Pengaruh Lingkungan Sosial Terhadap Pembentukan Perilaku Anak
Pendidikan dan Literasi | 2023-06-07 23:56:29Lingkungan merupakan bagian penting untuk pembentukan perilaku anak, karena anak tidak terlepas dari lingkungan sosialnya. Anak sebagai makhluk sosial akan terus berinteraksi dengan lingkungan sosialnya untuk keberlangsungan hidupnya. Kemudian anak akan mengamati dan meniru perilaku-perilaku yang tampak di hadapannya. Nurture adalah faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi individu sejak masih di dalam kandungan sampai meninggal. Namun, pada faktor nurture atau lingkungan. Dimana, lingkungan sangat mendominasi dalam pembentukan perilaku anak, baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah yang juga termasuk lingkungan teman sebaya, lingkungan masyarakat dan lingkungan fisik tempat tinggal anak.
Ada tiga jenis lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku anak, Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah lingkungan yang paling penting yang dapat membentuk watak dan karakter. Keluarga adalah lingkungan pertama, di mana orang melakukan komunikasi dan sosialisasi diri orang lain selain dirinya. meletakkan dasar pengalaman dengan kasih sayang dan sepenuhnya cinta, kebutuhan akan otoritas dan nilai-nilai ketaatan. Orang tua secara tidak langsung menjadi panutan bagi anak untuk ditiru. apa yang dilihat dan dipelajari oleh orang tua, apa yang dirasakan dan dialami anak, termasuk hal-hal yang menyenangkan, menyakitkan, atau membanggakan, yang dirasakan dalam benak anak. Peniruan perilaku anak melibatkan proses yang mempengaruhi mereka, yaitu perhatian dan representasi. Dalam pandangan psikologis, anak menyerap semua pengalaman pribadinya tanpa evaluasidan seleksi yang ketat. semua diterima sebagai sesuatu yang wajar tanpa keraguan.
2. Lingkungan Sekolah
Sekolah adalah lingkungan kehidupan sosial kedua anak setelah keluarga. Anak belajar berinteraksi dengan guru dan teman sebaya, keduanya sama-sama mampu mempengaruhi perilaku anak. Guru adalah mediator baik antara anak-anak atau antara anak-anak dan orang tua. Sekolah juga mengembangkan aspek lain seperti pembentukan sikap, kebiasaan, belajar kelompok, dll. Selain itu, perhatian guru dan metode atau model pembelajaran yang digunakan untuk anak-anak Juga menjadi faktor yang mempengaruhi perkembangan anak. rangkaian aktivitas dimana siswa belajar sedangkan mengajar dilakukan oleh guru, yang meyebabkan terjadinya pembentukan sikap atau tingkah laku dalam diri siswa sebagai interaksinya dengan lingkungan belajar yaitu guru, dan sumber belajar.
3. Lingkungan Sosial Masyarakat
Lingkungan masyarakat adalah lingkungan terbesar dalam kehidupan individu. Zastrow, mengatakan bahwa lingkungan masyarakat adalah semua individu dan sistem yang saling berinteraksi satu sama lain untuk membentuk pola hubungan. Oleh karena itu lingkungan masyarakat juga berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai etika dan estetika dalam membentuk perilaku anak.
Albert Bandura merupakan seorang pakar dalam bidang psikologi yang dikenal melalui teori fenomenalnya tentang Social Model. Menurutnya, perilaku manusia terbentuk dari sebuah proses peniruan yang disebut dengan teknik modeling dari lingkungan sekitarnya.
References
Asikin, I. (n.d.). Pengembangan Model Pendidikan Karakter Di Lingkungan Keluarga.
Huda, N. (n.d.). Penerapan Modelling Teori Albert bandura Pada Mata Pelajaran Fikih Di Mi Umul Qura.
Shofiyatuz Zahroh, N. (n.d.). Peran Lingkunagan Sosial Terhadap Pembentukan Karakter Anak Usia Dini di Jogja Green School.
Utami, W. D. (n.d.). peran Orang Tua Terhadap Perilaku Meniru (Modelling) Anak Dalam Konsep Psikologi Perkembangan Di Desa Belanti Kecamatan Sirah Pulau Padang Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.