Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ashilaa Dinda

Pentingnya untuk Tetap Memperhatikan Asupan Mikronutrien

Eduaksi | 2023-06-04 08:12:40
Mikronutrien banyak ditemukan pada buah-buahan serta sayuran. Foto: freepik.com

Sebagai makhluk hidup, kita memerlukan makanan yang merupakan sumber zat gizi serta energi bagi tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Semua orang tentunya mengetahui pentingnya makanan bagi tubuh. Akan tetapi, pernahkah Anda memikirkan apa saja zat gizi yang terkandung dalam makanan dan bagaimana peran zat gizi tersebut dalam menjaga kelangsungan fungsi tubuh Anda?


Zat gizi dibedakan menjadi 2 bagian berdasarkan kebutuhannya bagi tubuh, yakni Zat Gizi Makro dan Zat Gizi Mikro. Zat gizi makro atau Makronutrien merupakan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah besar seperti; karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan Zat gizi mikro atau Mikronutrien merupakan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit seperti vitamin dan mineral.


Karena hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, banyak orang melupakan bagaimana pentingnya untuk menjaga asupan Mikronutrien pada tubuh. Sementara itu, Mikronutrien memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh dalam pembentukan hormon serta pengaturan fungsi sistem imun dan sistem reproduksi.


Apabila terjadi kekurangan zat gizi mikro dalam tubuh atau biasa disebut dengan defisiensi zat gizi mikro, akan berdampak pada peningkatan penyakit infeksi, penurunan tingkat kecerdasan, dan juga penurunan produktivitas kerja. Oleh karena itu Mikronutrien sangat penting bagi tubuh terutama pada Ca (kalsium), Fe (zat besi), I (yodium), Vitamin A dan C.


Adapun fungsi dari beberapa zat gizi mikro yang penting bagi tubuh, yakni:

1. Ca (kalsium) : Berperan penting dalam pembentukan tulang dan gigi, serta membantu proses penggumpalan darah. Kalsium dapat ditemukan pada susu, kuning telur, keju, mentega, sayur-sayuran tertentu seperti brokoli, dan buah-buahan.


Apabila terjadi defisiensi zat kalsium pada tubuh, akan menyebabkan pertumbuhan tulang yang tidak sempurna dan juga darah akan sulit berhenti apabila terdapat bagian tubuh yang terluka (darah sukar membeku).


2. Fe (zat besi) : Peran zat besi bagi tubuh adalah sebagai komponen penting dalam hemoglobin untuk mengikat oksigen dalam sel darah merah. Selain itu, zat besi juga berperan dalam pembentukan enzim katalase, sitokrom, dan flavoprotein. Zat besi banyak ditemukan pada sayur-sayuran, daging, dan ikan.


Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia yang ditandai dengan gejala pucat, lemah, letih, berkurangnya nafsu makan, dan juga menurunnya kekebalan tubuh.


3. I (yodium) : Yodium merupakan komponen penting dalam pembentukan tiroksin pada kelenjar tiroid atau biasa disebut dengan kelenjar gondok. Kelenjar tiroid ini memiliki fungsi untuk memproduksi serta mensekresi hormon yang berperan dalam mengontrol proses metabolisme pada tubuh. Yodium biasa terkandung pada makanan seafood seperti udang dan ikan, telur, dan juga susu.


Apabila terjadi kekurangan pada zat yodium, dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid atau yang disebut dengan gondok.


4. Vitamin A : Banyak orang mengetahui vitamin A sangat berperan penting bagi mata untuk proses melihat. Selain itu, vitamin A juga berperan dalam proses metabolisme umum, salah satunya adalah proses pertumbuhan. Hal ini dikarenakan dalam pertumbuhan diperlukan adanya sintesa protein. Sintesa protein ini memerlukan vitamin A sehingga apabila terjadi defisiensi vitamin A, proses pertumbuhan pada tubuh juga akan terhambat.


Vitamin A banyak terkandung dalam bahan makanan hewani, yaitu hati dan ginjal. Sedangkan Pro vitamin A terkandung dalam buah/sayuran berwarna kuning seperti jeruk, wortel, labu besar kuning, dan ubi.


5. Vitamin C (Asam Askorbat) : Berperan dalam menjaga kesehatan epitel pembuluh darah, menurunkan kadar kolesterol, dan juga berperan pada pertumbuhan tulang dan gigi. Vitamin C biasa ditemukan pada sayur-sayuran hijau dan buah-buahan segar terutama jeruk, jambu merah, buah kiwi, pepaya, dan juga stroberi.


Apabila tubuh kekurangan vitamin C akan menyebabkan pendarahan pada gusi, di bawah kulit, karies gigi, dan mudah menderita sakit gigi (skorbut).

Dengan mengetahui bagaimana peran zat gizi mikro dalam menjaga kelangsungan fungsi tubuh dan dampak yang ditimbulkan apabila terjadi defisiensi, diharapkan Anda dapat menyadari pentingnya zat gizi mikro dalam tubuh dan memenuhi kebutuhan akan zat gizi tersebut secara tepat.

Daftar Pustaka :

Banowati, L. (2014). Ilmu Gizi Dasar. Deepublish.

Furkon, L. A. (2014). Ilmu Gizi dan Kesehatan. Penerbit Universitas Terbuka.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image