Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmad Nailul Huda

Etika Silahturahmi dalam Islam

Agama | Monday, 27 Dec 2021, 19:25 WIB
ilustrasi berjabat tangan saat silahturahmi

Manusia sebagai makhluk sosial selalu butuh berinteraksi dengan manusia lain untuk memenuhi kebutuhannya, baik urusan duniawi maupun ukhrawi. Persaudaraan antar manusia dalam ruang lingkup duniawi akan berakhir ketika salah satunya telah meninggal dunia. Dan besar kemungkinan, mereka akan menjadi musuh besar di akhirat jika bersahabat tanpa dilandasi pengetahuan yang mumpuni tentang agama, meski dulunya persaudaraan mereka takkan terpisahkan. Persaudaraan yang sesungguhnya adalah persaudaraan yang dilandasi dengan nilai-nilai keluhuran budi pekerti, yang bersumber dari sang utusan termulia Nabi Muhammad SAW. Dan para pewarisnya dari sahabat-sahabat mulia, serta para ulama setelah mereka. Silaturahmi dalam persaudaraan, persahabatan itu sangat penting untuk mempererat tali silaturahmi, sebab ikatan dari mereka sangat terasa jika mereka saling silaturahmi dan bertemu. Silaturahmi akan memperpanjamg umur dan melancarkan rezeki, maka dalam mempererat nya hubungan hendaknya kita berhubungan dengan kerabat, saudara, teman, tetangga kita.

Kebutuhan saudaramu kepada ilmu dan nasihat tak lebih sedikit dari kebutuhannya kepada harta. Jika kamu termasuk orang berilmu, maka bantulah ia dengan ilmumu. Arahkan dia ke segala sesuatu yang bermanfaatn untuk kebaikan dunia dan akhiratnya. Sayyidina Umar berkata : “semoga Allah merahmati orang yang menghadiahkan saudaranya akan aib aib dirinya”. Jika kamu sudah menasihati dan mengarahkannya tapi dia tidak mau menurut, maka nasihatilah ia ketika kalian sedang berdua. Karena menyampaikan aib seseorang di hadapan khalayak ramai bukanlah dinamakan nasihat, tetapi mengumbar aib. Ketika saudara kita jatuh dalam perbuatan dosa sekecil apapun, sebagai saudara yang baik akan menasihatinya sampai seakan-akan ia merasa telah melakukan dosa besar. Ia pun akan selalu merasa bahwa sekejap saja lalai dari Allah adalah salah satu kesalahan lebih dahsyat dari zina dan pembunuhan. Perdebatan bisa menodai persaudaraan. Salah satu sebab lahirnya kedengkian dan kebencian adalah perdebatan. Perpecahan pasti diawal dengan berbeda pandangan, lalu pendapat, baru kemudian perbuatan.

Allah berfirman dalam Surat Ar-Rum ayat 37 yang berbunyi :

أَوَلَمْ يَرَوْا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Artinya : Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan dia (pula) yang menyempitkan (rezeki itu). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (Kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman (Q.S Ar-Rum 37)

Dalam Tafsir ayat ini apakah mereka tidak mengetahui bahwa Allah melapangkan rizki bagi siapa yang dia kehendaki sebagai ujian, apakah dia bersyukur atau kafir, dan dia juga menyempitkan rizki atars siapa yang dia kehendaki sebagai ujian, apakah dia bersabar atau meratap? Sesungguhnya dilapangkan dan disempitkannya harta merupakan tanda-tanda bagi kaum yang beriman kepada Allah dan mengetahui hikmah dan rahmat Allah. Dan apakah mereka tidak melihat bahwa Allah melapangkan rezeki bagi yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya sebagai bentuk ujian baginya, apakah ia akan bersyukur atau kufur? Dan dia menyempitkan rezeki bagi yang dikehendaki-Nya sebagai bentuk cobaan baginya apakah ia akan bersabar atau murka? Sesungguhnya di dalam perluasan rezeki untuk sebagian dan penyempitan rezeki untuk sebagian yang lain terdapat petunjuk-petunjuk bagi orang-orang yang beriman atas kelemah lembutan Allah dan rahmat-Nya.

Adapun silaturahmi, ia adalah berbuat baik kepada karib-kerabat sesuai dengan keadaan orang yang hendak menghubungkan dan keadaan orang yang hendak dihubungkan. Terkadang berupa kebaikan dalam hal harta, terkadang berupa kebaikan dalam hal harta, terkadang dengan memberi bantuan tenaga, terkadang dengan mengunjunginya, dengan memberi salam.

Persaudaraan, persahabatan, pertemanan itu memang indah. Ketika ada seseorang yang bisa mengerti dan selalu ada buat kita. Dan ternyata, persahabatan, persaudaraan karena Allah SWT dan ternyata Silaturahmi adalah salah satu tali pengikat hubungan persaudaraan, persahabatan yang paling kokoh. Ia juga merupakan salah satu pintu kebaikan terbesar. Tak salah jika para ulama terdahulu bahkan ulama zaman sekarang sangat menganjurkan kita untuk saling ber Silaturahmi.

Sebelum memahami lebih dalam lagi tentang silaturahmi, di sini saya akan memberikan pengertian nya terlebih dahulu. Kata silaturahmi sebenernya adalah bentukan dari dua kata yang berasal dari bahasa Arab. Kata pertama adalah shilah yang artinya sambung atau menyambung, atau juga bisa diartikan dengan hubungan. Kata kedua dari silaturahmi adalah rahmi itu sendiri. Apa arti kata rahmi? Arti kata rahmi adalah kerabat. Selain berarti kerabat, sebenernya kata rahmi juga bisa diarikan peranakan. Jadi, Silaturahmi adalah hubungan silaturrahim tidak hanya dijalin antar orang yang memiliki hubungan darah saja, tetapi juga kepada orang-orang yang diluar juga, seperti : kerabat, saudara, sahabat, teman, tetangga dan lain-lain. Sebab, kata rahim adalah kasih saying dan sama sekali tidak menunjuk pada arti hubungan darah.

Sebenarnya silaturahmi yang dimaksud kebanyakan orang adalah melakukan perbuatan baik kepada kerabat, saudara, tema, tetangga atau siapapun. Baik dalam sikap, tutur, atau hal lain. Memang secara sempit, silaturahmi adalah mengunjungi. Namun, tidak pun mengunjungi, selama tetap berkominikasi dan berbuat baik, itu adalah bagian dari silaturahmi. Tujuan silaturahmi sebenernya sudah jelas yaitu, untuk menjaga hubungan baik antar satu orang dengan orang lainnya. Bisa antar orang yang memiliki hubungan persaudaraan, persahabatan, kekerabatan, pertemanan, bisa juga antar orang yang bahkan hanya sekedar kenal saja.

Marilah kita bertakwa kepad Allah SWT. Takwa yang juga dapat mengantarkan kita pada kebaikan hubungan dengan sesama manusia. Lebih khusus lagi, yaitu sambunglah tali silatuhrahmi dengan keluarga yang masih ada hubungan nasab. Yang dim aksud, yaitu keluarga itu sendiri, seperti ibu, bapak, anak lelaki, anak perempuan ataupun orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat. Banyak cara untuk menyambung tali silaturahmi. Misalnya dengan cara saling berziarah (berkunjung), saling memberi hadiah, atau dengan pemberian yang lain. Sambunglah silaturahmi itu dengan berlemah lembut, berkasih saying, wajah berseri, memuliakan, dan dengan segala hal yang sudah dikenal manusia dalam membangun silaturahmi. Dengan silaturahmi, pahala yang besar akan akan di peroleh oleh dari Allah Azza wa Jalla.

Silaturrahim menyebabkan seseorang bisa masuk ke dalam surga, silaturrahim juga menyebabkan seorang hamba tidak akan putus hubungan dengan Allah di dunia akhirat, Silaturahmi akan memperpanjamg umur dan melancarkan rezeki, maka dalam mempererat nya hubungan hendaknya kita berhubungan dengan kerabat, saudara, teman, tetangga kita. Oleh karena itu, marilah kita tetap sambungkanlah tali silaturahmi. Berhati-hati dari memutuskannya. Masing-masing dari kita akan datang menghadap Allah dengan membawa pahala dan amal-amal yang baik bagi orang yang bersilaturahmi. Atau ia akan membawa dosa bagi orang yang memutus tali silaturrahim. Semua yang kita lakukan di dunia akan diminta pertanggung jawaban di kelak. Marilah kita memohon ampun kepada Allah SWT. Agar dosa-dosa kita bisa diampuni oleh Allah, karena hanya Allah yang mengkehendaki semua takdir kita. Perbanyak istighfar dan meminta ampun kepada Allah, karena sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi maha Penyayang

Hukum silaturahmi menurut Islam adalah wajib dilakukan karena silaturahmi merupakan salah satu cara untuk memperlancar rezeki dan menjaga hubungan baik antar teman, saudara, keluarga, dan sahabat. Silaturahmi diperuntukkan terlebih dahulu terhadap keluarga yang masih ada hubungan darah seperti ayah,ibu, adek, kakak, dan saudara yang ada hubungan darah. Inilah yang disebut arham atau ansab. Ada banyak cara untuk menyambung silaturahmi. Misalnya dengan cara saling berziarah (berkunjung), saling memberi hadiah, atau dengan pemberian yang lain. Sambunghlah silaturahmi itu dengan berlemah lembut, kasih saying, wajah berseri, memuliakan, dan segala hal yang sudah dikenal manusia dalam membangun silaturahmi. Dengan silaturhami, pahala yang besar akan diperoleh dari Allah SWT. Silaturahmi jaga menyebabkan seseorang untuk masuk atau menuju ke dalam surganya Allah swt. Silaturahmi juga menyebabkan seseorang hamba tidak akan putus hubungan nya dengan Allah di dunia dan akhirat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image