Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Arum Pusporini

Parah! Udara di Jakarta 40 Kali Lipat Bahayakan Kesehatan Anak

Info Terkini | 2023-06-13 11:52:35

TANGSEL – Dalam dua pekan terakhir, Jakarta dinobatkan sebagai kota dengan polusi udara terburuk nomor 1 di Asia Tenggara. Dilansir dari IQAir pada Selasa, 13 Juni 2023 pukul 09.30 WIB, indeks kualitas udara di Jakarta mencapai 132 AQI.

Doc: Rabiatul Adawiyah / PT Rumbaka

Standar kualitas udara yang ditetapkan WHO memiliki bobot konsentrasi PM 2.5, antara 0 sampai 5 mikrogram per meter kubik. Namun, sejumlah kota besar di Indonesia salah satunya Jakarta bobotnya hampir 40 kali lipat lebih tinggi atau setara dengan 9-10 kali lipat dari panduan kualitas udara WHO..

Polusi udara yang terjadi timbul dari transportasi, sektor industri, pembakaran sampah, pembangkit listrik dan sektor lain (sumber yang tidak bergerak), baik di kawasan Jakarta maupun wilayah sekitar Jakarta.

Kekhawatiran ini tak hanya dirasakan oleh pegiat lingkungan, namun juga masyarakat yang memiliki anak-anak atau orang lanjut usia. Polusi udara menyebabkan lebih dari 10.000 kematian dan 7000 anak mengalami masalah kesehatan tiap tahunnya. Ancaman ini berisiko tinggi pada gangguan pernapasan, peradangan, paru-paru, infeksi pernapasan akut, dan jantung.

“Partikel polusi udara yang kecil mengandung sifat yang memicu radikal bebas. Dampaknya untuk paru-paru terutama pada anak akan memicu iritasi dan peradangan (seperti ISPA, asma, bronkitis, atau pneumonia).” Ujar dr. Yuni Astria, Sp.A, dalam Live Instagram Gizidat (8/7).

Sementara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu mengambil tindakan konkret seperti pemberian sanksi pencemar udara, pengetatan BMUA daerah, penetapan status mutu udara, dan mempublikasikan kepada masyarakat serta mengatasi pengendalian pencemaran udara.

Namun sayangnya, respon Gubernur DKI Heru Budi Hartono melontarkan candaan saat ditanya solus pencemaran udara Jakarta, “(solusinya), ya saya tiup aja,” katanya sambil memperagakan sedang meniup udara di kawasan Jakarta Selatan, Senin sore (12/6).

Kini, masyarakat sulit tak bisa hanya mengandalkan pemerintah dalam mengatasi pencemaran udara, dengan menjaga kesehatan dan kebersihan si kecil dengan pemberian makanan bergizi, sanitasi yang baik, serta tambahan multivitamin Gizidat untuk mendukung pertahanan tubuh si kecil.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image