Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image ahmad muttaqillah Muttaqillah

Khotbah: Jangan Terbawa Arus Informasi (Tabayun)

Agama | 2023-07-13 23:31:59

Hotbah 1

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرْهُ

وَ نَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِي اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.

أَشْهدُ أَنْ لاَ إَلَهَ إِلاّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ.

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَلآَهُ.

أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

قَالَ تَعَالَ

۞قَوۡلٞ مَّعۡرُوفٞ وَمَغۡفِرَةٌ خَيۡرٞ مِّن صَدَقَةٖ يَتۡبَعُهَآ أَذٗىۗ وَٱللَّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٞ ٢٦٣

Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah

Marilah kita bersyukur kepada Allah, karena dengan syukur itu Allah akan menambahkan nikmatnya kepada kita semua. Manakala kita kufur maka Allah akan memberikan balasan yang yang setimpal dan terukur.

Salawat dan salam marilah kita sanjungkan kepada baginda Rasulullah Muhammas Saw sebagai penghulu alam, yang telah memberikan pencerahan kepada umat manusia sebagai rahmat bagi semesta alam.

Marilah kita bertakwa kepada Allah SWT, maka dengan takwaan itu Allah akan melimpahkan keberkahan, kesejahteraan dari langit dan bumi dengan berbagai curahan rahmat dan kasih sayang Allah SWT.

Hadirin Rahimakumullah

Dalam menjalani kehidupan, kita harus saling mengokohkan rasa optimisme satu sama lain agar bertambahnya keimanan, kuatnya rasa persatuan dan kesatuan.

Dengan apa kita saling mengokohkan rasa optimisme dalam kehidupan? Yaitu dengan perkataan yang baik, dan dengan sikap saling memaafkan satu sama lain. Seperti yang difirmankan oleh Allah SWT dalam Alquran dalam surat Albaqarah ayat 263.

۞قَوۡلٞ مَّعۡرُوفٞ وَمَغۡفِرَةٌ خَيۡرٞ مِّن صَدَقَةٖ يَتۡبَعُهَآ أَذٗىۗ وَٱللَّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٞ ٢٦٣

263. Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.

Dijelaskan dalam ayat di atas Allah membendingkan perkataan yang baik dengan sedekah yang menyinggung perasaan orang lain. Maka suatu perkataan yang menyejukkan yang mendorong manusia kea rah yang lebih optimistik dalam kehidupan adalah lebih utama.

Artinya bahwa ketika kita sedang berkomunikasi dengan lawan bicara kita jangan sampai lawan bicara itu merasa tersinggung. Atau ketika kita sedang menyampaikan suatu pendapat jangan sampai kata-kata yang dikeluarkan mengandung caci maki ataupun hinaan kepada orang lain, kelompok, ras, maupun golongan.

Maka ketersinggungan itu disebabkan oleh kata-kat kasar seperti cacian, makian, dan panggilan-panggilan yang tidak patut.

Hadirin Rahimakumullah

Sejatinya sebagai muslim, kita menjauhkan perkataan-perkataan buruk. Perkataan yang dapat menyinggung perasaan orang lain, kelompok, ras, ataupun golongan yang disebabkan oleh kata-kata yang tidak mengadung nasihat, seperti rasisme, dan bahasa-bahasa yang sengaja menciptakan permusuhan antara satu dengan lainnya, seperti adu domba antargolongan.

Apalagi ketika yang kita lakukan itu kepada orang, kelompok, organisasi atau siapa saja yang seiman dan seagama dengan kita. Maka dosanya lebih besar karena mengarah kepada persepsi-persepsi yang membabi buta sehingga menimbulkan fitnah. Maka dalam konteks ini dikatakan fitnah itu dosanya lebih besar daripada pembunuhan. Karena merugikan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat banyak.

Hadirin Rahimakumullah

Di era informasi yang amat canggih pada saat ini, hal-hal yang mengandung fitnah sering kita saksikan melalui berbagai media sosial. Maka sebagai orang yang beriman maka kita harus menyikapinya dengan bijak yaitu dengan cara tabayun.

Tabayun artinya menerima informasi tidak sepotong-sepotong, haruslah lengkap dan konperhensip sehingga kita tidak jatuh pada pendapat sebelah pihak yang menginginkan kekacauan, dan perpecahan antara kita seagama, sebangsa, dan setanah air.

Maka dengan tabayun itu akan menyelamatkan diri kita, keluarga kita, lingkungan kita, dan masyarakat yang lebih luas cakupannya. Allah SWT berfirman dalam surat Alhujurat ayat 6.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن جَآءَكُمۡ فَاسِقُۢ بِنَبَإٖ فَتَبَيَّنُوٓاْ أَن تُصِيبُواْ قَوۡمَۢا بِجَهَٰلَةٖ فَتُصۡبِحُواْ عَلَىٰ مَا فَعَلۡتُمۡ نَٰدِمِينَ ٦

6. Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti (tabayun) agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

Hadirin Rahimakumullah

Di era digital yang sangat massif ini, kita jangan ikut-ikutan terbawa arus informasi yang negatif. Informasi yang membawa perpecahan. Karena perpecahan itu disebabkan oleh banyak faktor. Misalnya kondisi ekonomi, kondisi politik, dan sebagainya. Sebagai muslim tentu ada pegangan yang kokoh agar tak terbawa arus demikian yaitu tabayun.

Dalam kondisi ekonomi yang sulit dalam satu keluarga saja akan terjadi perpecahan. Apalagi dalam satu komunitas masyarakat yang lebih luas. Maka dalam konteks beragama ada konsep sabar dan tawakal yang harus dijalani.

Allah berfirman dalam surat Anaml ayat 79:

فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۖ إِنَّكَ عَلَى ٱلۡحَقِّ ٱلۡمُبِينِ ٧٩

“Maka itu bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya kamu berada di atas kebenaran yang nyata.”

Begitu pula dengan situasi politik dan sosial, akan terjadi hal yang sama. Maka sebagai mukmin adalah harus tetap megokohkan rasa saling asah, asih, dan asuh walaupun berbeda pemikiran, organisasi, dan pilihan. Sejatinya kita saling menghormati dan saling mendoakan agar apa yang diharapkan baik menjadi terbukti kebaikan itu.

Nabi Muhammad SAW bersabda

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

“Seorang muslim adalah orang yang telah menyelamatkan muslim lainnya dari keburukan lisan dan tangannya.” (HR. Bukhari no. 10)

الدُّعَاءُ مُخُّ الْعِبَادَةِ

Artinya: "doa itu merupakan inti dari ibadah" (HR Tirmidzi) Hadirin Rahimakumullah

Marilah kita bertabayun dan kokohkan silaturahmi antara kita agar kita kuat dalam menjalankan agama sehingga keselamatan, keberkahan akan selalu meliputi diri kita dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sebagai warga dunia yang khusnul khotimah.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعْنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيآتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khotbah 2

الْـحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَـمِيْنَ أَمَرَنَا بِاتِّبَاعِ صِرَاطِهِ الْـمُسْتَقِيْمِ وَنَهَانَا عَنِ اتِّبَاعِ سُبُلِ أَصْحَابِ الْجَحِيْمِ،

وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الْـمَلِكُ الْبَرُّ الرَّحِيْمُ،

وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَّغَ اْلبَلاَغَ الْـمُبِيْنَ، وَقَالَ: عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ تَلَقَّوْا عَنْهُ الدِّيْنَ وَبَلَّغُوْهُ لِلْمُسْلِمِيْنَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْد

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ ١٠٢

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا ٥٦

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ،

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لجميع الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ و الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ.

اللهمّ اغفِر لَنَا ولوالدين وارحمهم كما ربون صِغارا. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. ربنا اغفرلنا ولإخواننا الذين سبقون بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غللاّ للذين آمنوا ربنا إنّك رئوف رحيم.

اللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْـمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْـمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّينِ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْـمُوَحِّدِينَ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْـمُسْلِمينَ في كُلِّ مَكَانٍ وَالْـحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ

عباد الله

إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَٰنِ وَإِيتَآيِٕ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَيَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡيِۚ يَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ ٩٠

وَلَذِكۡرُ ٱللَّهِ أَكۡبَرُۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُونَ ٤٥

أَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image