Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hayyu Qoyyumur Rahmah

Seperti Kurcaci, Begini Bahaya Penyakit Kretinisme

Eduaksi | 2023-06-13 12:51:53

Cerita tentang bagaimana film kartun Snow White dan 7 Kurcaci merupakan salah satu gambaran bagaimana penyakit kretinisme yang ada di masyarakat. Sayangnya, penyakit kretinisme merupakan suatu penyakit kekurangan gizi pada anak yang menyebabkan anak memiliki tubuh seperti kurcaci karena adanya masalah pada Human Growth Hormon (HGH) pada mereka. Kretinisme terbagi dalam dua macam, yaitu kretinisme endemik dan kretinisme sporadik.

Kretinisme endemik penyebab utamanya karena ibu hamil kurang asupan garam beryodium yang mengakibatkan rendahnya kadar hormon tiroid, sedangkan untuk kretinisme sporadic sendiri terjadi akibat bayi yang tengah dikandung gagal untuk membentuk kelenjar tiroidnya sendiri. Kretinisme ini merupakan penyakit kekurangan gizi yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tulang saat masa-masa pertumbuhan yaitu pada umur 7-18 tahun. Dengan kurangnya hormon tiroid, anak-anak tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna dikarenakan saraf pertumbuhannya tidak bekerja dengan baik.

Kretinisme biasa disebut dengan penyakit dwarfisme dikarenakan bentuk tubuhnya yang seperti dwarfs atau kurcaci. Tetapi untuk sekarang, penyakit kretinisme telah berganti nama menjadi hipotiroidisme kongenital. Tubuh penderita kretinisme biasanya hanya berkisar 120-140 cm saja meskipun mereka telah beranjak dewasa di umur 30/40. Orang orang dengan penyakit kretinisme ini terkadang ada yang proporsional tetapi ada juga yang tidak proporsional, ini menjadikan penyakit dwarfisme dibagi menjadi 2 yaitu proporsional dan dwarfisme tidak proporsional.

Dwarfisme proporsional biasanya bentuk tubuhnya sama, kecil semua dan tidak ada satu bagian tubuh yang besar satu. Tetapi dwarfisme tidak proporsional terkadang ada satu bagian tubuh yang besar sebelah dan lebih seringnya bagian kepala mereka yang besar sehingga proporsi tubuhnya tidak seiras.

Penyakit kretinisme yang diderita bisa jadi berasal saat anak masih dalam kandungan, kebutuhan pemenuhan gizi yang kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan kecacatan pada anak, khususnya kurangnya asupan garam beryodium pada ibu hamil. Penyakit ini biasa disebut dengan GAKY atau Gangguan Akibat Kekurangan Yodium, Gejala ini dapat menyerang siapa saja baik Perempuan, Pria, Lansia, maupun pada anak-anak.(Ridho Pratama, 2015).

Penyuluhan akan pentingnya konsumsi garam beryodium masih harus terus ditingkatkan karena menurut penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti, mereka menemukan fakta bahwa ibu hamil cenderung menyepelekan asupan garam yodium karena kurangnya pengetahuan akan penyakit yang bisa saja ditimbulkan pada bayi yang tengah dikandungnya. Kretinisme sendiri dapat dilihat saat anak memasuki usia balita, hal ini dikhawatirkan dapat menghambat cara belajar anak nantinya karena gizi yang masuk tidak dapat disalurkan dengan baik ke seluruh organ tubuh.

Dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penyakit kretinisme ini, maka konsumsi makanan dengan gizi yang mencukupi pun harus digalakkan pada masyarakat yang masih kurang memahami bahaya dari penyakit kretinisme ini sendiri. Setidaknya ibu hamil harus mengonsumsi 150 mikrogram multivitamin yang mempunyai kandungan yodium atau sesuai dengan takaran yang telah dianjurkan oleh dokter.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image