Memahami Dark Jokes dalam Konteks Disabilitas dan Kontroversinya
Eduaksi | 2023-06-21 15:05:11Sense of humor atau rasa humor adalah aspek penting dalam kehidupan sehari-hari yang memungkinkan kita untuk bersantai, mengekspresikan, dan menghibur diri. Saat ini salah satu genre humor yang banyak diminati adalah dark jokes.
Dark jokes adalah bentuk humor yang berkaitan tentang topik-topik yang sensitif atau tabu. Salah satu topik yang sering menjadi sasaran dark jokes adalah penyandang disabilitas. Genre dark jokes ini di populerkan oleh Coki Pardede dan Tretan Muslim melalui akun Youtube Majelis Lucu Indonesia.
Persepsi setiap individu mengenai kehadiran dark jokes berbeda-beda, baik persepsi positif dan negatif. Kehadiran genre dark jokes dalam dunia komedi Indonesia tidak lepas dari kontroversi. Coki sendiri, sering menjadi target amukan dari warganet lantaran leluconnya yang dianggap melewati batas dan cenderung memojokkan kelompok marginal.
Meskipun beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman dengan jenis humor ini, ada juga orang yang menganggapnya sebagai cara untuk mengatasi kecanggungan atau memberikan sudut pandang yang berbeda dengan realitas kehidupan.
Pergeseran Paradigma Disabilitas
Dulu masyarakat memandang penyandang disabilitas sebagai individu yang tidak mampu, tertutup, dan selalu membutuhkan bantuan orang lain. Seiring berjalannya waktu terjadi pergeseran paradigma terhadap penyandang disabilitas. Pergeseran paradigm ini terletak pada bagaimana sudut pandang yang dimiliki oleh individu ketika melihat permasalahan yang dimiliki oleh penyandang disabilitas.Paradigma disabilitas model lama lebih berfokus pada keterbatasan, namun kini telah digantikan oleh paradigma baru yang berfokus pada kesetaraan, human right, dan inklusi.
Pergeseran paradigma disabilitas menuju inklusi dan kesetaraan telah membawa perubahan signifikan dalam pandangan masyarakat terhadap individu dengan disabilitas. Namun, di tengah perubahan ini, masih terdapat tantangan yang perlu diatasi, terutama terkait dengan penggunaan dark jokes terkait disabilitas yang berlebih, karena hal ini dapat merugikan kelompok tersebut.
Bagaimana Pandangan Komika Penyandang Disabilitas Terhadap Dark Jokes
Disabilitas seringkali ditampilkan dengan rasa pilu, tragedi, dan kesedihan. Namun salah satu komika yaitu Dani Aditya, mengubah potret disabilitas dari sudut pandang komedi yang mengundang keceriaan.
Dani mengungkapkan awalnya ia merasa cukup risih dengan stigma melankolis saat memandang disabilitas. Menurutnya, tidak semua hal yang ada dalam diri penyandang disabilitas harus dilihat dari sisi melankonisnya.
Komika Zaka Ahmad juga berpendapat bahwa dark jokes dapat berperan sebagai media dalam melakukan kritik terhadap apa yang dilakukan pemerintah dan lingkungan sekitar terhadap penyandang disabilitas. Contohnya seperti pemasangan guiding block yang berujung di tiang listrik, sehingga dapat membahayakan disabilitas. Zaka memilih mengkritik fenomena ini dengan dibaluti gaya komedi.
Memahami Batasan Dark Jokes
Kebanyakan komedi dark jokes membahas mengenai kekurangan dari individu atau penyandang disabilitas yang dikemas menjadi sebuah komedi. Komedi memang umum digunakan untuk menyinggung bahkan menghina orang lain. Namun penting untuk diingat bahwa dark jokes dalam konteks disabilitas harus digunakan dengan lebih bijak dan memperhatikan dampaknya.
Meskipun bagi beberapa individu dark jokes seringkali berfungsi sebagai sarana untuk menghadapi ketidaknyamanan dan mengubah pandangan tentang suatu situasi. Namun, kita harus selalu memperhatikan batasan yang ada, terutama ketika melibatkan topik yang mempengaruhi kelompok marginal seperti penyandang disabilitas. Dark jokes yang di lontarkan secara tidak tepat dapat merugikan atau memicu penindasan terhadap penyandang disabilitas. Sebagai manusia seharusnya kita memberikan contoh yang baik, masih banyak komedi yang lebih positif tetapi juga menghibur.
Dampak Dark Jokes Terhadap Stigma
Penggunaan dark jokes terhadap disabilitas dapat menyebabkan terbentuknya stigma terhadap penyandang disabilitas. Ketika dark jokes ini dilontarkan, konteks yang dibahas seringkali mengandung stereotip negatif atau merendakan penyadang disabilitas. Hal ini dapat menyebabkan kembalinya paradigma disabilitas model lama, yaitu ketidakmampuan individu disabilitas dalam menjalani kehidupan seperti individu lainnya. Stigma ini dapat menyebabkan penyandang disabilitas mengalami pengucilan, diskriminasi, atau hanya sebagai objek komedi semata.
Kesimpulan
Fenomena dark jokes terkait dengan penyandang disabilitas seringkali memunculkan kontroversi yang melibatkan pertimbangan etis, moral, dan perlindungan hak asasi manusia. Meskipun beberapa orang berpendapat bahwa dark jokes dapat membantu mengatasi stigma dan memberikan peluang untuk menghadapi tantangan dengan humor. Namun, kritik terhadap dark jokes bukanlah bentuk superioritas moral, melainkan sebuah refleksi atas dampak dari sebuah komedi. Penting bagi kita semua untuk selalu mempertimbangkan dampak negatif yang mungkin timbul dari penggunaan dark jokes.
Referensi
Agushar, K. B. Z., & Sukendro, G. G. (2022). Persepsi Remaja Kota Purwokerto terhadap Konten Dark Joke pada Media Sosial Youtube. Koneksi, 6(2), 236–245. https://doi.org/10.24912/kn.v6i2.15554
Widyastutik, C., & Pribadi, F. (2019). Makna Stigma Sosial Bagi Disabilitas di Desa Semen Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Administrasi Negara, 1(1), 105–112.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.