Pengaruh TikTok pada Kaum Remaja: Antara Kreativitas dan Kesehatan Mental
Lainnnya | 2023-06-09 15:12:50TikTok, sebuah aplikasi media sosial yang populer di kalangan remaja, telah menjadi tren yang tak terbendung dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan di dalam penelitian disebutkan bahwa 70% pengguna TikTok adalah remaja (Ambar Kuswati, 2021). Aplikasi ini memungkinkan penggunanya untuk membuat video pendek dengan efek suara dan visual yang menarik, dan membagikannya dengan mudah ke seluruh dunia. Namun, kepopuleran TikTok juga menimbulkan kontroversi terkait pengaruhnya pada kaum remaja. TikTok dapat menjadi wadah atau saran kreatifitas dan koneksi sosial yang positif bagi remaja. Meskipun beberapa orang juga berpendapat kebalikannya, dimana TikTok memiliki dampak negatif pada kesehatan mental, perilaku, dan pola pikir remaja. Dalam artikel ini, akan dibahas secara lebih mendalam mengenai pengaruh TikTok bagi kaum remaja, baik itu positif maupun negatif, serta upaya untuk menjaga penggunaan TikTok yang sehat dan produktif bagi remaja.
TikTok dapat menjadi platform yang sangat bermanfaat bagi remaja untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan kreativitas mereka. Dalam beberapa kasus, video TikTok yang dibuat remaja bahkan dapat menjadi viral dan memberikan kesempatan bagi remaja tersebut untuk mendapatkan penghasilan tambahan atau bahkan mengubah hidup mereka. Namun, di sisi lain, banyak yang khawatir bahwa TikTok dapat mempengaruhi kesehatan mental dan perilaku remaja dengan cara yang negatif. Beberapa contoh termasuk adanya cyberbullying, body shaming, dan dampak negatif pada konsentrasi dan waktu tidur remaja.
Peluang Karir dan Penghasilan Melalui Tiktok
TikTok telah membuka pintu bagi banyak orang, termasuk remaja, untuk menciptakan konten kreatif dan mengembangkan karir di media sosial. Dalam beberapa kasus, video TikTok yang dibuat remaja bahkan dapat menjadi viral dan memberikan kesempatan bagi remaja tersebut untuk mendapatkan penghasilan tambahan atau bahkan mengubah hidup mereka.
Ada beberapa yang mempertanyakan apakah TikTok hanya menawarkan kesempatan karir yang singkat atau benar-benar dapat menjadi profesi yang stabil bagi para kreator konten. Meskipun demikian, banyak orang telah membuktikan bahwa TikTok dapat menjadi sumber penghasilan yang signifikan.
Penghasilan dari TikTok dapat berasal dari berbagai sumber, seperti sponsor atau paidpromote dimana beberapa pengusaha mengirimkan barangnya untuk dipromosikan di TikTok oleh kreator TikTok atau yang biasa disebut dengan SelebTok, mendaftar menjadi TikTok affiliator, live, dan membangun e-commerce di TikTok shop. Selain memasarkan produk pada kreator TikTok banyak merek atau brand berlomba-lomba untuk memasang iklan pada video TikTok yang populer bahkan suatu perusahaan juga menjadikan beberapa kreator TikTok untuk dijadikan Brand Ambassador perusahaan tersebut. Dimana kreator tersebuat akan digaji lebih oleh pihak perusahaan.
Untuk para kreator TikTok, penting untuk membangun audiens yang besar dan terlibat untuk meningkatkan peluang penghasilan. Hal ini dapat dicapai dengan menghasilkan konten yang menarik dan kreatif yang mampu menarik perhatian pengguna TikTok. Selain itu, interaksi dengan pengikut dan pengguna TikTok lainnya juga sangat penting untuk membangun komunitas yang loyal.
Namun, di balik kesempatan dan manfaat finansial yang ditawarkan oleh TikTok, para remaja juga harus menyadari potensi risiko dan dampak negatif yang dapat timbul dari penggunaan platform ini. Misalnya, terlalu fokus pada popularitas dan penghasilan dapat menyebabkan seseorang mengabaikan nilai-nilai penting seperti kesehatan mental dan kebahagiaan pribadi.
Secara keseluruhan, TikTok memberikan peluang karir dan penghasilan yang besar bagi para kreator konten. Di samping itu, pengguna harus bijak dan mempertimbangkan resiko yang mungkin terjadi serta menempatkan nilai-nilai penting dalam hidup mereka sebagai prioritas utama.
Dampak Negatif Tiktok Pada Kesehatan Mental Remaja
Meskipun TikTok menawarkan banyak manfaat bagi para pengguna, terutama bagi remaja dalam mengekspresikan diri dan menemukan kreativitas, ada beberapa risiko dan dampak negatif pada kesehatan mental yang perlu diperhatikan. Cyberbullying, body shaming, dan pengaruh negatif pada konsentrasi dan waktu tidur remaja adalah beberapa contoh dampak negatif yang mungkin terjadi akibat penggunaan TikTok.
Cyberbullying dan body shaming dapat terjadi ketika pengguna TikTok memposting komentar negatif dan merendahkan pengguna lain dalam video atau komentar mereka. Hal ini dapat merusak harga diri dan kesehatan mental remaja yang menjadi sasaran. Selain itu, di dalam suatu penelitian disebutkan (Agus Dwi Prakoso, 2020) tekanan untuk menampilkan diri dengan cara tertentu atau mendapatkan popularitas juga dapat memengaruhi kesehatan mental remaja, terutama jika pengguna merasa perlu untuk mengorbankan integritas mereka sendiri untuk mendapatkan perhatian.
Dampak negatif lain yang mungkin terjadi akibat penggunaan TikTok adalah hilangnya waktu tidur dan konsentrasi remaja. Penggunaan TikTok yang berlebihan dapat mengganggu pola tidur dan memengaruhi konsentrasi remaja dalam aktivitas sehari-hari seperti belajar dan bekerja. Terutama jika pengguna TikTok menghabiskan waktu yang berlebihan untuk menonton dan membuat video, sehingga mengabaikan waktu istirahat dan waktu untuk kegiatan penting lainnya.
Penting bagi pengguna TikTok, khususnya remaja, untuk memahami risiko dan dampak negatif yang mungkin terjadi akibat penggunaan platform ini. Para pengguna harus bijak dalam penggunaannya dan memprioritaskan kesehatan mental mereka sebagai prioritas utama. Dalam rangka meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan manfaat dari TikTok, para pengguna harus menghindari aktivitas yang berbahaya dan merugikan serta memastikan penggunaannya seimbang dengan waktu dan kegiatan penting lainnya.
Pendidikan Adalah Kunci
Pendidikan memainkan peran penting dalam menghadapi pengaruh TikTok pada kaum remaja. Salah satu solusinya adalah dengan memberikan pendidikan tentang kesadaran diri dan kemampuan kritis. Remaja harus diajarkan untuk memahami bagaimana media sosial dan aplikasi seperti TikTok dapat mempengaruhi pikiran dan emosi mereka. Mereka juga harus diberikan keterampilan untuk memilah informasi dan menyaring konten yang sesuai dengan nilai dan kepentingan mereka.
Selain itu, pendidikan tentang kesehatan mental dan pemahaman tentang dampak negatif dari penggunaan yang berlebihan juga sangat penting. Remaja harus diajarkan untuk mengenali tanda-tanda stres dan kecemasan, dan diberikan keterampilan untuk mengatasi masalah tersebut. Pendidikan tentang pentingnya istirahat yang cukup dan manajemen waktu juga dapat membantu mengatasi dampak negatif dari penggunaan TikTok yang berlebihan.
Tidak hanya itu, pendidikan juga dapat memberikan pemahaman tentang peluang karir dan penghasilan yang dapat diperoleh melalui TikTok. Dalam era digital seperti sekarang, platform media sosial dapat menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan bagi mereka yang pandai memanfaatkannya. Dengan pemahaman yang baik tentang cara menghasilkan uang melalui TikTok, remaja dapat menggunakannya sebagai sarana untuk mempersiapkan diri mereka dalam menghadapi masa depan yang lebih baik.
Dalam kesimpulannya, pendidikan adalah kunci dalam menghadapi pengaruh TikTok pada remaja. Melalui pendidikan, remaja dapat diberikan keterampilan dan pemahaman yang diperlukan untuk memanfaatkan TikTok secara positif dan menghindari dampak negatif yang mungkin timbul. Oleh karena itu, mari kita berkolaborasi dalam memberikan pendidikan yang baik dan efektif bagi remaja, agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dalam era digital yang semakin maju.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.