sebagai bagian dari warisan budaya dunia.

Candi Borobudur adalah sebuah situs sejarah yang luar biasa dengan makna dan simbolisme yang mendalam. Struktur tiga tingkatnya menggambarkan kosmologi Buddha, sementara relief dan stupa-stupa kecil mengajarkan pelajaran moral dan perjalanan menuju pencerahan.

Keindahan arsitektur Candi Borobudur dan pengaruhnya terhadap seni dan arsitektur di Asia Tenggara menjadikannya sebagai salah satu ikon pariwisata Indonesia. Melalui pengunjungan dan eksplorasi di Candi Borobudur, kita dapat menghargai keagungan sejarah dan kebudayaan Indonesia serta memperdalam pemahaman kita tentang ajaran Buddha.

Candi Borobudur adalah bukti abadi dari kebesaran manusia dalam menciptakan keajaiban arsitektur serta peninggalan sejarah yang patut kita lestarikan untuk generasi mendatang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image