Cerita Kebaikan untuk Anak
Sastra | 2023-07-17 09:41:55Buku karya Kak Diana Fatwa Dewi telah terbit. Buku ini berjudul Cerita Kebaikan untuk Anak. Cerita di dalamnya sederhana dan penuh dengan pesan-pesan kebaikan yang bisa kita bacakan untuk anak-anak.
Buku yang terbit bersama Leguty Media ini mendapatkan sambutan positif oleh Wahyu Yusuf Akhmadi, S.STP., M.Si. Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kendal. Beliau berkata bahwa penanaman kebaikan harus dimulai sejak dini. Laksana menanam pohon, sejak dari kecil harus kita rawat dengan baik antara lain rajin menyiram, memupuk, dan menyiangi. Pohon yang terawat dengan baik tentunya akan menghasilkan pohon yang bermanfaat. Pun demikian dengan merawat anak-anak kita.
Mengajarkan atau memberi contoh hal baik kepada anak tidak harus selalu dengan hal yang besar, namun bisa dengan hal-hal sederhana yang ada di sekitar kita.
Hadirnya buku “Cerita Kebaikan Anak Hebat” ini memberikan contoh hal baik dan mendasar di sekitar kita untuk generasi penerus. Semoga memberikan kontribusi positif untuk pengembangan karakter anak-anak. Selamat dan terus berkarya Ibu Diana Fatma Dewi S.Pd., dan semoga bermakna.
Sementara itu Rizqi Haryanti, M.Pd., Praktisi dan akademisi PAUD Kabupaten Kendal mengatakan bahwa Karakter baik harus ditanamkan sejak usia dini supaya menjadi pembiasaan anak sehari-hari. Salah satunya melalui cerita-cerita kebaikan yang akan terus teringat hingga anak tumbuh dewasa.
Buku “Cerita Kebaikan Anak Hebat” karya Diana Fatma Dewi, S.Pd. menjawab tantangan bagi orangtua maupun pendidik anak usia dini untuk penanaman karakter baik bagi anak-anak. Semangat berkarya untuk mewarnai dunia Pendidikan, khususnya Pendidikan anak usia dini.
Beberapa cerita yang hadir dalam buku ini bisa kita simak bersama seperti cerita dengan judul Bicaralah Dengan Orang Tua Ketika Punya Masalah.
Pulang sekolah Dika tampak murung dan tidak semangat.
“Assalamualaikum,” salam Dika pada Bunda di rumah.
“Waalaikumsalam. Pulang sekolah kok murung. Kenapa?” tanya Bunda.
Dika hanya menggeleng sambil berkata, “Bunda, besok Dika nggak mau masuk sekolah.”
“Kenapa?” tanya Bunda. “Ada masalah sama teman kamu?”
Dika diam saja. Enggan menyampaikan masalahnya.
“Ya sudah, kalau belum mau cerita. Sekarang ganti baju dulu, terus cuci tangan dan makan ya,” perintah Bunda.
Setelah makan siang, Dika diajak Bunda duduk di samping rumah.
“Dika, kenapa besok nggak mau sekolah? Kalau ada sesuatu yang mengganggu, cerita sama Bunda. Siapa tau Bunda bisa bantu,” kata Bunda lembut.
Akhirnya Dika menceritakan masalahnya, ada teman yang selalu mengganggunya, serta meminta uang jajannya.
Bunda mendengarkan dan berkata, "Sampaikan dengan baik kalau Dika nggak suka dengan sikapnya. Dika harus berani menyampaikan pendapat kalau merasa Dika benar.”
Dika tersenyum, setelah bercerita dengan orang tua hati Dika menjadi lebih nyaman dan mendapat jalan keluar yang baik. ***
Yuk kita bersama-sama mendukung dunia literasi anak dengan menghadirkan cerita-cerita positif agar terbentuk karakter baik pada anak-anak Indonesia. Salam literasi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.