Gandeng Densus 88, Lapas Besi Berikan Pembinan Humanis Kepada Narapidana Terorisme
Politik | 2023-07-05 12:53:38CILACAP – INFO_PAS. Program pembinaan Narapidana Terorisisme atau Napiter, di dalam Lembaga Pemasyarakatan memiliki tantangan tersendiri, hal ini dikarenakan Napiter berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Oleh sebab itu Lapas Besi bekerjasama dengan Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88 AT) mengadakan progam pembinaan sebagai langkah deradikalisasi kepada para Napiter , Rabu 5/7.
Kegiatan pembinaan ini dilaksanakan di Masjid An Nur Lapas Besi dengan didampingi langsung oleh Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik, Sugeng Sayogo dan Tiga Personel Densus 88 yang diikuti oleh seluruh Narapidana Terorisme.
Kerja sama Lapas Besi dengan Densus 88 ini merupakan kegiatan pembinaan dengan pendekatan secara personal. Tim Densus berpesan kepada seluruh Napiter agar selalu taat dan patuh terhadap segala peraturan yang ada di Lapas. Serta wajib mengikuti seluruh progam kegiatan pembinaan yang ada.
Selain itu tujuan dari kerjsamsa ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan, menyamakan persepsi dan interpretasi, serta berbagi informasi untuk saling memahami dan bersinergi serta berkoordinasi untuk saling melengkapi guna memperbaiki kekurangan dalam penanganan dan pembinaan napiter antara Petugas Lapas dengan Aparat Penegak Hukum lainnya.
Sebagai tindak lanjut sinergitas tersebut nantinya Lapas Besi akan bekerja sama dengan para stake holder terkait pembinaan Napiter termasuk Densus 88. Akan melakukan berbagai progam pembinaan seperti pengajian rutin, pendampingan psikologi, bedah buku dan pemutaran film perjuangan nasional.
Sugeng berharap dengan langkah ini dapat meningkatkan kesadaran dan kecintaan kepada NKRI bagi narapidana tindak pidana terorisme lainnya. Ia menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan ikrar setia NKRI yang telah dilaksanakan oleh para Napiter ini tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun dan merupakan kesadaran diri sendiri.
Kepala Lapas Besi Sulardi berpendapat bahwa kegiatan seperti ini merupakan langkah positif dalam mendukung progam deradikalisasi. Hal ini bertujuan untuk menetralkan pemikiran-pemikiran bagi mereka yang sudah terpapar dengan paham radikalisme.
“Saya juga berharap, kelak setelah bebas para Napiter dapat bersosialisasi dan diterima dengan baik di kalangan masyarakat”, imbuh Sulardi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.