Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image M. Nurkholis

Solar Energy Definisi, Penggunaan, Keuntungan, Fakta

Teknologi | Sunday, 23 Jul 2023, 18:16 WIB

Pendahuluan

Dalam era modern ini, ketika sumber daya alam semakin berkurang dan kepedulian terhadap lingkungan semakin meningkat, energi surya menjadi salah satu solusi yang paling menjanjikan untuk pemenuhan kebutuhan energi. Energi surya adalah energi terbarukan yang berasal dari sinar matahari dan dapat diubah menjadi listrik atau energi panas yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi. Artikel ini akan membahas definisi energi surya, berbagai jenisnya, cara kerjanya, serta keuntungan dan kerugian yang terkait.

Apa Itu Energi Surya dalam Bahasa Sederhana?

Energi surya adalah proses mengubah sinar matahari menjadi listrik atau energi panas yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan sel fotovoltaik (PV) atau dengan teknologi pembangkit listrik surya terkonsentrasi (CSP).

Jenis-Jenis Energi Surya

Ada tiga jenis utama energi surya:

1. Energi Termal

Energi termal adalah energi dari sinar matahari yang digunakan untuk pemanasan. Beberapa contohnya adalah pemanas air tenaga surya, pemanas ruang tenaga surya, dan pendingin termal tenaga surya.

2. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Fotovoltaik

Energi surya fotovoltaik adalah energi surya yang diubah menjadi listrik menggunakan sel fotovoltaik. Contohnya termasuk pembangkit listrik tenaga surya skala kecil dan penerangan rumah tenaga surya.

3. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terkonsentrasi (CSP)

Pembangkit listrik tenaga surya terkonsentrasi adalah teknologi yang digunakan untuk menghasilkan listrik skala besar. Teknologi ini digunakan oleh penyedia energi alternatif seperti ACME Solar Tower, Proyek Tenaga Surya Godawari, Gujarat Solar One, Proyek Tenaga Surya KVK Energy, dan National Solar Thermal Power Facility.

Bagaimana Cara Menghasilkan Energi Surya?

Energi surya dapat dihasilkan melalui dua cara:

1. Menggunakan Sel Fotovoltaik (Sel Surya)

Sel fotovoltaik memiliki dua lapisan atau lebih dari bahan semikonduktor yang sangat tipis, dengan silikon sebagai bahan semikonduktor yang paling umum digunakan. Ketika silikon terkena sinar matahari, muatan listrik dihasilkan. Muatan ini kemudian dikonduksikan melalui kontak logam dalam bentuk arus searah (DC).

2. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terkonsentrasi

Pembangkit listrik tenaga surya terkonsentrasi menghasilkan listrik dengan menggunakan panas dari kolektor termal surya. Panas ini kemudian digunakan untuk memanaskan cairan yang menghasilkan uap yang digunakan untuk menggerakkan generator yang menghasilkan listrik.

Bagaimana Energi Surya Bekerja?

Sistem tenaga surya bekerja dengan menyerap energi dari sinar matahari melalui panel surya. Panel surya ini biasanya dipasang di atap bangunan untuk mengubah energi surya menjadi listrik yang dapat digunakan. Listrik yang dikumpulkan berbentuk arus searah (DC).

Inverter surya digunakan untuk mengubah listrik searah (DC) menjadi listrik bolak-balik (AC). Listrik bolak-balik (AC) kemudian disalurkan ke jaringan listrik. Selengkapnya: Jenis-jenis Arus Listrik

Keuntungan dan Kerugian

Berikut adalah beberapa keuntungan dan kerugian utama energi surya:

Keuntungan Energi Surya

 

  1. Energi Terbarukan dan Bebas Polusi: Energi surya bersumber dari sinar matahari yang dapat diperbaharui dan tidak menyebabkan polusi udara atau limbah.
  2. Mengurangi Tagihan Listrik: Menggunakan energi surya dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan ketergantungan pada pasokan listrik dari sumber energi fosil.
  3. Perawatan Minim hingga Tidak Diperlukan dalam Beberapa Tahun: Panel surya memerlukan perawatan minimal dan dapat bertahan selama beberapa dekade tanpa perlu perbaikan yang serius.
  4. Produksi Listrik Lebih Tinggi di Musim Panas: Energi surya menghasilkan listrik yang lebih banyak selama musim panas, ketika sinar matahari lebih terik.
  5. Dapat Disimpan untuk Digunakan Nanti: Energi surya dapat disimpan menggunakan baterai untuk digunakan pada saat yang dibutuhkan.

Kerugian Energi Surya

 

  1. Membutuhkan Ruang yang Luas: Untuk menghasilkan jumlah energi yang signifikan, diperlukan area luas dengan sinar matahari yang cukup.
  2. Biaya Awal yang Tinggi: Biaya instalasi panel surya dan sistem lainnya dapat cukup mahal.
  3. Tidak Ada Energi Surya di Malam Hari dan Saat Cuaca Mendung: Energi surya tidak dapat dihasilkan pada malam hari dan saat cuaca sedang mendung.
  4. Produksi Listrik Lebih Rendah di Musim Dingin: Energi surya menghasilkan listrik yang lebih sedikit selama musim dingin, ketika sinar matahari lebih sedikit.
  5. Baterai Mahal: Menggunakan baterai untuk menyimpan energi surya dapat menjadi biaya tambahan yang signifikan.

Biaya Energi Surya

Biaya energi surya bergantung pada beberapa faktor, termasuk biaya modul surya dan perangkat keras lainnya, biaya inverter surya dan baterai, serta biaya instalasi.

Beberapa pemerintah di berbagai negara di seluruh dunia menawarkan subsidi untuk mendorong instalasi panel surya dan penggunaan sumber-sumber energi terbarukan. Subsidi ini berbeda antara negara-negara, sebagai contoh subsidi yang ditawarkan oleh Amerika Serikat berbeda dengan subsidi di India atau Cina.

Kesimpulan

Energi surya adalah sumber energi terbarukan yang sangat menjanjikan untuk masa depan. Dengan berbagai jenisnya dan keuntungan yang signifikan, energi surya menjadi alternatif yang layak untuk mengatasi keterbatasan sumber daya alam dan dampak negatif energi fosil pada lingkungan. Meskipun memiliki beberapa kerugian, perkembangan teknologi terus meningkatkan efisiensi dan efektivitas energi surya. Dengan dukungan dan kesadaran yang tepat, energi surya dapat berkontribusi secara signifikan dalam mencapai tujuan keberlanjutan energi global.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image