Apakah Inner Child Kamu Terluka? Dan Bagaimana Cara Menyembuhkannya?
Edukasi | 2023-06-04 13:09:55Istilah Inner child belakangan ini sering dibahas di sosial media. Inner child bukanlah suatu penyakit. Inner child adalah sisi kepribadian seseorang yang kekanak-kanakan yang terbentuk akibat pengalaman masa kecil dan terbawa hingga dewasa atau juga bisa dimaksudkan luka pengasuhan di masa lalu.
Mengapa Inner Child bisa terluka?
Seorang anak kecil jika mendapatkan kekerasan, bentakan, sindiran, dibanding - bandingkan, dan lain sebagainya, mereka cenderung merasa tidak dicintai, merasa tidak dipercaya, merasa tersakiti, hingga merasa terluka. Hal tersebut dikarenakan pada saat kecil ketika mendapatkan suatu perlakuan, pada saat itu juga otak kita belum bisa menganalisa dengan baik.
Bagaimana luka itu?
Luka dapat menetap di pikiran bawah sadar (subconscious mind), muncul dalam bentuk perasaan, pikiran, dan perilaku negatif, mempengaruhi pembuatan keputusan dan merespons masalah, menghambat perkembangan diri saat dewasa, dan dapat muncul dan mengambil alih kendali dalam diri orang dewasa
Seseorang yang Inner Child nya terluka
Seseorang yang inner child nya terluka akan mudah terpicu hal yang serupa dengan pengalaman masa kecilnya. Contohnya seorang anak kecil yang sering dibentak oleh orang tuanya, sehingga saat dewasa ketika ia dibentak oleh pasangannya, dalam kondisi ini saat dirinya belum berdamai dengan inner child nya, maka ia akan mudah terpicu dan merasa pasangannya sama saja dengan orang tuanya. Seorang anak biasanya mampu memaafkan segala perilaku buruk yang diterimanya di masa lalu, akan tetapi tidak semua anak bisa sembuh dari trauma dan luka di hatinya.
Selain itu saat inner child nya terluka, seseorang cenderung merespons suatu kejadian seperti anak-anak, dalam hal ini yang dimaksud adalah ego yang seperti anak-anak. Sebagai individu yang sudah dewasa baiknya kita dapat mengontrol ego, dan ini salah satu hal yang sulit dilakukan oleh orang yang memiliki inner child terluka.
Cara memulihkan Inner Child
Kita dapat berusaha memulihkan masa lalu dengan menyadari adanya inner child itu sendiri. Di mana masih terdapat sosok "anak kecil" dalam diri kita yang terluka. Kita dapat mengunjungi masa lalu, mencoba memulihkan masa lalu tersebut dengan menerima, mengikhlaskan, dan memaafkan hal-hal yang telah berlalu. Hal ini memang tidak mudah dilakukan, akan tetapi dengan tetap mengubur masa lalu tanpa berusaha "memulihkan" justru membuat inner child terus mendominasi diri kita.
Selain itu, menjalin komunikasi dengan inner child merupakan usaha yang dapat kita lakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyisihkan waktu untuk berdialog dengan inner child kita, bayangkan ketika kita masih kecil dulu, berada dalam posisi berhadapan dengan diri sendiri, dengan kondisi merasa terluka, lalu katakan pada sosok kecil kita bahwa saat ini kita siap mendengarkannya dan terus berada bersamanya, ucapkan kalimat-kalimat suportif, dan yang terakhir adalah berdamai dengan diri sendiri. Lalu kita juga bisa merangkul rasa marah dan sedih pada diri kita.
Baiklah, itulah penjelasan mengenai bagaimana inner child yang terluka beserta cara memulihkannya. Akan tetapi tidak semua masalah berkaitan dengan inner child. Jika merasa kesulitan untuk mengatasi masalah, kamu bisa menghubungi layanan profesional seperti psikolog dan psikiater. Semoga membantu.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.