Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrul Fadly

Perbandingan Pemerintahan: Sistem Presidensial Vs Parlementer

Politik | 2023-07-24 11:14:08

Pemerintahan merupakan sistem yang mengatur tata kelola suatu negara. Ada berbagai macam sistem pemerintahan yang diterapkan di seluruh dunia, namun dua sistem yang sering dibandingkan adalah sistem presidensial dan parlementer. Dalam artikel ini, kita akan membandingkan kedua jenis pemerintahan tersebut.

Sistem Presidensial

Sistem presidensial melibatkan pemisahan kekuasaan antara eksekutif (presiden) dan legislatif (parlemen). Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Dia memiliki kekuasaan luas dalam pengambilan keputusan politik, pelaksanaan undang-undang, serta menjalankan administrasi negara. Kelebihannya adalah:

  1. Stabilitas: Karena presiden memiliki masa jabatan tetap, stabilitas politik lebih terjamin.
  2. Kejelasan Tanggung Jawab: Tanggung jawab utama jatuh pada presiden sehingga ada kejelasan dalam pembuatan kebijakan.
  3. Kemandirian Eksekutif: Presiden dapat bertindak secara independen tanpa campur tangan dari parlemen.

Namun demikian, ada juga beberapa tantangan dalam sistem presidensial:

  1. Konflik Kekuasaan: Terkadang terjadi konflik antara eksekutif dan legislatif karena pemisahan kekuasaan yang jelas.
  2. Kemandegan: Jika parlemen memiliki mayoritas oposisi, presiden mungkin mengalami kesulitan dalam melaksanakan program-programnya.

Sistem Parlementer

Sistem parlementer melibatkan ketergantungan antara eksekutif (kabinet) dan legislatif (parlemen). Perdana Menteri dipilih oleh anggota parlemen sebagai kepala pemerintahan, sementara kepala negara biasanya adalah seorang monarki konstitusional atau jabatan seremonial lainnya. Kelebihannya adalah:

  1. Stabilitas Koalisi: Dalam sistem multi-partai, partai-partai politik dapat membentuk koalisi untuk memperoleh mayoritas di parlemen sehingga stabilitas politik lebih terjamin.
  2. Akuntabilitas: Perdana Menteri bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat digulingkan jika tidak mendapatkan dukungan mayoritas.
  3. Fleksibilitas: Jika situasi politik berubah, pemerintah bisa dengan cepat dibentuk ulang tanpa perlu menunggu pemilihan umum baru.

Namun demikian, ada juga beberapa tantangan dalam sistem parlementer:

  1. Ketidakstabilan Pemerintahan: Koalisi yang rapuh dapat menyebabkan pergantian pemerintah secara teratur.
  2. Terfragmentasi: Banyak partai politik kecil dalam sistem ini dapat membuat pengambilan keputusan menjadi sulit dan lambat.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, kedua sistem pemerintahan tersebut memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing. Sistem presidensial memberikan kejelasan tanggung jawab dan stabilitas politik, sementara sistem parlementer menekankan pada akuntabilitas dan stabilitas koalisi. Pemilihan sistem pemerintahan harus disesuaikan dengan konteks negara yang bersangkutan. Tidak ada satu ukuran yang cocok untuk semua negara, karena setiap negara memiliki karakteristik politik, budaya, dan sejarah yang berbeda.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image