Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmad Afwan Yazid

Arafah dan Spirit Berqurban

Agama | Monday, 26 Jun 2023, 13:49 WIB
Jamaah Haji Wukuf di Arafah

Hari Raya Idul Adha adalah salah satu momen yang sangat istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain merupakan perayaan yang meriah, Idul Adha juga dipenuhi dengan nilai-nilai keagamaan yang dalam. Salah satu aspek penting dalam perayaan ini adalah pelaksanaan ibadah qurban, di mana umat Muslim menyembelih hewan ternak sebagai bentuk pengabdian dan taqwa kepada Allah SWT. Dalam konteks ini, ada hubungan yang erat antara Arafah dan spirit berqurban, yang saling melengkapi dalam memperkokoh keimanan dan ketaqwaan.

Arafah adalah nama dari sebuah dataran tinggi yang terletak di sebelah timur kota Makkah, Arab Saudi. Setiap tahunnya, pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang merupakan hari kesembilan dalam bulan haji, jutaan jamaah haji berkumpul di Arafah untuk melaksanakan ibadah wukuf. Wukuf di Arafah merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilakukan, di mana jamaah haji menjalankan ibadah dengan berdiri di dataran Arafah mulai dari zhuhur hingga matahari terbenam.

Spirit berqurban, di sisi lain, merupakan bagian dari ibadah yang dilakukan selama perayaan Idul Adha. Qurban adalah pengorbanan hewan ternak seperti sapi, kambing, atau domba sebagai wujud penghormatan, ketaatan, dan kesadaran umat Muslim terhadap perintah Allah SWT. Pelaksanaan qurban dilakukan sebagai pengingat atas pengorbanan yang dilakukan Nabi Ibrahim AS saat diuji oleh Allah untuk mengorbankan anaknya, Ismail AS. Namun, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba sebagai pengganti. Dalam Al-Quran, Allah berfirman dalam Surah As-saffat ayat 107:

وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ

"Maka Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar."

Terdapat kaitan yang kuat antara ibadah wukuf di Arafah dan pelaksanaan qurban dalam perayaan Idul Adha. Pada tanggal 9 Dzulhijjah, saat para jamaah haji berada di Arafah, terdapat momen yang sangat istimewa. Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak ada hari yang lebih agung di sisi Allah dan di sisi-Nya amal yang lebih dicintai dari pada hari ini (hari wukuf di Arafah)."

Momen ini merupakan kesempatan bagi umat Muslim untuk berdoa, bertaubat, dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Dalam suasana yang penuh kerendahan hati, para jamaah haji menghadapkan diri sepenuhnya kepada Allah, mengakui kelemahan dan keterbatasan diri mereka serta memohon pengampunan dan rahmat-Nya.

Dalam hubungan dengan ibadah qurban, ada nilai-nilai yang terkandung dalam pengorbanan hewan ternak tersebut. Dalam surah As-saffat ayat 107 yang telah disebutkan sebelumnya, Allah menunjukkan bahwa perbuatan qurban adalah bentuk pengorbanan yang diterima-Nya. Sebagaimana Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan yang paling dicintainya, umat Muslim juga diajak untuk mengorbankan harta yang mereka cintai dengan niat ikhlas semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah SWT.

Pengorbanan hewan qurban juga memiliki dimensi sosial yang penting. Daging hewan qurban tersebut didistribusikan kepada yang membutuhkan, sehingga memperkuat ikatan sosial dan persaudaraan di antara umat Muslim. Semangat berbagi dan peduli terhadap sesama tercermin dalam pelaksanaan qurban ini, sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Tidaklah orang mukmin mempersembahkan qurban dengan mengikuti sunnah yang benar, melainkan akan kembali kepada Allah dalam keadaan yang lebih sempurna."

Dengan demikian, Arafah dan spirit berqurban saling melengkapi dalam memperkokoh keimanan dan ketaqwaan umat Muslim. Di Arafah, umat Muslim berupaya mencapai ketakwaan yang lebih tinggi melalui wukuf yang khusyuk dan berdoa dengan penuh harap dan kerendahan hati. Sedangkan melalui ibadah qurban, umat Muslim mengasah nilai-nilai pengorbanan, ikhlas, dan kepedulian sosial. Keduanya merupakan ibadah yang mendalam, mengingatkan kita akan ketaatan dan kepatuhan kepada Allah SWT serta pentingnya berbagi dan membantu sesama.

Sebagai umat Muslim, mari kita memahami pentingnya Arafah dan spirit berqurban dalam memperkuat ikatan kita dengan Allah SWT dan sesama manusia. Semoga perayaan Idul Adha kita tahun ini menjadi momen yang penuh berkah, di mana kita dapat mengambil manfaat spiritual dan meningkatkan kualitas hidup sebagai hamba Allah yang taat dan berbakti.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image