Mitos atau Fakta, Minum Susu Bisa Menetralkan Obat?
Edukasi | 2023-07-21 12:00:15TANGSEL - Banyak dari kita meyakini bahwa tidak boleh minum susu setelah minum obat. Katanya kandungan dalam susu bisa membuat obat tidak bekerja secara optimal. Sebagian orang menganggap ini mitos, sebagian lagi menganggap ini fakta.
Susu memang menetralisir obat dengan cara melapisi saluran cerna dan mengurangi penyerapan antibiotik dalam tubuh. karena ada obat-obatan tertentu yang tidak boleh dikonsumsi setelah minum susu, seperti antibiotik ciprofloxacin, tetrasiklin, dan doksisiklin. Hal ini tak berlaku untuk semua jenis obat, ada juga obat yang bisa membantu mengurangi efek samping.
Dilansir dari SehatQ yang mengutip studi dari The Pharmaceutical Journal, sebaiknya jarak minum obat dan susu yang baik berjarak 3-4 jam, sebelum atau sesudah minum obat. Jeda ini berlaku untuk semua jenis obat dan susu atau produk olahan susu lainnya.
Beberapa jenis obat yang boleh dikonsumsi setelah minum susu yakni obat untuk HIV, pereda nyeri aspirin dan Nonsteroidal anti-inflamasi (NSAID), kortikosteroid (prednisolone dan dexamethasone).
Hal ini perlu diperhatikan jika ingin minum susu setelah mengonsumsi obat, sebaiknya minumlah obat bersama dengan air putih karena air putih tidak mengganggu zat lain, penting juga untuk selalu membaca aturan pakai obat yang tertera pada kemasan, jika terdapat kata-kata “take it with food or milk” maka obat tersebut bisa diminum bersamaan dengan susu.
Sama seperti penggunaan susu Urra, jika ingin meminumnya sebaiknya perhatikan anjuran pemakaian dan hindari penggunaan obat beberapa jam sebelum mengonsumsi susu Urra. Kandungan kalsium, protein, vitamin A dan juga zat besinya mampu mendorong tumbuh kembang si kecil. Pastikan tetap memperhatikan aturan pakai saat anak sedang mengonsumsi obat.
Jadi, mitos atau fakta mengenai susu dapat menetralisir obat tidak sepenuhnya benar atau salah. Karena tergantung pada jenis obat yang dikonsumsi serta tanyakan pada dokter untuk lebih amannya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.