Kenaikan Harga Telur, Mengapa Bisa Terjadi?
Ekonomi Syariah | 2023-06-17 23:40:49Dewan pimpinan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia menyayangkan harga telur di pasaran terus merangkak naik. Tidak terdapat upaya penurunan harga telur. Pemerintah mengatakan bahwa kenaikan harga telur disebabkan karena faktor produksi dan kenaikan harga pakan ternak serta proses distribusi yang tidak sesuai dengan kebiasaan. Harga telur di pasaran mencapai kisaran Rp. 31.000 hingga Rp. 34.000 per kg. Sedangkan di luar pulau Jawa atau wilayah timur Indonesia tembus Rp.38.000 per kg bahkan sampai mencapai Rp. 40.000 per kg. Di daerah lain seperti Aceh yang merupakan produksi telur termurah, kisaran harga hanya Rp 26.430 per kg dan termahal di Papua Rp 36.570 per kg. Harga telur ayam di pasaran kerap mengalami kenaikan dalam beberapa pekan akibat melonjaknya permintaan dari konsumen. Sebagai upaya penyaluran bantuan telur dan daging ayam kepada keluarga yang berisiko stunting yang lagi di programkan oleh pemerintah.
Lanjut di sampaikan bahwa kenaikan pakan ternak dan banyaknya hajatan serta peningkatan kebutuhan pesanan nasi bungkus dan rames di masa pendaftaran calon legislatif juga menjadi pemicu dari persoalan ini. Masalah Tidak Pernah Tuntas Pemerintah dalam upaya menjaga keseimbangan harga telur akan di pantau secara menyeluruh dan akan memastikan stabilitas pasokan dan harga komoditas pakan di hulu hingga biaya logistik di hilir. Cara lain yang pemerintah tempuh dengan jalan memfasilitasi pemasokan jagung untuk menstabilkan harga pakan yang menjadi alasan para peternak untuk menaikkan harga telur. Pemerintah juga mengatakan untuk terus melakukan monitoring dan pemantauan kondisi pasar melalui panel harga pangan dengan enumerator yang tersebar di berbagai kota.
Namun apakah langkah yang di tempuh pemerintah kali ini akan membawa hasil? Inilah dampak di terapkannya sistem kapitalis liberal di mana sistem ini akan melenggangkan siapa saja dalam pendistribusian dan penyediaan bahan pangan, seharusnya negaralah yang punya wewenang atas semua itu. Nampaknya wacana pemerintah dalam menuntaskan semua persoalan yang terjadi hanya isapan jempol belaka, pasalnya hal ini bukan kali pertama harga telur mengalami kenaikan, tapi hampir setiap pergantian tahun dan di perayaan hari raya agama. Persoalan stunting yang menimpa negara kita juga belum usai, dimana kasus stunting ini di picu karena kurangnya asupan gizi bagi anak terutama anak di masa usia pertumbuhan, lantas bagaimana mungkin masalah stunting ini bisa selesai jika harga pangan di pasar sangat sulit di jangkau oleh masyarakat dengan keadaan ekonomi yang sangat jauh dari kata layak.
Penyuluhan yang gencar di lakukan oleh Tenaga kesehatan di berbagai kalangan masyarakat untuk memahamkan kepada para ibu agar memberikan gizi yang terbaik buat buah hati mereka, banyak di antara para ibu mengeluhkan bahwa bukan karena kami tidak paham tentang gizi, tapi bagaimana cara mau memenuhi kebutuhan gizi anak jika harga bahan pangan tidak bisa kami jangkau. Ini merupakan persoalan besar dan PR bagi pemerintah untuk segera mengambil langkah agar kondisi ini segera terselesaikan Tidak Ada Yang Sesempurna Islam Dalam Islam semua tanggung jawab dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan, ketersediaan harga pangan menjadi tanggung jawab negara. Negara akan memastikan terpenuhinya kebutuhan mendasar bagi masyarakat terutama dalam pemenuhan kebutuhan pokok.
Dalam hal ini khusus pemenuhan pangan, para petani dan peternak akan mendapatkan kesejahteraan dari usaha yang di jalankannya. masyarakat pun bisa mendapatkan harga kebutuhan pangan yang terjangkau karena negara akan menjaga rantai distribusi pangan hingga sampai ke tangan umat. Sehingga tidak ada pihak kedua atau ketiga atau oknum nakal yang bermain-main dengan pasokan barang yang mempengaruhi harga. Begitu pula dengan ketersediaan pakan, obat-obatan, bibit ayam dan hal-hal lain yang diperlukan oleh para peternak.
Maka ini berada di bawah pengawasan negara. Sehingga harga pakan dan kebutuhan lainnya tetap stabil. Islam adalah agama yang sempurna dengan seperangkat aturan yang mengatur seluruh aspek kehidupan, termasuk menjamin ketersediaan pangan, termasuk telur. Tidak ada suatu permasalahan yang diselesaikan dan dipecahkan kecuali dengan Islam yang telah memberikan petunjuk baik itu dalam Al Quran ataupun hadis Rasulullah SAW. Wallahu a'lam bishawab
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.